ICMI Minta Presiden Jokowi Evaluasi Kinerja Menag Yaqut
loading...
A
A
A
Dijelaskan Muhyiddin, sejarah mencatat bahwa suara azan di dunia sudah banyak mengantarkan manusia masuk Islam. "Bahkan suara azan tak berhenti dikumandangkan di dunia selama 24 jam setiap hari karena umat Islam ada di setiap negara di jagat raya ini," katanya.
Menurut Kiai Muhyiddin, pernyataan Menag Yaqut itu telah melukai umat Islam di Indonesia dan dunia. "Pasti bukan hanya umat Islam Indonesia yang sangat kecewa dan tersayat hatinya dengan perumpamaan yang sarat makna pelecehan dan olok-olok dengan penuh hinaan itu, melainkan juga umat muslim di dunia," ujarnya.
Muhyidin melihat bahwa umat Islam Indonesia kerap dijadikan objek hinaan dan segala bentuk kekacauan serta kemunduran. Ia berharap pernyataan Menag Yaqut tersebut bisa diproses secara hukum. Ia pun meminta MUI untuk segera bergerak dan menentukan sikap final guna menghentikan kegaduhan.
"Pernyataan tersebut juga bisa saja sengaja dilontarkan untuk mengalihkan publik opini tentang begitu banyak kasus yang menghebohkan terjadi dalam negeri ini, terakhir adalah kasus minyak goreng dan kedelai yang raib dari publik," katanya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
Menurut Kiai Muhyiddin, pernyataan Menag Yaqut itu telah melukai umat Islam di Indonesia dan dunia. "Pasti bukan hanya umat Islam Indonesia yang sangat kecewa dan tersayat hatinya dengan perumpamaan yang sarat makna pelecehan dan olok-olok dengan penuh hinaan itu, melainkan juga umat muslim di dunia," ujarnya.
Muhyidin melihat bahwa umat Islam Indonesia kerap dijadikan objek hinaan dan segala bentuk kekacauan serta kemunduran. Ia berharap pernyataan Menag Yaqut tersebut bisa diproses secara hukum. Ia pun meminta MUI untuk segera bergerak dan menentukan sikap final guna menghentikan kegaduhan.
"Pernyataan tersebut juga bisa saja sengaja dilontarkan untuk mengalihkan publik opini tentang begitu banyak kasus yang menghebohkan terjadi dalam negeri ini, terakhir adalah kasus minyak goreng dan kedelai yang raib dari publik," katanya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
(abd)