Negara-negara Pengguna Rafale, Jet Tempur Prancis yang Diborong Indonesia
loading...
A
A
A
Mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut, pembelian pesawat tempur dari berbagai negara seperti Prancis dan Amerika Serikat merupakan strategi jitu untuk mengimplementasikan balancing of power pada tataran regional dan global. Selain itu, pembelian alutsista termasuk pesawat tempur dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB dinilai memiliki dampak penangkalan yang tinggi.
”Tidak semua negara bisa membeli meskipun anggarannya memadai. Kedua negara baik Prancis maupun Amerika Serikat pasti memiliki kalkulasi yang akurat dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri masing-masing,” ujarnya.
Senada, pengamat Militer Insitute for Security and Strategic Studies, Khairul Fahmi menilai keputusan Prabowo dalam upaya penguatan alutsista Indonesia sudah tepat. Terutama saat Indonesia memborong 42 pesawat tempur Dassault Rafale dan 2 kapal selam Scorpene. "Pembelian Rafale dan Scorpene ini saya kira tepat. Bukan saja karena kita menghadapi tantangan di utara dan selatan sekaligus tapi lebih pada pertimbangan bahwa dengan keterbatasan anggaran," kata Fahmi
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
”Tidak semua negara bisa membeli meskipun anggarannya memadai. Kedua negara baik Prancis maupun Amerika Serikat pasti memiliki kalkulasi yang akurat dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri masing-masing,” ujarnya.
Senada, pengamat Militer Insitute for Security and Strategic Studies, Khairul Fahmi menilai keputusan Prabowo dalam upaya penguatan alutsista Indonesia sudah tepat. Terutama saat Indonesia memborong 42 pesawat tempur Dassault Rafale dan 2 kapal selam Scorpene. "Pembelian Rafale dan Scorpene ini saya kira tepat. Bukan saja karena kita menghadapi tantangan di utara dan selatan sekaligus tapi lebih pada pertimbangan bahwa dengan keterbatasan anggaran," kata Fahmi
Lihat Juga: Momen Prabowo Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Bicarakan Pelestarian Lingkungan
(cip)