Penanganan Covid-19 Butuh Strategi Komunikasi Efektif

Rabu, 09 Februari 2022 - 10:23 WIB
loading...
Penanganan Covid-19 Butuh Strategi Komunikasi Efektif
Rizka Septiana, M.Si, IAPR, Dosen Tetap Institut Komunikasi & Bisnis LSPR Jakarta. Foto/Dok/LSPR
A A A
Rizka Septiana, M.Si, IAPR
Dosen Tetap Institut Komunikasi & Bisnis LSPR Jakarta

PEMERINTAHbersama-sama dengan berbagai pihak terus berusaha menyelesaikan dan menanggulangi pandemi Covid-19 yang kembali meningkat dengan varian baru Omicron. Diperlukan penyebarluasan informasi yang edukatif dan efektif kepada masyarakat sehingga pesannya tersampaikan dengan baik. Termasuk dibutuhkan strategi komunikasi terbaik dan jitu untuk mendukung rencana tersebut.

Strategi komunikasi yang efektif dan efisien harus dimiliki oleh pemerintah sebagai penyampai informasi dan strategi yang matang harus diolah dengan sedemikian rupa. Hal ini penting untuk menyukseskan berbagai program pemerintah, terutama dalam penanganan Covid-19 yang terus melonjak.

Perlu diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Selasa 8 Februari 2022 bertambah 37.492. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini lebih dari 4,5 juta kasus atau sebanyak 4.580.093 kasus. Selain itu, dilaporkan juga kasus yang sembuh dari Covid-19 tercatat 10.708 orang. Sehingga total sebanyak 4.202.312 orang sembuh. Sedangkan jumlah yang meninggal bertambah 83 orang. Sehingga total meninggal menjadi 144.719 orang.

Dalam penanganan Covid-19, komunikasi yang efektif dan efisien itu dipraktikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat menggelar konferensi pers pada Selasa (11/1) lalu. Saat itu, Jokowi mengumumkan vaksin dosis ketiga atau booster diberikan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Menurut Jokowi, kebijakan ini diambil karena keselamatan rakyat adalah yang utama.

"Saya telah memutuskan vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Jokowi saat jumpa pers, Selasa (11/1/2022). Menurut Jokowi, kebijakan ini diambil karena keselamatan rakyat adalah yang utama. Presiden pun mengingatkan masyarakat tetap berdisiplin menjaga prokes meski sudah divaksin.

"Meski sudah divaksin saya ingatkan masyarakat disiplin prokes menjaga jarak cuci tangan karena vaksinasi dan disiplin prokes merupakan kunci atasi pandemi," katanya singkat dan padat.

Kebijakan itu pun langsung direspons Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan vaksin Booster akan dimulai pada 12 Januari 2022 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Program vaksin booster dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.

“Vaksinasi booster ini penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman Covid-19 dan termasuk varian-varian barunya,” kata Menkes menindaklanjuti arahan Jokowi.

Menurut Prof. Dr. H. Hafied Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2016), ciri komunikasi publik adalah penyampaian pesan dilakukan secara kontinu atau berlanjutan, dan pesan yang disampaikan tidak berlangsung spontan, melainkan terencana serta dipersiapkan dengan matang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1325 seconds (0.1#10.140)