IDI dan Organisasi Sarang Laba-Laba
loading...
A
A
A
Setiap simpul dari jaring laba-laba terdapat bagian lengket, yang mampu menangkap mangsa dan menyelesaikan sesuai kemampuannya. Sekalipun berada di bagian pinggir. Bila mangsa besar atau terlalu kuat maka dengan segera induk laba-laba datang menyergap. Keunikan lain dari laba-laba adalah ia tidak rakus atau serakah, tidak seperti lalat, semut, apalagi tikus.
Organisasi Sarang Laba-Laba
Organisasi sarang laba-laba tidak jauh beda dengan sifat laba-laba dan sarang laba-laba itu sendiri. Organisasi model sarang laba-laba memerlukan kesabaran untuk mendesain, membangun, dan mencapai tujuannya. Model ini merupakan organisasi pembelajar yang menghagai proses. Jaringnya saling terkoneksi antara jaring satu dengan yang lain. Kondisi ini menyebabkan berlangsungnya lalu lintas informasi yang sangat cepat, terbuka, dan transparan.
Organisasi sarang laba-laba memberi kesempatan serta kepercayaan kepada setiap simpul organisasi untuk mengatur diri sendiri, memaksimalkan potensinya, serta membuat program kerja sesuai kondisi riil yang dihadapinya. Ia juga memberi kepercayaan setiap simpul untuk memutuskan dan menyelesaikan masalah sesuai kapabilitasnya. Apabila beban masalahnya terlalu besar atau berat, barulah induk organisasi datang memberi bantuan.
Organisasi sarang laba-laba memerlukan adanya perubahan budaya. Perubahan budaya ini berlaku bagi anggota maupun bagi organisasinya sendiri. Perubahan budaya organisasi sarang laba-laba sertidaknya meliputi beberapa hal berikut. Pertama, visi, misi, nilai dan stategi. Perubahan visi, misi, nilai dan stategi ini merupakan hal yang sangat mendasar (pondasi organisasi).
Kedua Kepemimpinan dan manajemen. Ketiga, pola komunikasi dan pengambilan keputusan. Keempat, desain dan struktur organisasi yang adaptif, integratif, terdesentraliasi. Kelima, perilaku organisasi. Keenam, pengetahuan dan komptensi pengurus. Ketujuh, pemecahan masalah. Kedelapan, kinerja organisasi.
Kesemuanya menunjukan bahwa oragnisasi model sarang laba-laba mengisyarakatkan perlunya keinginan dan kesiapan seluruh komponen organisasi untuk berubah. Bagi IDI, perubahan budaya organisasi menjadi penting karena adanya tuntutan perkembangan global. Namun, hal yang lebih penting lagi karena IDI adalah wadah bagi bangsa dan dokter Indonesia untuk mengharapkan masa depan. Wallahu a’lam bish-shawab.
Organisasi Sarang Laba-Laba
Organisasi sarang laba-laba tidak jauh beda dengan sifat laba-laba dan sarang laba-laba itu sendiri. Organisasi model sarang laba-laba memerlukan kesabaran untuk mendesain, membangun, dan mencapai tujuannya. Model ini merupakan organisasi pembelajar yang menghagai proses. Jaringnya saling terkoneksi antara jaring satu dengan yang lain. Kondisi ini menyebabkan berlangsungnya lalu lintas informasi yang sangat cepat, terbuka, dan transparan.
Organisasi sarang laba-laba memberi kesempatan serta kepercayaan kepada setiap simpul organisasi untuk mengatur diri sendiri, memaksimalkan potensinya, serta membuat program kerja sesuai kondisi riil yang dihadapinya. Ia juga memberi kepercayaan setiap simpul untuk memutuskan dan menyelesaikan masalah sesuai kapabilitasnya. Apabila beban masalahnya terlalu besar atau berat, barulah induk organisasi datang memberi bantuan.
Organisasi sarang laba-laba memerlukan adanya perubahan budaya. Perubahan budaya ini berlaku bagi anggota maupun bagi organisasinya sendiri. Perubahan budaya organisasi sarang laba-laba sertidaknya meliputi beberapa hal berikut. Pertama, visi, misi, nilai dan stategi. Perubahan visi, misi, nilai dan stategi ini merupakan hal yang sangat mendasar (pondasi organisasi).
Kedua Kepemimpinan dan manajemen. Ketiga, pola komunikasi dan pengambilan keputusan. Keempat, desain dan struktur organisasi yang adaptif, integratif, terdesentraliasi. Kelima, perilaku organisasi. Keenam, pengetahuan dan komptensi pengurus. Ketujuh, pemecahan masalah. Kedelapan, kinerja organisasi.
Kesemuanya menunjukan bahwa oragnisasi model sarang laba-laba mengisyarakatkan perlunya keinginan dan kesiapan seluruh komponen organisasi untuk berubah. Bagi IDI, perubahan budaya organisasi menjadi penting karena adanya tuntutan perkembangan global. Namun, hal yang lebih penting lagi karena IDI adalah wadah bagi bangsa dan dokter Indonesia untuk mengharapkan masa depan. Wallahu a’lam bish-shawab.
(ynt)