Merajut Kebersamaan ala Pemuda Seni Desa Kartun Sidareja Purbalingga

Sabtu, 22 Januari 2022 - 08:05 WIB
loading...
Merajut Kebersamaan ala Pemuda Seni Desa Kartun Sidareja Purbalingga
Para pemuda desa Sidareja, Purbalingga, yang tergabung dalam Kie Art Cartoon School, me-launching Bazaar Art Cartoon Village Sidareja dalam balutan tema Indahnya Kebersamaan . foto-foto/istimewa
A A A
PURBALINGGA - Indonesia selama beratus tahun bahkan sebelum Merdeka telah hidup berdampingan masyarakat yang sangat beragam dari suku, ras, budaya, bahasa, dan agama. Kemajemukan inilah yang sebenarnya menjadi salah satu kekayaan bangsa yang perlu dijaga. Bagaimana nilai bhineka tunggal ika ini tidak luntur dimakan zaman.

baca juga: Seniman Taiwan Suarakan Pesan Lingkungan dalam Pameran “Metaphors About Islands” di Jakarta

Berangkat dari kesadaran itu dan berbarengan dengan Peringatan Perdamaian Dunia pada Januari ini, menjadi momentum indah bagi para pemuda desa Sidareja yang tergabung dalam Kie Art Cartoon School, me-launching Bazaar Art Cartoon Village Sidareja dalam balutan tema “Indahnya Kebersamaan”. Dalam launching pertamanya ini menampilkan hasil karya seni dari beberapa kelompok Pemuda Seni Kie Art Cartoon School, Desa Kartun Sidareja Purbalingga.

Penggiat Kie Art, Slamet Santosa mengatakan, launching Bazaar Art Cartoon Village Sidareja akan menjadi wadah bagi para pemuda seni dan para seniman yang berkolaborasi dalam menampilkan karya-karyanya. Selama ini, karya-karya tersebut dikembangkan, untuk kemudian dapat dinikmati oleh masyarakat luas selain dalam misi mengedukasi dan melestarikan budaya desanya (Desa Sidareja).

Merajut Kebersamaan ala Pemuda Seni Desa Kartun Sidareja Purbalingga



Slamet Santosa juga menjelaskan, selain karya pertunjukan seperti seni Ebeg Sidareja, Seni Karawitan, Tari Ujungan 111 th history desa ataupun dalang Jemblung Kusno Umah Wayang, bazar juga menampilkan karya seni handmade seperti lukisan, sepatu lukis, tas lukis, lampu lukis , kriya bamboo dan juga ada karya blangkon Sudirman. “Tentu saja, ke depan akan dikembangkan dan lebih bervariasi dalam produk – produk hand made karya pemuda seni,” ujar Slamet.

baca juga: Dorong Pemulihan Parekraf, Menparekraf Sandiaga Serahkan Bantuan bagi Seniman Bali

Karya seni hand made yang tertampil di launching Bazaar Art Cartoon Village Sidareja menjadi komoditi utama yang ingin ditonjolkan. Hal ini untuk mengedukasi masyarakat dalam mengapresiasi karya seni original yang diciptakan dari sentuhan tangan dan hati sang seniman, sehingga dapat sama-sama merasakan kecintaannya pada seni leluhur bumi nusantara ini.

Merajut Kebersamaan ala Pemuda Seni Desa Kartun Sidareja Purbalingga



Karya seni hand made yang artinya suatu karya yang khusus diciptakan tanpa ada duplikasi dan menjadi sangat spesial karena dapat terkatakan menjadi karya pertama dan hanya satu di bumi Nusantara ini atau bahkan di dunia,” kata Gita Thomdean, penggiat Kie Art Cartoon School lainnya.

“Salah satu bentuk apresiasi juga telah dilakukan oleh Dualetika anak perusahaan Dua Lighting yang berkolaborasi dalam karya lampu Lukis, yang akan segera di-launching dalam waktu dekat di Jakarta,” timpal Slamet Santosa, yang sangat bersemangat dan percaya bahwa karya seni pemuda di desanya dapat diapresiasi dengan baik dalam market nasional.

baca juga: Ratusan Seniman Ramaikan Pasar Seni Lukis Indonesia

Launching Bazaar Art Cartoon Village Sidareja ini juga semakin unik berkat kolaborasi seniman Ebeg Chune Mayong yang melakukan live painting dengan diiringi gamelan Jawa. Lukisan karya Ebeg Chune tersebut mengusung tema Kebhinekaan.

Merajut Kebersamaan ala Pemuda Seni Desa Kartun Sidareja Purbalingga


Ebeg Chune Mayong menjadi figur panutan para pemuda seni Kie Kartun yang mempelajari keminatan di seni rupa. Terlebih, Ebeg Chune kini sangat aktif beraktivitas di Kie Art Cartoon School dan bersinergi dengan para pemuda seni. Bahkan, Ebeg Chune juga yang memfasilitasi pemuda desa berkesenian di Klenteng Hok Bio Tek, sebagai wujud dari tajuk Indahnya Kebersamaan.

Tokoh senior kota Purbalingga Dr Mulyadi, yang juga Ketua Klenteng Hok Tek Bio, mengatakan kegiatan para pemuda desa Sidareja dalam berkesenian dapat menjadi contoh positif untuk anak muda lainnya, terlebih semua yang berkegiatan di Kie Art Cartoon School juga tanpa dipungut biaya sama sekali.

Selain itu, Dr Mulyadi juga berpesan kepada para pemuda desa untuk fokus dalam berkarya, dan tidak menjadikan hal komersil sebagai nomor satu. Pesan ini juga sejalan dengan para pegiat Kie Art, Slamet Sentosa dan Gita Thomdean, di mana landasan utama mereka adalah memfokuskan diri pada karya. Apalagi mereka mempercayai, sisi komersil akan mengalir dengan sendirinya jika menghasilkan karya yang luar biasa.

baca juga: DKI Gelar Jakarta Biennale yang Diikuti 40 Seniman dari 20 Negara

“Klenteng Hok Tek Bio Sendiri menganut Tridarma, yang biasa dianut aliran Budha dan Konghuchu. Aliran Tao pun para penganutnya biasa melakukan persembahyangan di sini, dan kegiatan klenteng sendiri banyak melakukan kegiatan sosial dan juga kolaborasi dengan komunitas lainnya,” ujar Adrian, salah seorang yang bertanggung jawab di klenteng ini.

Merajut Kebersamaan ala Pemuda Seni Desa Kartun Sidareja Purbalingga


Bazaar Art Cartoon Village Sidareja harapannya bisa digelar dua hingga tiga kali dalam 1 tahun. Sementara harapan besarnya ingin ada kesempatan tour di beberapa kota besar sekaligus mengenalkan budaya yang ada di Kabupaten Purbalingga. “Indahnya kebersamaan menghiasi bulan perdamaian dunia semakin indah, dan menjadikan Purbalingga memiliki event yang khas di kotanya,” kata Adrian.

Tentang KieArt Cartoon School

KieArt Cartoon School adalah sekolah kartun yang didirikan pada 9 September 2021, dan kini menampung hampir 100 siswa SD nonprofit belajar menggambar. Terdiri dari delapan kelompok pemuda seni, yakni Kie Karawitan 1, Kie Karawitan 2, Kie Kartun, Kie Tari, Kie Wayang Kartun, Kie Akustik, Kie Calung, dan Kie Wayang Wong (Soon).

baca juga: Karya Trimatra Seniman Muda Salihara

KieArt Cartoon School digagas pemuda desa setempat, Slamet Santosa dan Gita Yohanna Thomdean, dalam rangka mempersiapkan desa wisata Cartoon Village Sidareja, sebagai desa kartun pertama di Indonesia. Desa wisata ini nantinya hendak mengedukasi budaya dalam kartun yang tergambar di rumah warga, terutama tentang leluhur Indonesia dalam 88 rumah warga, yang kini sedang dalam proses pembangunan.

(hdr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)