Membangun Keluarga Berkualitas dan Menurunkan Stunting

Selasa, 18 Januari 2022 - 15:43 WIB
loading...
A A A
Kampung Keluarga Berkualitas
Kampung Keluarga Berkualitas didefisinikan sebagai satuan wilayah setingkat desa di mana terdapat integritas dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat. Kampung Keluarga Berkualitas dibangun dari paradigma pembangunan yang berpusat kepada rakyat. Paradigma ini melihat inisiatif, kreativitas, dan potensi penduduk adalah sumber daya pembangunan di mana pemerintah hanyalah pemberi daya, fasilitator penduduk untuk mendapatkan akses-akses yang dibutuhkan masyarakat, menyinergikan dan menyelaraskan kekuatan pemerintah dan rakyatnya sehingga tercipta kondisi masyarakat sipil yang sesuai dengan hakikat tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Kampung Keluarga Berkualitas pada hakikatnya merupakan suatu wadah di level desa sebagai upaya dalam meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah di bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia sejalan dengan peningkatan kualitas keluarga. Selain itu Kampung Keluarga Berkualitas mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana aksesibilitas pelayanan dasar sehingga pelayanan dasar dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna dan berhasil guna. Juga mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

Berbagai program yang disediakan pemerintah sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk melihat kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini memiliki implikasi terhadap penyediaan sistem yang komprehensif dan menyeluruh sehingga kebutuhan dan masalah yang dihadapi masyarakat pada umumnya dan institusi keluarga pada khususnya dapat dipenuhi secara tuntas.

Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas sebaiknya dilakukan secara terintegrasi dan konvergen oleh kementerian/lembaga yang memiliki program berbasis keluarga dan pemerintah daerah tingkat provinsi serta kabupaten kota sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Percepatan Penurunan Stunting
Perhatian pemerintah terhadap masalah percepatan stunting menjadi salah satu prioritas karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Indonesia masih punya pekerjaan rumah mendasar dalam peningkatan kualitas SDM. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis). Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru tampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan.

Data Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting. Saat ini sudah dipetakan wilayah-wilayah yang angka prevalensi stuntingnya tinggi, yaitu di 6.600-an desa yang tersebar di 360 kabupaten/kota. Adapun penyebab stunting secara spesifik ada 2 (dua) faktor yang terdiri atas sub-optimal health, yaitu kondisi kesehatan yang tidak optimal dan sub-optimal nutritional. Namun saat ini kita lebih fokus mengatasi penyebab spesifik yang terkait dengan sub-optimal nutritional.

Dalam membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang, baik bidang kesehatan, bidang ekonomi, pendidikan anak maupun kebahagiaan keluarga, mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan, adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia.

Presiden RI pada pembukaan Rakernas BKKBN (28/01/2021) mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang ini adalah yang ada di lapangan, yang operasional, langsung bisa menyentuh masyarakat. Program-program diimplementasikan dengan melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan KB di tengah-tengah masyarakat serta dapat mewujudkan Kampung Keluarga Berkualitas di seluruh penjuru Tanah Air, mewujudkan keluarga yang berkualitas, mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Oleh karenanya BKKBN sudah bertekad untuk mengubah Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas sebagaimana arahan dari Presiden. Program Percepatan Penurunan Stunting ini sangatlah memerlukan kolaborasi multisektor baik dari pihak pemerintah maupun mitra swasta untuk sama-sama bersinergi

Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)
Pertengahan 2021 tepatnya 20 Agustus 2021 yang lalu, sebagai salah satu terobosan dalam percepatan penurunan stunting, BKKBN meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas. Dashat ini adalah sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (catin, bumil, busui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu) melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumber daya/kontribusi kemitraan lainnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Abdul Muti: Generasi...
Abdul Mu'ti: Generasi Emas Indonesia Bisa Dibentuk melalui Ketaatan Dalam Ibadah Puasa
Program Makan Bergizi...
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai: Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045
Uskup Agung Sebut Banyak...
Uskup Agung Sebut Banyak Keluarga Hancur karena Pinjol dan Judol
Hari Ibu 2024, Momentum...
Hari Ibu 2024, Momentum Wujudkan Perlindungan bagi Ibu Hamil dan Anak
Wamendagri Ajak Generasi...
Wamendagri Ajak Generasi Muda Manfaatkan Peluang Bonus Demografi
Cak Imin: Anggaran Makan...
Cak Imin: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10.000 Masih Tahap Awal, Bisa Bertambah
Menulis Tangan Tingkatkan...
Menulis Tangan Tingkatkan Literasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Regenerasi Petani, Kementan...
Regenerasi Petani, Kementan Gelar Grand Final Young Ambassador Agriculture 2025
Wellbeing Festival 2025...
Wellbeing Festival 2025 Ajak Keluarga Tumbuh Bersama Menuju Hidup Selaras dan Bermakna
Rekomendasi
Hasil PSG vs Arsenal...
Hasil PSG vs Arsenal Skor 2-1: Les Parisiens Tantang Inter Milan di Final Liga Champions
Respons Pemimpin Dunia...
Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar
Kapan Iduladha 2025?...
Kapan Iduladha 2025? Cek Jadwalnya di Sini!
Berita Terkini
Resmikan Gedung Baru...
Resmikan Gedung Baru IPDN, Menko AHY: Ciptakan Birokrasi Adaptif, Inovatif, dan Berkelanjutan
3 Hakim Pemberi Vonis...
3 Hakim Pemberi Vonis Bebas Ronald Tannur Divonis Hari Ini, Lebih Ringan atau Berat dari Tuntutan Jaksa?
Laznas Dewan Dakwah...
Laznas Dewan Dakwah Luncurkan Super App ZPlus, Pengelolaan Zakat Makin Profesional dan Transparan
Pentolan Buzzer yang...
Pentolan Buzzer yang Bantu Rintangi Penyidikan Sejumlah Perkara Korupsi Dibayar Hampir Rp1 Miliar
MKD DPR Ingatkan Ahmad...
MKD DPR Ingatkan Ahmad Dhani Bisa Dipecat jika Ulangi Kesalahan
6 Kombes Pecah Bintang...
6 Kombes Pecah Bintang Jadi Brigjen Pol
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved