Fahri Hamzah Bicara Capres 2024: Apa Gagahnya Pakai APBN atau APBD?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kendati masih dua tahun lagi, nama sejumlah tokoh telah meramaikan bursa calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024 . Sebagian di antaranya mereka memang telah dikenal masyarakat lewat hasil kerja sebagai pejabat.
Tetapi Fahri Hamzah tidak melihatnya sebagai hal yang istimewa. Sebab memang begitulah tugas seorang pejabat yang diberi mandat dan anggaran oleh rakyat.
”Kita terlalu terpukau dengan negara sedemikian rupa sehingga orang yang belanja pakai anggaran negara pun kita puji-puji luar biasa,” tulis mantan wakil ketua DPR itu lewat akun Twitter, dikutip Selasa (18/1/2022).
Lantaran terlalu terpukau, lanjut Fahri, masyarakat lupa bahwa anggaran yang dipakai para pejabat tersebut harus dipertanggungjawabkan. Hal inilah yang menurut Fahri membuat hasil kinerja atau belanja menggunakan uang negara tidak istimewa amat.
Lebih jauh lagi, lantaran masyarakat yang gampang terpukau itu, para pejabat yang berniat nyapres pun saling unjuk gigi. Di pihak lain, mereka yang bukan pejabat tetapi berniat nyapres terpaksa harus gigit jari.
”Para capres pun berlomba mendapatkan pujian pakai anggaran negara. Kasian dong capres yang gak punya anggaran negara. Atau daerahnya miskin,” cuit Fahri yang juga wakil ketua umum Partai Gelora ini.
Fahri mempertanyakan kembali soal keistimewaan seorang pejabat yang melaksanakan tugas dengan dukungan fasilitas anggaran negara. ”Apa gagahnya sih belanja pakai APBN atau APBD?. Apalagi kalau disimpangkan,” kata dia.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Tetapi Fahri Hamzah tidak melihatnya sebagai hal yang istimewa. Sebab memang begitulah tugas seorang pejabat yang diberi mandat dan anggaran oleh rakyat.
”Kita terlalu terpukau dengan negara sedemikian rupa sehingga orang yang belanja pakai anggaran negara pun kita puji-puji luar biasa,” tulis mantan wakil ketua DPR itu lewat akun Twitter, dikutip Selasa (18/1/2022).
Lantaran terlalu terpukau, lanjut Fahri, masyarakat lupa bahwa anggaran yang dipakai para pejabat tersebut harus dipertanggungjawabkan. Hal inilah yang menurut Fahri membuat hasil kinerja atau belanja menggunakan uang negara tidak istimewa amat.
Lebih jauh lagi, lantaran masyarakat yang gampang terpukau itu, para pejabat yang berniat nyapres pun saling unjuk gigi. Di pihak lain, mereka yang bukan pejabat tetapi berniat nyapres terpaksa harus gigit jari.
”Para capres pun berlomba mendapatkan pujian pakai anggaran negara. Kasian dong capres yang gak punya anggaran negara. Atau daerahnya miskin,” cuit Fahri yang juga wakil ketua umum Partai Gelora ini.
Fahri mempertanyakan kembali soal keistimewaan seorang pejabat yang melaksanakan tugas dengan dukungan fasilitas anggaran negara. ”Apa gagahnya sih belanja pakai APBN atau APBD?. Apalagi kalau disimpangkan,” kata dia.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(muh)