Soal Dokter Reisa, Legislator PAN Sebut 3 Hal Ini Harus Diperhatikan

Kamis, 11 Juni 2020 - 09:19 WIB
loading...
Soal Dokter Reisa, Legislator PAN Sebut 3 Hal Ini Harus Diperhatikan
Dokter Reisa Broto Asmoro. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Dokter Reisa Broto Asmoro resmi menjadi Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 . Beberapa hari ini, Dokter Reisa tampak dalam konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 bersama Juru Bicara Pemerintah Khusus untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto .

Terkait hal tersebut, anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay berpendapat, pemerintah memang perlu menyusun tim komunikasi yang bagus terkait penanganan Covid-19. Tujuannya, kata dia, untuk menyampaikan pesan-pesan bagaimana masyarakat bisa menjaga diri agar tidak terdampak atau terpapar virus corona.

Namun, menurut Saleh, tim komunikasi pemerintah itu perlu diperkuat dengan konten atau isi materi yang disampaikan, supaya masyarakat lebih mudah untuk melaksanakannya. "Ini kan yang kelihatan yang disorot masyarakat itu justru orangnya, sementara yang saya maksud ini selain orangnya tentu juga isi yang disampaikan dalam konferensi pers," ujar Saleh kepada SINDOnews, Kamis (11/6/2020).

Menurut dia, ada beberapa hal yang diperhatikan masyarakat. "Pertama, siapa yang menyampaikan. Kedua, apa yang disampaikan. Ketiga, bagaimana cara menyampaikannya. Jadi, ketiga ini penting," tutur Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini. ( ).

Dia mengatakan, ketiga hal itu saling terikat satu dengan yang lain alias tidak bisa terpisahkan. Sehingga, jika hanya mengandalkan penampilan yang bagus, tidak didukung dengan cara penyampaian yang baik, tentu masyarakat kurang senang.

Namun, dia menilai orang yang menyampaikan memiliki pengaruh. "Orang yang menyampaikan itu berpengaruh, tapi tentu harus dikaitkan dengan siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, kemudian bagaimana cara menyampaikan," kata mantan ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.

"Kalau misalkan yang menyampaikan itu orangnya bagus, pintar, menarik, ya tentu orang akan mendengar, orang akan ingat, kemudian cara menyampaikannya santun bagus atau diksi-diksi yang baik, orang juga akan dengar. Kemudian, isinya itu mungkin mudah dimengerti, mudah dicerna, dan dapat dilaksanakan, masyarakat jadi senang," pungkasnya. ( ).
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2705 seconds (0.1#10.140)