Kasus Ferdinand Hutahaean, Bareskrim Telah Periksa 15 Saksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bareskrim Polri menyatakan sejauh ini telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi dalam kasus dugaan ujaran kebencian bermuatan SARA Ferdinand Hutahaean .
"Sudah 15 orang saksi yang sudah diperiksa, terdiri atas 5 saksi dan 10 saksi ahli," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Jakarta, Sabtu (8/1/2022).
Ramadhan menyebut kelima saksi ahli itu berasal dari kalangan pemuka agama. Mulai dari saksi ahli agama Islam, Kristen, hingga Buddha.
"Ada tambahan saksi ahli dari beberapa agama. Jadi saksi ahli agama Islam, saksi ahli agama Kristen, saksi ahli agama Katolik, saksi ahli agama Hindu, saksi agama Buddha," ujar Ramadhan.
Ramadhan memastikan penyidik akan melakukan penyidikan secara teliti dan profesional. Karenanya, penyidik Bareskrim bakal memanggil Ferdinand pada Senin (10/1/2022) pekan depan.
"Tentu ini kita lakukan secara teliti dan profesional. Untuk itu, kita tunggu teman-teman penanganan yang dilakukan penyidik Direktorat Siber. Pemeriksaan terhadap saksi-saksi, dan tentunya menunggu hari Senin nanti saudara FH dipanggil sebagai saksi," ucap Ramadhan.
Bareskrim Polri resmi meningkatkan status perkara dugaan ujaran kebencian bermuatan suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA), yang dilakukan oleh eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, ke tahap penyidikan.
Pada perkara ini, Ferdinand disangka melanggar Pasal 45A ayat (2) Juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan juga Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) KUHP.
"Sudah 15 orang saksi yang sudah diperiksa, terdiri atas 5 saksi dan 10 saksi ahli," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Jakarta, Sabtu (8/1/2022).
Ramadhan menyebut kelima saksi ahli itu berasal dari kalangan pemuka agama. Mulai dari saksi ahli agama Islam, Kristen, hingga Buddha.
"Ada tambahan saksi ahli dari beberapa agama. Jadi saksi ahli agama Islam, saksi ahli agama Kristen, saksi ahli agama Katolik, saksi ahli agama Hindu, saksi agama Buddha," ujar Ramadhan.
Ramadhan memastikan penyidik akan melakukan penyidikan secara teliti dan profesional. Karenanya, penyidik Bareskrim bakal memanggil Ferdinand pada Senin (10/1/2022) pekan depan.
"Tentu ini kita lakukan secara teliti dan profesional. Untuk itu, kita tunggu teman-teman penanganan yang dilakukan penyidik Direktorat Siber. Pemeriksaan terhadap saksi-saksi, dan tentunya menunggu hari Senin nanti saudara FH dipanggil sebagai saksi," ucap Ramadhan.
Bareskrim Polri resmi meningkatkan status perkara dugaan ujaran kebencian bermuatan suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA), yang dilakukan oleh eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, ke tahap penyidikan.
Pada perkara ini, Ferdinand disangka melanggar Pasal 45A ayat (2) Juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan juga Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) KUHP.
(muh)