Membaca Tofan Mahdi

Sabtu, 11 Desember 2021 - 06:21 WIB
loading...
Membaca Tofan Mahdi
Membaca Tofan Mahdi
A A A
JAKARTA - Dalam menulis kita pasti pernah mengalami titik jenuh dan bosan. Tidak bisa menulis apa pun, tidak ada satu kalimat pun yang bisa terangkai. Namun tidak demikian bagi Tofan Mahdi. Di kondisi apapun, mantan jurnalis yang kini menekuni praktisi kehumasan ini, sepertinya enteng saja menulis.

baca juga: Resensi Buku: Kesahajaan dan Loyalitas Tanpa Batas Marsekal Hadi Tjahjanto

Menulis sudah menjadi nafas hidup Tofan Mahdi. Itulah makanya saban waktu ia menyempatkan untuk menulis. Jika dulu, saat menjadi jurnalis ia menulis catatan di kertas atau buku kecil, yang kemudian diterbitkan di media massa (koran). Kini, di era digitalisasi ia rajin menulis di media sosial, dan sesekali di media massa tentunya. Malah, di tengah kesibukannya sebagai Kepala Komunikasi PT Astra Agro Lestari dan GAPKI, Tofan sempat-sempatnya merangkum tulisan-tulisannya di buku Pena di Atas Langit 2: Kumpulan Catatan Ringan Topan Mahdi.

Sebagai mantan jurnalis, kebanyakan tulisan Tofan Mahdi tentu dikerjakannya saat masih aktif di jurnalis. Namun selepas dari wartawan, Tofan makin rajin menulis, terutama ketika tengah bepergian dan berada dalam pesawat terbang. Itulah kenapa akhirnya bukunya diberi judul Pena di Atas Langit. “Darah wartawan pada diri Topan Mahdi membuat semua yang ia alami menjadi sesuatu yang menarik untuk ditulis. Gaya bahasa yang langsung dan apa adanya, membuat tulisan mudah dicerna,” kata Duta Besar RI untuk Singapura, Suryapratomo, dalam testimoninya di buku Pena di Atas Langit 2.

Cerminan Karakter

Ide menulis bisa datang dari mana saja, dari penglihatan, pendengaran, bahkan perasaan. Ide atau gagasan tersebut harus diikat dengan segera menuliskannya, atau kapan saja pada saat ada kesempatan agar gagasan yang melintas tidak menguap begitu saja. Menghasilkan sebuah karya berupa tulisan akan menjadi jejak sejarah. Dengan menulis seseorang dapat dikenal oleh masyarakat dan dikenang dalam sejarah keumatan manusia.

baca juga: Kedubes AS hingga Tiongkok Apresiasi Buku Moderasi Beragama

Menulis bebas kini sedang menjadi tren dan banyak dilakukan oleh penulis pemula. Dan sebenarnya menulis itu mudah. Pengalaman sehari-hari merupakan bahan menarik untuk menulis. Kehidupan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi dapat menjadi cerita yang asyik untuk ditulis. Menulis adalah ungkapan jiwa, sarana mengekspresikan diri, dan menuangkan kegelisahan. Menulis juga tak harus baku, disesuaikan saja dengan kemampuan dan karakteristik kita.

Nama Topan Mahdi memang tak setenar penulis-penulis kawakan. Makanya, dengan membaca buku Pena di Atas Langit 2, bisa sekilas mengenal dan membaca riwayat berikut karakteristik seorang Tofan Mahdi. Seseorang yang sangat tekun, teliti, pekerja keras, berselera humor tinggi, bersahabat serta sangat peduli kepada sesama terutama keluarga.

Dan membaca buku Pena di Atas Langit 2, betul-betul membuat rasa penasaran berkelindan. Bahkan setelah rampung membaca, ingin membaca ulang. Saya pribadi, karena berprofesi sebagai wartawan, sedikitnya ada dua bab dalam buku ini yang harus betul-betul saya seriusi membacanya. Dua bab itu, yakni Tantangan Komunikasi Digital (Bab 11), dan Perjalanan Menjadi Wartawan Jawa Pos (Bab 13).
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Buku Dunia Hantu Digul...
Buku Dunia Hantu Digul dari Anies Baswedan untuk Tom Lembong di Rutan Salemba
BEM, Novel tentang Aktivis...
BEM, Novel tentang Aktivis yang Mengajak Menyelami Dunia Kepemimpinan
Sempatkan Singgah ke...
Sempatkan Singgah ke Toko Buku di New Delhi, Prabowo: Langganan Saya
Direktur SDM dan Umum...
Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Launching Dua Buku Sekaligus
Menelisik Ragam Persoalan...
Menelisik Ragam Persoalan Komunikasi Politik Indonesia
11 Duta Puisi Esai Dilantik,...
11 Duta Puisi Esai Dilantik, Siap Bertugas di Seluruh Indonesia
Tantangan Memperkuat...
Tantangan Memperkuat Pembangunan SDM
Momen Presiden Prabowo...
Momen Presiden Prabowo Subianto Mampir ke Toko Buku di Sela Kunker AS
Launching dan Bedah...
Launching dan Bedah Buku Dinasti Keong Demokrasi Mati
Rekomendasi
Perkuat Wisata Industri,...
Perkuat Wisata Industri, Kawasan Industri Jababeka Bangun IndiaTechZone?
Liliana Tanoesoedibjo:...
Liliana Tanoesoedibjo: Indonesia's Beautiful Women 2025 untuk Menginspirasi Perempuan
AFC Ubah Format Babak...
AFC Ubah Format Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026? Timnas Indonesia Bakal Diuntungkan
Berita Terkini
Kapolri Pimpin Upacara...
Kapolri Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 13 Perwira Tinggi, Berikut Nama-namanya
18 menit yang lalu
Nurul Arifin Dorong...
Nurul Arifin Dorong Kesejahteraan Prajurit Jadi Prioritas Utama Penguatan Pertahanan Nasional
21 menit yang lalu
KPK Geledah 16 Lokasi...
KPK Geledah 16 Lokasi di Mempawah Kalbar, Ada 3 Tersangka
28 menit yang lalu
Eksistensi Ormas sebagai...
Eksistensi Ormas sebagai Pilar Demokrasi Pancasila Perlu Dijaga
34 menit yang lalu
Mutasi 237 Pati TNI,...
Mutasi 237 Pati TNI, 10 Jenderal Diangkat Jadi Staf Khusus KSAD
56 menit yang lalu
Saksikan The Prime Show...
Saksikan The Prime Show Solusi Anak Nakal, Masuk Barak Militer? Malam Ini Bersama Dhiandra Mugni dan Narasumber Kredibel, Hanya di iNews
1 jam yang lalu
Infografis
Ini Cara Membaca Kode...
Ini Cara Membaca Kode Huruf dan Angka pada Ban Mobil
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved