Jubir Muda PAN Sentil Narasi KSAD Dudung yang Sering Bikin Gaduh

Senin, 06 Desember 2021 - 08:31 WIB
loading...
Jubir Muda PAN Sentil Narasi KSAD Dudung yang Sering Bikin Gaduh
Jubir Muda PAN Dimas Prakoso Akbar mengkritik KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang kerap memicu kontroversi ruang publik. Foto/pan.or.id
A A A
JAKARTA - Kritik terhadap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terus bermunculan. Kendati telah diklarifikasi pihak TNI AD, pernyataan Dudung soal tidak perlu belajar agama terlampau dalam masih terus menuai reaksi kontra.

Menurut Jubir Muda PAN Dimas Prakoso Akbar, pernyataan soal agama tersebut adalah yang kesekian kalinya dilontarkan Dudung. Alih-alih mengena pada sasaran, pernyataan Dudung malah membuat kontroversi dan hanya menambah riuh perbincangan tanpa substansi.

Kita berada di era supremasi sipil. Dialektika dan dinamika biar menjadi ranah sipil. Tugas militer cukup menjaga dan mengawasi kondusivitas. Tidak perlu terlalu jauh ikutan berdinamika kata2 di ruang publik,” tulis Dimas dalam rangkaian twit ”Saran untuk Jenderal Dudung @tni_ad”, Senin (6/12/2021).



Dimas menilai Dudung lebih akrab dengan kontroversi ketimbang tugasnya sebagai pimpinan TNI AD. Hampir setiap hari Dudung mengisi pemberitaan di ruang publik. Tetapi, Dimas melihat relevansinya minim terhadap tugas-tugas Dudung sebagai KSAD.

Sangat sering Jenderal Dudung mengomentari hal2 sensitif khususnya tentang agama. Bukan membuat situasi kondusif malah memancing dan terus menerus mereproduksi kegaduhan di ruang publik khususnya media sosial. Tentu hal ini ngga produktif,” cuit Dimas.



Saking kerapnya berkomentar dan membuat pernyataan pada hal-hal di luar tupoksinya, Dimas merasa sulit membedakan Dudung dengan pimpinan ormas. ”Dan terkadang kita sulit membedakan posisi Jenderal Dudung ketika beliau memberi pernyataan di ruang publik. Posisinya sebagai pimpinan Angkatan Darat yg seharusnya mengayomi tetapi statement-nya seperti pimpinan ormas,” ujar dia.

Jika demokrasi dan politik diibaratkan pagelaran MotoGP, maka masyarakat sipil adalah kumpulan pembalap dan aparat militer adalah official atau penjaga. Tetapi melihat sepak terjang pernyataan Jenderal Dudung rasanya beliau malah ikut2an jadi pembalap,” kata Dimas menutup rangkaian twitnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1765 seconds (0.1#10.140)