Paksa Tunarungu Berbicara, Risma Berdalih Ingin Melatih agar Tidak Menyerah

Kamis, 02 Desember 2021 - 17:58 WIB
loading...
Paksa Tunarungu Berbicara,...
Mensos Tri Rismaharini saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada 1 Desember 2021. FOTO/DOK.KEMENSOS
A A A
JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengakui dirinya meminta penyandang tunarungu wicara dan autisme untuk berbicara. Risma beralasan ingin melatih mereka untuk lancar berbicara.

"Ibu ingin coba berapa kemampuan anak untuk memaksimalkan telinganya, mulutnya, tidak boleh menyerah, tidak ada kata menyerah, tidak boleh berhenti. Boleh belajar boleh tetap gunakan bahasa isyarat tapi ibu pingin melatih kalian semua untuk tidak menyerah," kata Risma dalam rangkaian peringatan hari disabilitas Internasional (HDI) 2021, Rabu (1/12/2021).

Awalnya Risma menunjukkan kepada penyandang tuna wicara dan autisme bernama Adi bahwa dirinya melukis pohon kehidupan yang disempurnakan oleh penyandang tunarungu lain bernama Anfield Wibowo. Namun tiba-tiba Risma meminta kepada Adi untuk menyampaikan pikirannya dengan berbicara langsung tanpa alat bantu.

Baca juga: Momen Risma Paksa Tunarungu Berbicara, Diprotes hingga Trending Topic

"Kamu ingin kita tidak merusak bumi kan? Kamu sekarang ibu minta bicara ndak pakai alat, kamu bicara Adi. Kamu bicara," kata Risma seperti dikutip dari Youtube Kemensos RI, Kamis (2/12/2021).

Cukup lama Risma membujuk Adi untuk berbicara sambil menyorongkan mic ke depan mulut Adi yang bermasker. Adi yang bingung berusaha untuk menjauhkan mic dari mulutnya dengan tangan kirinya, tapi kemudian tangan Risma menurukan tangan Adi. "Adi kamu bisa bicara sayang," katanya.

Desakan itu kemudian membuat Adi menurut Risma. Ia mengucapkan sepatah dua patah kata yang tidak terdengar jelas. Risma lalu meminta seorang perempuan untuk menerjemahkan apa yang disampaikan Adi. Dengan inisiatifnya, Adi hendak mengambil alat tulis yang dibawa perempuan tersebut.

"Ndak, ndak pakai tulis sayang, kamu bicara," kata Risma.

Baca juga: Risma Sebut Komisi Nasional Disabilitas Kurangi Beban Kemensos

Dengan mimik bingung, Adi kemudian mengucapkan kalimat yang dituntun oleh Risma. "Adi mau lestarikan alam," kata Adi dalam terbata-bata dan disambut tepok tangan hadirin. "Bisa lo Adi, bisa Adi kamu bicara," kata Risma.

Melihat hal itu, seorang perwakilan dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), Stefanus naik ke panggung dan memprotes pernyataan mantan Wali Kota Surabaya ini.

"Saya mau bicara dengan ibu sebelumnya bahwasannya anak tuli itu harus memang menggunakan alat bantu dengar tapi tidak untuk dipaksa berbicara," kata Stefanus lewat penerjemah bahasa bicara isyarat.

Di atas panggung juga ia mengaku kaget ketika Mensos Risma memberikan peryataan terkait hal tersebut. Karena, menurutnya, bahasa isyarat sangat penting bagi para penyandang disabilitas rungu wicara untuk kehidupan sehari-hari.

"Saya ingin menyampaikan bahwasanya bahasa isyarat itu penting bagi kami. Soal mungkin seperti alat bantu dengar itu apa namanya bisa mendengarkan suara tapi kalau suara kita jelas itu gak akan bisa terdengar juga," katanya.



Stefanus pun menyampaikan bahwa penyandang disabilitas rungu wicara memiliki karakter yang bermacam-macam. Ada yang berbicara jelas, tuli sejak kecil, dengan kemampuan bahasa isyaratnya yang beragam.

"Jadi itu yang harus dihargai. Plus bahasa isyarat juga bisa memberikan pemahaman pada orang tuli, contohnya ada juru bahasa isyarat orang tuli bisa melihat juru bahasa isyarat dengan jelas, itu adalah akses juga untuk kami," katanya.

Usai mendengar hal itu, Mensos langsung mendekati Stefanus dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak mengurangi bahasa isyarat. Namun Tuhan telah memberikan mulut, telinga, mata kepada seluruh manusia sehingga seyogyanya dapat digunakan dengan baik.

"Jadi karena itu kenapa ibu paksa kalian untuk bicara, ibu paksa memang, supaya bisa maksimal pemberian Tuhan kepada kita mulut, mata, telinga. Ibu tidak melarang menggunakan bahasa isyarat tapi kalau kamu bisa bicara maka itu akan lebih baik lagi," katanya.

Risma mengaku belajar dari Staf Khusus Presiden Jokowi Angkie Yudistia, yang juga merupakan penyandang tunarungu. Saat menjadi Wali Kota Surabaya, Risma pernah bertemu dengan Angkie. Waktu itu bicaranya belum jelas seperti sekarang. Karena dilatih terus, sekarang Angkie berbicara sangat jelas.

"Tapi karena dilatih terus oleh mbak Angkie sekarang bisa jelas. Mengerti ya stefan?" katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sengketa Pilgub Jawa...
Sengketa Pilgub Jawa Timur, MK Tak Terima Gugatan Risma-Gus Hans
Momen Hasto Nikmati...
Momen Hasto Nikmati Pijat Refleksi Binaan BMI di Soekarno Run 2025
Trik Agus Penyandang...
Trik Agus Penyandang Disabilitas di NTB Manipulasi Belasan Wanita, Kaum Hawa Patut Waspada
HDI 2024, Angkie Yudistia...
HDI 2024, Angkie Yudistia Dukung 5 Agenda Kemensos Atasi Tantangan Disabilitas
Memperkuat Kepemimpinan...
Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas
Sentra Handayani Fasilitasi...
Sentra Handayani Fasilitasi Penerima Manfaat Kelompok Rentan Gunakan Hak Pilih
PetroChina Gelar Pelatihan...
PetroChina Gelar Pelatihan Membordir bagi Penyandang Disabilitas
Sentuhan Hati di Bulan...
Sentuhan Hati di Bulan Ramadan: Penyandang Tunanetra Mengisi Waktu Puasa dengan Membaca Al-Quran Braille
HUT Ke-25 BMI Gelar...
HUT Ke-25 BMI Gelar Pelatihan Cukil Lino untuk Penyandang Disabilitas
Rekomendasi
Angka Pengangguran Meningkat,...
Angka Pengangguran Meningkat, Ketua DPP Partai Perindo: Pemerintah Perlu Intervensi
Hasil Lengkap Taipei...
Hasil Lengkap Taipei Open 2025: Trias/Rachel dan Rahmat/Yeremia Tembus 16 Besar
Waspada Perlambatan,...
Waspada Perlambatan, S&P Global Ratings Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,6% di 2025
Berita Terkini
Tiga Pati Bintang 3...
Tiga Pati Bintang 3 Dimutasi Panglima TNI pada Akhir April 2025, 7 Perwira Batal Digeser
Moderasi Beragama Lintas...
Moderasi Beragama Lintas Agama Kunci Meredam Ideologi Ekstrem
Kejagung Tetapkan Ketua...
Kejagung Tetapkan Ketua Cyber Army Tersangka Perintangan Kasus Korupsi
Demokrat Nilai Prabowo...
Demokrat Nilai Prabowo Tunjukkan Sikap Kemandirian sebagai Kepala Negara Bukan Presiden Boneka
Kejati Jakarta Tetapkan...
Kejati Jakarta Tetapkan 9 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Fiktif di PT Telkom
Tak Hadiri Sidang Mediasi...
Tak Hadiri Sidang Mediasi Gugatan Ijazah di PN Solo, Ini Kata Jokowi
Infografis
Batas Aman Makan Kue...
Batas Aman Makan Kue Lebaran Biar Berat Badan Tidak Naik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved