Polisi Militer Selidiki Bentrok Dua Pasukan Elite TNI Marinir dan Raider di Batam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keributan yang melibatkan anggota Korps Marinir TNI AL dan Raider TNI AD pecah di Barelang, Batam, Kepulauan Riau pada Minggu, 28 November 2021. Insiden itu terekam kamera dan tersiar luas di media sosial melalui akun Twitter @yaniarsim.
Dari rekaman video berdurasi 30 detik, terlihat bentrok fisik antara dua pasukan elite TNI itu terjadi di sebuah jembatan yang tengah dipadati warga. Terdengar pula teriakan-teriakan dari para pria yang bergerak ke tengah jalan. Meski tidak terlihat secara jelas, namun tampak mereka tengah menyasar satu orang pria lain. Warga serta anak-anak yang ketakutan mencoba masuk ke dalam sebuah mobil untuk meninggalkan lokasi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Dispen Kormar) Kolonel Mar Gugun Saeful Rachman menuturkan, Pusat Polisi Militer (Puspom) dari tiap-tiap matra tengah melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap oknum prajurit yang terlibat. "Untuk kasus ini, intinya semua penegasannya kita serahkan ke Polisi Militer, baik itu Pomal maupun Pomad," ujar Gugun ketika dihubungi, Selasa (30/11/2021).
Kendati demikian, dirinya belum dapat menjelaskan secara detail ihwal kronologi dan penyebab kericuhan tersebut. Menurut dia, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari polisi militer agar duduk perkara lebih tergambar jelas. "Jadi nanti apa keputusannya, kan keributannya pasti ada penyebab dong, kalau kita dengar versi sana versi sini pasti semuanya punya klaim masing-masing. Lebih baik kita dari sisi penyelidikan bagaimana hasilnya polisi militer," tuturnya
Gugun menyayangkan insiden keributan antar kedua matra tersebut. Pasalnya, akibat kejadian ini, bukan hanya TNI AL dan TNI AD yang namanya tercoreng, melainkan TNI secara luas. "Kita juga menyayangkan dengan tindakan tersebut yang dilakukan oleh oknum TNI, tentunya ini bisa merusak citra daripada institusi," katanya.
Riezky Maulana
Dari rekaman video berdurasi 30 detik, terlihat bentrok fisik antara dua pasukan elite TNI itu terjadi di sebuah jembatan yang tengah dipadati warga. Terdengar pula teriakan-teriakan dari para pria yang bergerak ke tengah jalan. Meski tidak terlihat secara jelas, namun tampak mereka tengah menyasar satu orang pria lain. Warga serta anak-anak yang ketakutan mencoba masuk ke dalam sebuah mobil untuk meninggalkan lokasi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Dispen Kormar) Kolonel Mar Gugun Saeful Rachman menuturkan, Pusat Polisi Militer (Puspom) dari tiap-tiap matra tengah melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap oknum prajurit yang terlibat. "Untuk kasus ini, intinya semua penegasannya kita serahkan ke Polisi Militer, baik itu Pomal maupun Pomad," ujar Gugun ketika dihubungi, Selasa (30/11/2021).
Kendati demikian, dirinya belum dapat menjelaskan secara detail ihwal kronologi dan penyebab kericuhan tersebut. Menurut dia, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari polisi militer agar duduk perkara lebih tergambar jelas. "Jadi nanti apa keputusannya, kan keributannya pasti ada penyebab dong, kalau kita dengar versi sana versi sini pasti semuanya punya klaim masing-masing. Lebih baik kita dari sisi penyelidikan bagaimana hasilnya polisi militer," tuturnya
Gugun menyayangkan insiden keributan antar kedua matra tersebut. Pasalnya, akibat kejadian ini, bukan hanya TNI AL dan TNI AD yang namanya tercoreng, melainkan TNI secara luas. "Kita juga menyayangkan dengan tindakan tersebut yang dilakukan oleh oknum TNI, tentunya ini bisa merusak citra daripada institusi," katanya.
Riezky Maulana
(cip)