Masyarakat Semakin Optimistis Pemerintah Bisa Menangani COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persepsi masyarakat terhadap kesigapan pemerintah pusat dan daerah dalam menangani pandemi COVID-19 ini cukup baik. Hal tersebut terungkap dari survei KedaiKopi tentang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mudik di masa darurat COVID-19.
Survei ini melibatkan 405 responden di wilayah Jabodetabek yang dilakukan pada 14-19 April 2020. Menurut Direktur Eksekutif KedaiKopi Kunto Adi Wibowo mengatakan pemerintah pusat mendapatkan nilai 7,37 dan daerah 7,73. Penilaian ini menggunakan skala 1-10. Nilai 10 berarti sangat sigap.
Kunto memaparkan tingginya kepercayaan itu karena ada beberapa kebijakan pusat, seperti izin PSBB untuk Jabodetabek dan penetapan bencana nasional. “Nilai paling tinggi itu DKI 8,75. Yang rendah itu wilayah Jakarta Barat dan Timur. Jawa Barat 7,05,” ucapnya dalam diskusi bertajuk Satu Asa Lawan COVID-19, Rabu (22/04/2020).
Responden survei ini rata-rata orang berpenghasilan Rp2-3 juta per bulan. Mayoritas responden ibu rumah tangga.
Ada temuan menarik tentang pemahaman yang salah bahwa orang Indonesia kebal COVID-19. Pada survei Maret lalu, masih ditemukan banyak yang percaya. Saat itu, yang tidak percaya sekitar 65,1%. Namun, sekarang 92,6% menyatakan tidak percaya.
Dia mengungkapan 93,8% orang sangat khawatir tertular virus sars Cov-II. “Kalau bisa sampai nol (yang percaya). Ini masalah. Ini (orang) punya risiko tinggi ketika punya persepsi kebal. Dia akan tertular atau menularkan kepada orang lain,” tuturnya.
Temuan lain adalah 34, 1% responden mengungkapkan di wilayahnya sudah ada yang positif dan pasien dalam pengawasan (PDP). Angka tertinggi didapat dari responden Kota Tangerang Selatan dan Depok. Di DKI itu di Jakarta Timur.
Sayangnya, masyarakat masih rendah dalam melakukan langkah pencegahan yang digaungkan pemerintah. Tingkat kepatuhan atau kerajinan dalam cuci tangan 32,6%, di rumah 25,7%, dan menggunakan masker 45,5%.
Kabar gembiranya, 72,6 % masyarakat optimistis pemerintah dapat menangani dan menyelesaikan Covid-19 pada akhir Mei nanti. “27,4% bilang tidak,” kata Kunto.
Survei ini melibatkan 405 responden di wilayah Jabodetabek yang dilakukan pada 14-19 April 2020. Menurut Direktur Eksekutif KedaiKopi Kunto Adi Wibowo mengatakan pemerintah pusat mendapatkan nilai 7,37 dan daerah 7,73. Penilaian ini menggunakan skala 1-10. Nilai 10 berarti sangat sigap.
Kunto memaparkan tingginya kepercayaan itu karena ada beberapa kebijakan pusat, seperti izin PSBB untuk Jabodetabek dan penetapan bencana nasional. “Nilai paling tinggi itu DKI 8,75. Yang rendah itu wilayah Jakarta Barat dan Timur. Jawa Barat 7,05,” ucapnya dalam diskusi bertajuk Satu Asa Lawan COVID-19, Rabu (22/04/2020).
Responden survei ini rata-rata orang berpenghasilan Rp2-3 juta per bulan. Mayoritas responden ibu rumah tangga.
Ada temuan menarik tentang pemahaman yang salah bahwa orang Indonesia kebal COVID-19. Pada survei Maret lalu, masih ditemukan banyak yang percaya. Saat itu, yang tidak percaya sekitar 65,1%. Namun, sekarang 92,6% menyatakan tidak percaya.
Dia mengungkapan 93,8% orang sangat khawatir tertular virus sars Cov-II. “Kalau bisa sampai nol (yang percaya). Ini masalah. Ini (orang) punya risiko tinggi ketika punya persepsi kebal. Dia akan tertular atau menularkan kepada orang lain,” tuturnya.
Temuan lain adalah 34, 1% responden mengungkapkan di wilayahnya sudah ada yang positif dan pasien dalam pengawasan (PDP). Angka tertinggi didapat dari responden Kota Tangerang Selatan dan Depok. Di DKI itu di Jakarta Timur.
Sayangnya, masyarakat masih rendah dalam melakukan langkah pencegahan yang digaungkan pemerintah. Tingkat kepatuhan atau kerajinan dalam cuci tangan 32,6%, di rumah 25,7%, dan menggunakan masker 45,5%.
Kabar gembiranya, 72,6 % masyarakat optimistis pemerintah dapat menangani dan menyelesaikan Covid-19 pada akhir Mei nanti. “27,4% bilang tidak,” kata Kunto.
(cip)