Pesan Haedar Nashir, Utamakan Kepentingan Negara di Atas Kepentingan Kroni dan Diri Sendiri

Kamis, 18 November 2021 - 13:06 WIB
loading...
Pesan Haedar Nashir, Utamakan Kepentingan Negara di Atas Kepentingan Kroni dan Diri Sendiri
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato dalam Resepsi Milad ke-109 Muhammadiyah. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE SETPRES
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato dalam Resepsi Milad ke-109 Muhammadiyah . Ia optimistis pandemi Covid-19 bisa diselesaikan jika semua pihak bersatu dan tidak bercerai-berai.

"Pandemi dan masalah negeri dapat diselesaikan secara simultan jika semua pihak bersatu dalam bingkai Indonesia milik bersama. Syaratnya tumbuhkan sikap mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kehendak diri, kroni, golongan, dan kepentingan sendiri-sendiri," katanya, Kamis (18/11/2021).

Haedar menuturkan, Indonesia akan gagal bangkit dan maju manakala para pihak bercerai-berai dan silang-sengketa dalam keangkuhan ananiyah-hizbiyah atau egoisme kelompok. Indonesia, katanya, harus dibawa maju bersama dalam semangat persatuan Indonesia dan kepribadian bangsa.

Baca juga: Presiden Jokowi: Selamat Milad ke-109 Muhammadiyah

"Kemajuan dan keunggulan Indonesia haruslah memiliki fondasi yang kokoh berlandaskan konstitusi, dasar negara Pancasila, serta nilai-nilai luhur agama dan kebudayaan yang hidup dan mendarah-daging dalam jati diri bangsa. Modal ruhaniahnya ialah kesungguhan dan benih kebaikan," tuturnya.

Haedar menyampaikan, kunci menghadapi pandemi dan menyelesaikan masalah negeri ialah tekad dan kesungguhan yang kuat disertai ketulusan, kejujuran, keterpercayaan, kecerdasan, keseksamaan, serta langkah-langkah tersistem yang terfokus pada mencari solusi, seraya menghindari sikap dan langkah yang serampangan, tidak prioritas, kontraproduksi, dan kegaduhan.

"Sungguh tidak ada kekuatan yang akan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa yang berat secara sendirian. Semua pihak berkiprah proaktif dalam kebersamaan, termasuk peran TNI dan Polri sebagai pilar penting negara," ucapnya.

Baca juga: Jokowi: Muhammadiyah Contohkan Kesalehan Sosial

Haedar berujar bagi kaum muslimin Indonesia sebagai mayoritas di negeri ini terdapat tuntutan dan tantangan untuk menjadi kekuatan pencerdas, pencerah, pendamai, dan pembawa kemajuan yang bersendikan ajaran Islam yang rahmatan lil-'alamin. Umat Islam Indonesia harus tampil sebagai uswah hasanah (teladan terbaik) dan khaira ummah (umat terbaik) yang unggul berkemajuan.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan, pandemi ini masalah bersama yang niscaya menjadi ibrah dan hikmah yang menumbuhkan pandangan dan sikap luhur berbasis nilai-nilai utama (al-qiyam al-fadlilah). Di antara nilai-nilai utama yang niscaya dikembangkan ialah nilai tauhid prokemanusiaan, nilai pemuliaan manusia, nilai persaudaraan dan kebersamaan, nilai kasih sayang, nilai tengahan, nilai kesungguhan berikhtiar, nilai keilmuan, serta nilai kemajuan.

"Dari musibah Covid-19 dapat dipetik hikmah untuk menguatkan keyakinan tauhid kaum beriman bahwa segala sesuatu di alam semesta ini absolut dalam kekuasan Allah. Hidup dan mati dengan segala siklusnya berada dalam genggaman-Nya. Manusia sungguh kecil dan tak berdaya. Maka tegak luruskan pengabdian kepada Allah seraya cerahkan akal budi untuk mencerahkan kehidupan," katanya.

Bertauhid meniscayakan kepedulian pada persoalan kemanusiaan, termasuk menyelamatkan jiwa manusia. Tauhid ajaran multidimensi, baik vertikal dalam hubungan dengan Allah maupun horizontal dalam relasi kemanusiaan dan alam semesta. Itulah, kata Haedar, kredo tauhid yang melahirkan ihsan kepada kemanusiaan dan rahmat bagi semesta alam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2253 seconds (0.1#10.140)