Waketum MUI Bicara Hukum Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Senin, 01 November 2021 - 08:25 WIB
loading...
Waketum MUI Bicara Hukum...
Waketum MUI Anwar Abbas mengatakan transplantasi ginjal babi ke manusia sah-sah saja jika tidak ada lagi jalan lain yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan jiwa seseorang. Foto/PWNU
A A A
JAKARTA - Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan transplantasi ginjal babi ke manusia sah-sah saja jika tidak ada lagi jalan lain yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan jiwa seseorang. Namun jika ada cara lain maka transplantasi ginjal babi ke manusia hukumnya haram.

"Kalau tidak ada lagi jalan lain yg bisa ditempuh untuk menyelamatkan jiwa dari orang yang bersangkutan selain dari melakukan hal tersebut maka hukumnya adalah boleh," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/11/2021).

"Tapi kalau masih ada cara lain yg bisa ditempuh dan dilakukan untuk menyelamatkan jiwa dari yang bersangkutan maka melakukan transplantasi dari organ babi tersebut sudah jelas adalah haram hukumnya," sambungnya.

Anwar menjelaskan tujuan diturunkannya agama Islam salah satunya adalah untuk melindungi diri dan jiwa manusia terutama diri dari para pengikutnya. "Oleh karena itu kalau seandainya ada seseorang yang terancam jiwanya maka wajiblah hukumnya bagi yang bersangkutan dan atau orang lain untuk menjauhkan dirinya dari bahaya dan malapetaka tersebut,"ucapnya.

Dia menyampaikan jika ada orang sakit lalu bagian dari anggota tubuhnya harus diganti bagi keselamatan jiwanya melalui transplantasi dipersilakan asal tidak berasal dari sesuatu yang najis atau dilarang oleh Allah SWT. Baca juga: Andi Arief Sindir Hasto: Gabung PDIP di saat Senang, Bukan saat Partai Susah

"Namun persoalan ditransplantasikan kepada dirinya yang ada hanya berasal dari babi juga diperbolehkan asal tidak ada jalan lain yang ditempuh untuk menyelamatkan jiwanya," tutup Anwar.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)