Antisipasi Banjir sebagai Dampak La Nina, PUPR Mulai Kosongkan 205 Bendungan

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 11:09 WIB
loading...
Antisipasi Banjir sebagai...
Kementerian PUPR mulai mengosongkan 205 bendungan dan membuka pintu untuk menampung jika terjadi banjir. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan langkah-langkah untuk meng antisipasi banjir akibat fenomena La Nina . Saat ini, PUPR mulai mengosongkan 205 bendungan dan membuka pintu untuk menampung jika terjadi banjir.

"Prediksi BMKG bahwa hujan pada akhir 2021 dan awal 2022 dipengaruhi oleh La Nina, untuk itu kami di kementerian PUPR melakukan langkah-langkah untuk menghadapi badai La Nina 2021 ini," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat Rakornas BMKG, Jumat (29/10/2021).

Langkah pertama, kata Basuki, yakni mengaktifkan kembali Satuan Tugas Penanggulangan Bencana di Pusat. "Pasti kami mengaktifkan pertama kali Satgas Penanggulangan Bencana di pusat untuk melakukan monitoring terhadap semua infrastruktur yang ada di Indonesia, agar bisa mengetahui volume banjir yang bisa ditampung," katanya.

Baca juga: Waspada La Nina, BMKG Warning Intensitas Hujan Tinggi hingga November

Saat ini, 205 dari 231 bendungan yang ada mulai dikosongkan untuk menampung jika terjadi banjir."Kita melaksanakan standar operasi prosedur siaga bencana. Pertama, 205 Bendungan dengan volume tampung sebesar 4,7 miliar M3. Mengosongkan tampungan dengan membuka seluruh pintu pengeluaran contohnya di Bendungan Bili-Bili, Bendungan Batu Tegi, dan Bendungan Jatiluhur," katanya.

Basuki menjelaskan, bendungan memiliki storage capacity. Sedangkan bagian atas adalah adalah flat storage untuk tampungan banjir. "Itu yang kita kosongkan dengan prediksi La Nina dari BMKG, sekarang itu saya kosongkan semua dengan total semua 4,7 miliar M3," katanya.

Basuki mencontohkan, saat terjadi banjir di Kalimantan Selatan, hanya 1 yang kabupaten yang tidak banjir. Itu dikarenakan debit air banjir bisa ditampung di Bendungan Tapin yang baru selesai dibangun.

Baca juga: BPBD Karawang Ingatkan Bahaya La Nina saat Musim Hujan

"Kita sebagai contoh misalnya yang banjir tahun lalu di Kalimantan Selatan, ada 13 kabupaten/kota hanya 1 kabupaten yang tidak banjir yaitu Tapin, karena alhamdulillah baru selesai Bendungan Tapin dibangun. Hanya satu Kabupaten Tapin tidak banjir karena banjirnya ditampung di Bendungan Tapin tersebut," ujarnya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)