Mabes Polri Dalami Latar Belakang Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mabes Polri menyatakan bahwa kepolisian sedang mendalami kasus penembakan anggota Humas Polres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh rekannya sendiri. Polri menengarai ada latar belakang di balik peristiwa tersebut.
"Ini masih kita dalami, pasti ada latar belakang daripada tindaknya. Kita tunggu saja apa hasil pendalaman dari Polda NTB terhadap kasus yang terjadi di Lombok Timur," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).
Menurutnya, anggota Polri yang menggunakan senjata api semestinya telah melalui tes psikologi. Sebab, persyaratan mutlak ketika seorang anggota POlri ingin memegang senjata atau menggunakan senjata inventaris dinas adalah lulus tes psikologi, termasuk penilaian perilakunya oleh pimpinan.
Baca juga: Geger, Anggota Polres Lombok Timur Tewas Ditembak Rekannya
"Apabila dua hal itu bisa dilewati, maka yang bersangkutan bisa diizinkan untuk menggunakan senjata dinas kepolisian," ujar Rusdi.
Untuk diketahui, Anggota Humas Polres Lombok Timur Briptu Khairul Tamimi alias Momon ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Diduga ia ditembak rekannya sesama polisi.
Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suryono saat dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya salah satu anggotanya yang ditemukan tewas ditembak.
Baca juga: Begini Kronologi Oknum Polisi Tembak Rekannya hingga Tewas di Lombok Timur
"Korban tewas akibat ditembak salah satu anggota polisi juga. Pelakunya telah diamankan dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan di satreskrim Propam Polres Lotim," katanya.
"Ini masih kita dalami, pasti ada latar belakang daripada tindaknya. Kita tunggu saja apa hasil pendalaman dari Polda NTB terhadap kasus yang terjadi di Lombok Timur," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).
Menurutnya, anggota Polri yang menggunakan senjata api semestinya telah melalui tes psikologi. Sebab, persyaratan mutlak ketika seorang anggota POlri ingin memegang senjata atau menggunakan senjata inventaris dinas adalah lulus tes psikologi, termasuk penilaian perilakunya oleh pimpinan.
Baca juga: Geger, Anggota Polres Lombok Timur Tewas Ditembak Rekannya
"Apabila dua hal itu bisa dilewati, maka yang bersangkutan bisa diizinkan untuk menggunakan senjata dinas kepolisian," ujar Rusdi.
Untuk diketahui, Anggota Humas Polres Lombok Timur Briptu Khairul Tamimi alias Momon ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Diduga ia ditembak rekannya sesama polisi.
Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suryono saat dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya salah satu anggotanya yang ditemukan tewas ditembak.
Baca juga: Begini Kronologi Oknum Polisi Tembak Rekannya hingga Tewas di Lombok Timur
"Korban tewas akibat ditembak salah satu anggota polisi juga. Pelakunya telah diamankan dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan di satreskrim Propam Polres Lotim," katanya.
(abd)