Menengok Jalan Lingkar Kota Wonogiri, Dulu Ganjar Sidak dan Marah Besar

Senin, 25 Oktober 2021 - 22:51 WIB
loading...
Menengok Jalan Lingkar Kota Wonogiri, Dulu Ganjar Sidak dan Marah Besar
Jalan Lingkar Kota (JLK) Wonogiri sekarang lebar dan mulus, Senin (25/10/2021)
A A A
WONOGIRI - Tahun 2015 lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah, mengetahui pembangunan Jalan Lingkar Kota (JLK) Wonogiri tidak beres. Setelahnya, pengawasan pembangunan diperketat. Kini, enam tahun berlalu, ruas jalan sepanjang 15,594 kilometer itu rampung. Masyarakat pun mengunduh untung.

Kemarahan Ganjar, saat itu dipicu karena konstruksi ruas jalan beton yang tidak dilengkapi kerangka sepatu besi. Kontan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu naik pitam dan memerintahkan sebagian ruas jalan yang telah dicor, dibongkar. Kejadian itu berlangsung di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri.

"Iki maksudku duwite rakyat mas, ngene iki sing marake aku ngamuk ya ngene iki (Ini duwitnya rakyat mas. Ini yang menyebabkan saya marah)," ujar Ganjar kala itu, Sabtu 17 Oktober 2015.

Setelah Ganjar marah, Pemkab Wonogiri yang memiliki ruas jalan tersebut mengaku lebih ketat mengawasi. Ini karena, selain menggunakan anggaran dari APBD Wonogiri ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), pembiayaan pembangunan JLK juga berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Jateng.

Dari total anggaran untuk JLK Wonogiri sebesar Rp116 miliar, lebih kurang 78 persen berasal dari Bankeu Provinsi, sebesar Rp68 miliar. Adapun, durasi pengerjaannya memakan waktu sembilan tahun, dari 2010 hingga 2019.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Wonogiri Prihadi Ariyanto, ditemui Sabtu (23/10/2021).

"Setelah ada checking dari Pak Ganjar (enam tahun lalu), kita selaku yang punya kegiatan JLK terus meningkatkan sumber daya manusia dalam pengawasan. Kami perketat pengawasannya," ujarnya.

Meskipun telah rampung, Prihadi menyebut pemanfaatan secara maksimal jalur ini masih menunggu beberapa kelengkapan dirampungkan. Di antaranya, pemasangan rambu, marka dan sebagainya.

Namun, saat ini masyarakat sekitar telah memanfaatkannya sebagai jalur antar kecamatan dan desa.

"Ini termasuk jalan kabupaten. Ke depan harapannya bisa mengurangi kepadatan dalam kota. Di rencanakan jalur ini mungkin bisa dilalui untuk kendaraan berat," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)