Ganjar Pilih Singgung Rupiah Melemah hingga Konflik Timur Tengah Ketimbang Debat Putusan MK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo enggan memperdebatkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini lebih memilih menyinggung melemahnya Rupiah hingga dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Daripada meributkan hal-hal yang tidak perlu, kata Ganjar, lebih baik saat ini presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran fokus dengan berbagai pekerjaan rumah (PR) yang menanti.
"Hari ini dolar membuat rupiah jatuh, hari ini ada perang yang bisa bertambah dengan titik depan yang makin banyak, harga minyak naik, kebutuhan pangan mesti dicukupi, saya kira itu PR-PR yang jauh lebih penting untuk diselesaikan dari pada sekadar kita berdebat yang tidak usai terkait dengan hasil ini," kata Ganjar kepada wartawan di Gedung MK, Senin (22/4/2024).
Ganjar juga mengapresiasi hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres tersebut. "Hakim majelis saya apresiasi, yang pertama menerima proses ini dari awal, kemudian menyidangkan, sampai kemudian tadi diputuskan dan ada dissenting-nya," ucap Ganjar.
Ganjar mengungkapkan hal menarik yakni dissenting opinion atau pendapat berbeda dari tiga hakim konstitusi dalam pembacaan putusan sengketa pilpres tersebut. Ganjar menuturkan, dissenting yang disampaikan lebih substantif.
"Hakim akan mengadili hakim tidak hanya bicara kalkulator, lebih bicara substantif bahkan tadi Pak Arief sampai mengabulkan, maka artinya nurani hakim punya ruang sendiri untuk mengekspresikan dalam bentuk putusan dan saya kira ini adalah proses panjang yang harus kita hormati," tuturnya.
Daripada meributkan hal-hal yang tidak perlu, kata Ganjar, lebih baik saat ini presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran fokus dengan berbagai pekerjaan rumah (PR) yang menanti.
"Hari ini dolar membuat rupiah jatuh, hari ini ada perang yang bisa bertambah dengan titik depan yang makin banyak, harga minyak naik, kebutuhan pangan mesti dicukupi, saya kira itu PR-PR yang jauh lebih penting untuk diselesaikan dari pada sekadar kita berdebat yang tidak usai terkait dengan hasil ini," kata Ganjar kepada wartawan di Gedung MK, Senin (22/4/2024).
Ganjar juga mengapresiasi hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres tersebut. "Hakim majelis saya apresiasi, yang pertama menerima proses ini dari awal, kemudian menyidangkan, sampai kemudian tadi diputuskan dan ada dissenting-nya," ucap Ganjar.
Ganjar mengungkapkan hal menarik yakni dissenting opinion atau pendapat berbeda dari tiga hakim konstitusi dalam pembacaan putusan sengketa pilpres tersebut. Ganjar menuturkan, dissenting yang disampaikan lebih substantif.
"Hakim akan mengadili hakim tidak hanya bicara kalkulator, lebih bicara substantif bahkan tadi Pak Arief sampai mengabulkan, maka artinya nurani hakim punya ruang sendiri untuk mengekspresikan dalam bentuk putusan dan saya kira ini adalah proses panjang yang harus kita hormati," tuturnya.
(rca)