Gantikan Menag Yaqut Sehari, Ini yang Akan Dilakukan Afi Ahmad Ridho
loading...
A
A
A
JAKARTA - Afi Ahmad Ridlo, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo tidak pernah menyangka dapat terpilih menjadi Menteri Agama sehari. Dia mengikuti sayembara yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) karena diajak teman.
"Awal ikut diajak teman, konsepnya itu menyampaikan aspirasi, ya udah saya pengen sampaikan gagasan saya jadi perwakilan santri Indonesia pada Menteri Agama," kata Afi saat dihubungi MPI, Rabu (20/10/2021).
Afi menceritakan tahapan awal hingga akhir dalam Sayembara Menjadi Menteri Agama Sehari. Pada tahap pertama, seluruh peserta diminta membuat vlog kurang lebih tiga menit yang berisi apa yang dilakukan jika menjadi Menteri Agama.
Baca juga: Menteri Agama: UIII Siap Buka Perkuliahan Tahun Ini
"Kebijakan yang sekiranya bisa membawa perkembangan pada pesantren Indonesia. Kebetulan saya buat bersama teman (yang) syuting duluan. Lihat video temen kok dia banyak gagasannya, udah minder duluan, wes lah nggak usah ngarep banyak-banyak gitu," tuturnya.
Pada tahap ini ternyata Afi dinyatakan lolos ke babak selanjutnya. Pada tahap kedua, peserta sudah disaring menjadi 40 orang dan tahap ketiga masuk 10 besar.
Tahap keempat, pihak sayembara melakukan interview peserta yang masuk ke dalam 10 besar. "Panitia ngajak interview via zoom bersama 10 besar. Kabarnya jam 1 dini hari, zoom-nya jam 7 pagi, saya tahunya itu jam 5 subuh," katanya.
Baca juga: Hari Santri 2021, Kemenag Gelar Wayang Virtual Semar Bangun Pesantren
"Loh kok saya yang masuk, heran juga, ya sudahlah saya langsung semangat pinjam laptop ke pengurus langsung searching untuk memperdalam materi saya," katanya.
Pada saat interview, panitia justru tidak menanyakan materi pada vlog tapi mengajukan pertanyaan seperti makna keluarga, pelajaran yang disukai, latar belakang orang tua dan bercerita lucu.
"Dikiranya waktu interview bakal ditanya seputar materi yang sudah disampaikan. Ternyata waktu interview benar-benar pertanyaan out of the box. Pertanyaan pertama itu apa makna keluarga, pelajaran apa yang disukai, bahasa Inggris suruh ngomong pakai bahasa Inggris beberapa kalimat," katanya.
"Setelah itu pindah ke penguji selanjutnya ada 2 penguji. Nanya orang tua latar belakang keluarga, suka cerita lucu. Dan disuruh bercerita lucu udah gitu doang," katanya.
"Awal ikut diajak teman, konsepnya itu menyampaikan aspirasi, ya udah saya pengen sampaikan gagasan saya jadi perwakilan santri Indonesia pada Menteri Agama," kata Afi saat dihubungi MPI, Rabu (20/10/2021).
Afi menceritakan tahapan awal hingga akhir dalam Sayembara Menjadi Menteri Agama Sehari. Pada tahap pertama, seluruh peserta diminta membuat vlog kurang lebih tiga menit yang berisi apa yang dilakukan jika menjadi Menteri Agama.
Baca juga: Menteri Agama: UIII Siap Buka Perkuliahan Tahun Ini
"Kebijakan yang sekiranya bisa membawa perkembangan pada pesantren Indonesia. Kebetulan saya buat bersama teman (yang) syuting duluan. Lihat video temen kok dia banyak gagasannya, udah minder duluan, wes lah nggak usah ngarep banyak-banyak gitu," tuturnya.
Pada tahap ini ternyata Afi dinyatakan lolos ke babak selanjutnya. Pada tahap kedua, peserta sudah disaring menjadi 40 orang dan tahap ketiga masuk 10 besar.
Tahap keempat, pihak sayembara melakukan interview peserta yang masuk ke dalam 10 besar. "Panitia ngajak interview via zoom bersama 10 besar. Kabarnya jam 1 dini hari, zoom-nya jam 7 pagi, saya tahunya itu jam 5 subuh," katanya.
Baca juga: Hari Santri 2021, Kemenag Gelar Wayang Virtual Semar Bangun Pesantren
"Loh kok saya yang masuk, heran juga, ya sudahlah saya langsung semangat pinjam laptop ke pengurus langsung searching untuk memperdalam materi saya," katanya.
Pada saat interview, panitia justru tidak menanyakan materi pada vlog tapi mengajukan pertanyaan seperti makna keluarga, pelajaran yang disukai, latar belakang orang tua dan bercerita lucu.
"Dikiranya waktu interview bakal ditanya seputar materi yang sudah disampaikan. Ternyata waktu interview benar-benar pertanyaan out of the box. Pertanyaan pertama itu apa makna keluarga, pelajaran apa yang disukai, bahasa Inggris suruh ngomong pakai bahasa Inggris beberapa kalimat," katanya.
"Setelah itu pindah ke penguji selanjutnya ada 2 penguji. Nanya orang tua latar belakang keluarga, suka cerita lucu. Dan disuruh bercerita lucu udah gitu doang," katanya.