Gantikan Menag Yaqut Sehari, Ini yang Akan Dilakukan Afi Ahmad Ridho

Rabu, 20 Oktober 2021 - 18:57 WIB
loading...
Gantikan Menag Yaqut Sehari, Ini yang Akan Dilakukan Afi Ahmad Ridho
Afi Ahmad Ridlo, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo terpilih menjadi Menteri Agama sehari pada 21 Oktober 2021. FOTO/DOK.PRIBADI
A A A
JAKARTA - Afi Ahmad Ridlo, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo tidak pernah menyangka dapat terpilih menjadi Menteri Agama sehari. Dia mengikuti sayembara yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) karena diajak teman.

"Awal ikut diajak teman, konsepnya itu menyampaikan aspirasi, ya udah saya pengen sampaikan gagasan saya jadi perwakilan santri Indonesia pada Menteri Agama," kata Afi saat dihubungi MPI, Rabu (20/10/2021).

Afi menceritakan tahapan awal hingga akhir dalam Sayembara Menjadi Menteri Agama Sehari. Pada tahap pertama, seluruh peserta diminta membuat vlog kurang lebih tiga menit yang berisi apa yang dilakukan jika menjadi Menteri Agama.

Baca juga: Menteri Agama: UIII Siap Buka Perkuliahan Tahun Ini

"Kebijakan yang sekiranya bisa membawa perkembangan pada pesantren Indonesia. Kebetulan saya buat bersama teman (yang) syuting duluan. Lihat video temen kok dia banyak gagasannya, udah minder duluan, wes lah nggak usah ngarep banyak-banyak gitu," tuturnya.

Pada tahap ini ternyata Afi dinyatakan lolos ke babak selanjutnya. Pada tahap kedua, peserta sudah disaring menjadi 40 orang dan tahap ketiga masuk 10 besar.

Tahap keempat, pihak sayembara melakukan interview peserta yang masuk ke dalam 10 besar. "Panitia ngajak interview via zoom bersama 10 besar. Kabarnya jam 1 dini hari, zoom-nya jam 7 pagi, saya tahunya itu jam 5 subuh," katanya.

Baca juga: Hari Santri 2021, Kemenag Gelar Wayang Virtual Semar Bangun Pesantren

"Loh kok saya yang masuk, heran juga, ya sudahlah saya langsung semangat pinjam laptop ke pengurus langsung searching untuk memperdalam materi saya," katanya.

Pada saat interview, panitia justru tidak menanyakan materi pada vlog tapi mengajukan pertanyaan seperti makna keluarga, pelajaran yang disukai, latar belakang orang tua dan bercerita lucu.

"Dikiranya waktu interview bakal ditanya seputar materi yang sudah disampaikan. Ternyata waktu interview benar-benar pertanyaan out of the box. Pertanyaan pertama itu apa makna keluarga, pelajaran apa yang disukai, bahasa Inggris suruh ngomong pakai bahasa Inggris beberapa kalimat," katanya.

"Setelah itu pindah ke penguji selanjutnya ada 2 penguji. Nanya orang tua latar belakang keluarga, suka cerita lucu. Dan disuruh bercerita lucu udah gitu doang," katanya.

Baca juga: Umrah Rasa Haji, Kemenag Uji Coba Penyelenggaraan Terpusat Satu Pintu

Pada akhirnya, pria kelahiran Lumajang, 26 Juni 2003 ini terpilih menjadi terbaik satu yang akan didampingi Ghufron Ihsan (santri Almuhajirin III, Puwakarta) dan Nur Winda (santri DDI Salman Allakuang Sidrap).

"Enggak nyangka aja kalau bisa masuk 3 besar," kata Afi.

Ia mengatakan pihak pesantren justru tidak tahu-menahu dirinya mengikuti sayembara tersebut. "Pihak pesantren itu tidak tahu kalau saya ikut lomba ini. Saya tidak memberi tahu karena memang persyaratan yaitu tidak mengharuskan pihak pesantren ikut campur, jadi saya tangani saja sendiri," katanya.

"Pas kepilih langsung booming banyak yang share ke grup dan status WhatsApp. Akhirnya dipanggil ke Biro suruh ngadep kiai," katanya.

Ia mengaku tidak merasa grogi akan menjabat menjadi Menteri Agama berkat pengalaman organisasi yang telah ia geluti secara intens yaitu Intelegent Student Organization (ISO) sebagai presiden, Ketua Majelis Perwakilan Kelas tingkat sekolah, dan terdaftar sebagai pengurus komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Nurul Jadid.

"Alhamdulillah kalau grogi sih enggak. Kalau di pondok saya aktif organisasi juga, lumayan seringlah dapat jam terbang untuk public speaking di depan teman-teman. Jadi untuk ketemu Bapak Menteri, insyaAllah tidak grogi," kata Afi.

Afi akan dijadwalkan masuk ke kantor Kemenag di Jalan Lapangan Banteng pada Kamis (21/10/2021) pukul 08.00 WIB. Lalu bersilaturahmi dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren hingga pukul 08.45 WIB. Pada pukul 09.00 WIB, Afi dijadwalkan melakukan silaturahmi dengan Menteri Agama dilanjutkan dengan prosesi santri sehari menjadi menteri.

Saat bertemu Menag Yaqut, Afi akan menyampaikan aspirasi aspirasi guru madrasah di daerahnya agar Kemenag lebih memperhatikan nasib guru madrasah.

"Karena adanya ketimpangan antara guru madrasah dengan guru SD antara di bawahnya Kemenag dengan Kemendikbud. Juga ada pesan dari para pengurus pesantren agar hari Minggu itu diganti menjadi hari Ahad jadi kembali ke sebutan yang dulu pernah digunakan pakai angka Arab, Ahad," katanya.

Kemudian dilanjutkan dengan Rapim bersama seluruh Dirjen, Tenaga Ahli, Staf Khusus, dan Tenaga Ahli Menteri Agama hingga pukul 12.00 WIB. Usai break, acara akan dilanjutkan dengan penyampaian visi "Pesantren Masa Depan" dan dialog dengan pejabat Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren hingga pukul 15.00 WIB.

Pada kesempatan itu, Afi akan memaparkan program yang diusungnya yakni pemberdayaan alumni pesantren, khususnya pesantren salaf. "Saya bakal berbicara jika di Indonesia itu hanya 10% dari total santri memenuhi kualifikasi untuk bisa menjadi tenaga pengajar yang expert juga ulama. 90% ini masih dipertanyakan, memang santri mengajarkan agama dan ilmu umum tetapi belum banyak pesantren menyentuh ke segi keterampilan hidup," katanya.

Menurutnya, alumni pesantren salaf sebagian besar kurang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. "Diharapkan dengan adanya pemberdayaan dalam program saya, Kemenag akan bekerja sama dengan Kemendikbud untuk membentuk suatu tim tenaga ahli yang nantinya akan memberikan pengajaran dan pelatihan kepada alumni pesantren, sehingga alumni pesantren tersebut bisa masuk di lini industri dan wirausaha," katanya.

Afi mengatakan, sudah banyak alumni pesantren yang masuk ke dalam dunia politik dan entertainment, tapi belum banyak yang berada di bidang ekonomi, terutama industri dan wirausaha."Yang masih menjadi PR itu di lini industri dan wirausaha harus kita empower dan perkuat di sana," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)