Meski Konflik 3 Harimau di Solok Dinyatakan Tuntas, BKSDA Sumbar Tetap Pasang Kamera Trap

Kamis, 14 Oktober 2021 - 10:47 WIB
loading...
Meski Konflik 3 Harimau...
Jejak berupa tapak harimau Sumatera dan petugas BKSDA Sumbar memasang kamera trap memantau 3 harimau yang berkeliaran di Solok Selatan. foto/istimewa
A A A
SOLOK - Meski konflik 3 ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Solok, dinyatakan tuntas, namun Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Sumatera Barat (Sumbar) tetap memantau pergerakan si Raja Hutan itu dengan kamera trap.

baca juga: Ini Tempat Terakhir di Dunia, di Mana Gajah, Badak, Orangutan dan Harimau Hidup Bersama

Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengungkapkan, sejak 5 Oktober sampai sekarang jejak 3 ekor harimau di Sungai Ipuh Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) Solok Selatan tidak ditemukan.

Ardi menjelaskan, dari hasil pengecekan Kepala Resort di SPTN - TNKS, Risman dan Sumarto serta mitra Polhut, bahwa jejak3 harimauterakhir ditemukan pada 25 September 2021, di tiga lokasi (pertama ukuran 15cmx15 cm), (ukuran 7,5x7,5 cm) dan (ukuran 15 x15 cm).

baca juga: Mengenaskan! Cari Sinyal ke Atas Bukit, Pemuda di Merangin Tewas Diterkam Harimau

“Kondisi lapangan sekitar areal perkebunan/sawah/pemukiman/sungai dengan jarak lokasi kejadian 100 meter dari tepi Sungai Batang Suliti. Lalu, dari petunjuk jejak tersebut dilakukan pemasangan kamera trap di sekitaran lokasi tersebut,” jelas Ardi.

Tak hanya memasang kamera trap, petugas BKSDA Sumbar dibantu petugas BBTNKS juga melakukan penghalauan dengan meriam karbit, spiritus mulai dari 29 September hingga 4 Oktober 2021.

baca juga: Sindikat Perdagangan Kulit Harimau di Riau Terungkap, 4 Pelaku Ditangkap Termasuk Wanita

Sampai saat ini, BKSDA Sumbar juga tetap melakukan edukasi sekaligus peningkatan kewaspadaan, seperti tidak membiarkan ternak di pinggir hutan, atau imbauan agar pulang dari ladang sebelum gelap/ “Terus dilakukan melalui monitoring dan komunikasi kepada aparat desa/nagari serta miminta warga membuat meriam karbit dari bambu,” tandas Ardi.

Sekadar diketahui, pada September lalu, warga Nagari Persiapan Balun Pakan Rabaa Tangan, Kecamatan Koto Parit Gadang Diatas (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, dibuat gelisah dengan kemunculan tiga ekor harimau Sumatera.
Kejadian itu berawal dari keterangan salah seorang warga setempat, Randi Risno, yang juga merupakan Kepala Jorong (dusun) Sungai Ipuh. Dirinya mengaku melihat satwa langka itu pertama kali pada 2 September 2021 saat pergi ke ladang.

baca juga: Sempat Diobati, Nyawa Harimau Sumatera yang Ditemukan Sakit Tak Tertolong

Kemudian, pada 20 September seorang warga lain yg bernama Jul Masri (46) bersama istrinya saat pulang dari kebun dikejutkan oleh penampakan harimau Sumatera di pinggir sungai batang Suliti. Lalu, pada 23 September 2021 seorang lansia bernama Erjon bersama tiga cucunya, juga melihat penampakan satwa liar jenis harimau Sumatera di lokasi yang tidak berjauhan dari lokasi penampakan oleh Jul Masri.
(ymn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)