Lari Gurun Sahara yang Diikuti Agoes Omar, Tergolong Olahraga Terberat di Bumi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ajang lari di Gurun Sahara, Maroko, bertajuk Marathon des Sables 2021, yang diikuti Agoes Omar dari Indonesia, tergolong olahraga terberat di bumi.
Di bawah panas ekstrem hingga 52 derajat celcius, Agoes Omar harus menempuh jarak sepanjang 250 Km. Tak hanya itu, Agoes Omar dan pelari lainnya mesti berkelok-kelok menaiki punggung bukit yang besar, menempuh medan berat berpasir panas.
baca juga: Agoes Omar, Orang Pertama Indonesia Berlari 250 Km Taklukkan Gurun Sahara
Peserta juga harus berkemah di malam harinya, di tengah Gurun Sahara. Bahkan, di ajang tahun ini, 50% peserta gagal mencapai garis finis, dan satu orang meninggal.
“Kaki peserta yang ikut lomba pada berantakan. Alhamdulillah kaki saya cuma lecet,” ujar Omar dari ujung telepon.
Saat dihubungi KORAN SINDO, Omar masih berada di Paris, usai penerbangan dari Maroko, tempat di mana dia menuntaskan misi larinya.
baca juga: Tragedi Pelari Meninggal Dunia Usai Taklukkan Kejamnya Gurun Sahara
Prestasi membanggakan ditorehkan Agoes Omar, orang pertama Indonesia yang bisa menyelesaikan ultramarathon 250 km di Gurun Sahara, Maroko.
Omar yang tercatat sebagai diaspora Indonesia di Singapura ini, juga satu-satunya orang Indonesia yang mencapai garis finis ajang balap kaki terberat di bumi itu. Omar berlari selama tujuh hari di Gurun Sahara, persisnya finis pada 11 Oktober 2021.
Omar mengaku, untuk mengikuti event ini, dia melakukan persiapan selama 6 tahun. “Selama 6 tahun persiapan rutin ikut event lari, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Omar.
Di bawah panas ekstrem hingga 52 derajat celcius, Agoes Omar harus menempuh jarak sepanjang 250 Km. Tak hanya itu, Agoes Omar dan pelari lainnya mesti berkelok-kelok menaiki punggung bukit yang besar, menempuh medan berat berpasir panas.
baca juga: Agoes Omar, Orang Pertama Indonesia Berlari 250 Km Taklukkan Gurun Sahara
Peserta juga harus berkemah di malam harinya, di tengah Gurun Sahara. Bahkan, di ajang tahun ini, 50% peserta gagal mencapai garis finis, dan satu orang meninggal.
“Kaki peserta yang ikut lomba pada berantakan. Alhamdulillah kaki saya cuma lecet,” ujar Omar dari ujung telepon.
Saat dihubungi KORAN SINDO, Omar masih berada di Paris, usai penerbangan dari Maroko, tempat di mana dia menuntaskan misi larinya.
baca juga: Tragedi Pelari Meninggal Dunia Usai Taklukkan Kejamnya Gurun Sahara
Prestasi membanggakan ditorehkan Agoes Omar, orang pertama Indonesia yang bisa menyelesaikan ultramarathon 250 km di Gurun Sahara, Maroko.
Omar yang tercatat sebagai diaspora Indonesia di Singapura ini, juga satu-satunya orang Indonesia yang mencapai garis finis ajang balap kaki terberat di bumi itu. Omar berlari selama tujuh hari di Gurun Sahara, persisnya finis pada 11 Oktober 2021.
Omar mengaku, untuk mengikuti event ini, dia melakukan persiapan selama 6 tahun. “Selama 6 tahun persiapan rutin ikut event lari, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Omar.