Raga Awandayu Prakasa Bawa Aspirasi Pendidikan Diaspora Indonesia ke Istana

Kamis, 03 Oktober 2024 - 11:51 WIB
loading...
Raga Awandayu Prakasa...
Ketua Pengurus Luar Negeri TIDAR Turki Raga Awandayu Prakasa (kiri) bersama Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar Billy Mambrasar. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Pengurus Luar Negeri TIDAR Turki, Raga Awandayu Prakasa beraudiensi, bersilaturahmi, dan berdiskusi bersama Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar Billy Mambrasar di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9/2024). Audiensi ini menjadi wadah penting untuk menyampaikan berbagai aspirasi yang telah disusun dalam policy brief, yang nantinya akan disampaikan kepada Presiden dan kementerian terkait.

"Forum audiensi ini adalah langkah konkret untuk mengatasi tantangan dan kesenjangan akses pendidikan di Indonesia. Tidak ada yang boleh tertinggal. No one left behind, sesuai semangat SDGs," kata Billy dalam siaran persnya, Kamis (3/10/2024).

Duta SDGs Indonesia ini menekankan pentingnya peran anak muda sebagai subjek dalam kebijakan publik . Sementara Raga Awandayu Prakasa mengatakan, berdasarkan laporan UNESCO (2020), keberadaan Atase Pendidikan di kedutaan terbukti meningkatkan prestasi akademis diaspora hingga 40%.

Ia juga mengutip riset Bank Dunia (2022) yang menyebutkan jembatan antara kebijakan pendidikan nasional dan implementasinya di luar negeri sangat krusial untuk menjaga standar pendidikan Indonesia bagi diaspora . Selain itu, UNESCO Institute for Statistics (UIS) mencatat bahwa pada 2021 terdapat 53.000 mahasiswa Indonesia di luar negeri.

Namun hingga saat ini tercatat baru ada 10 KBRI yang memiliki Atase Pendidikan. ”Fakta ini menunjukkan perlunya perluasan dukungan bagi diaspora yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri,” katanya.

Raga Awandayu Prakasa juga menjelaskan pembahasan pendidikan ini bukan hanya tentang memberikan dukungan yang memadai bagi pelajar Indonesia. Namun juga berkaitan dengan masa depan Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi, yang merupakan aset penting dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Atase Pendidikan di KBRI akan menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan kompetitif di tingkat global. Dukungan bagi diaspora sangat penting tidak hanya untuk keberhasilan individu mereka, tetapi juga krusial bagi masa depan bangsa.

Dengan pendidikan yang berkualitas dan terarah, diaspora dapat kembali ke Indonesia dan berkontribusi langsung dalam pembangunan. Ia menambahkan, pembentukan Atase Pendidikan, terutama di negara-negara dengan jumlah pelajar Indonesia yang signifikan seperti Turki, akan membantu menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi diaspora. ”Ini juga langkah penting untuk memastikan mereka tetap terhubung dengan Tanah Air meskipun berada jauh di luar negeri," jelasnya.

Audiensi ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas lainnya, termasuk Raga Awandayu Prakasa dan wakilnya, Idris Sardi D.M., serta Yogi Syahputra sebagai Co-Founder Youth on Policy. Selain itu, rekan-rekan dari geoimpact.id, Wadah Baik, Tadaluko Youth Movement, dan Gensmart ID turut serta dalam pertemuan ini. Hal ini menunjukkan komitmen kolektif dalam menyampaikan aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)