Dubes Jepang: Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Hanya Butuh 5,5 Jam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jepang memastikan perjalanan kereta cepat Jakarta-Surabaya hanya membutuhkan waktu 5,5 jam. Sebagai salah satu negara terbaik di dunia dalam sektor infrastruktur, Jepang terus berupaya meng-upgrade kecepatan moda transportasi massal tersebut.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengatakan kebutuhan pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia masih sangat besar. Dia menyebut, proyek infrastruktur Jepang-Indonesia antara lain Semi-High Speed Train Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Patimban, serta pembangkit-pembangkit listrik.
"Jepang sudah menjadi salah satu pemain ekonomi aktif di Indonesia dan kami ingin melanjutkan tradisi baik dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia," ujar Kanasugi dalam wawancara eksklusif dengan MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (11/10/2021).
Dia menekankan, Jepang berusaha melakukan transfer teknologi ke Indonesia, dan juga berkontribusi terhadap pengembangan kapasitas SDM. Misalnya, proyek Pelabuhan Patimban yang juga menjadi salah satu proyek terpenting saat ini, karena bisa meningkatkan kapabilitas ekspor Indonesia dan juga operabilitas dan konektivitas antara pulau-pulau berbeda di Indonesia.
"Untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya, kami ingin meng-upgrade kecepatannya dan juga jalur relnya, karena untuk yang sekarang, diperkirakan butuh waktu tempuh 11 jam, kami ingin mempercepatnya menjadi hanya 5,5 jam saja," ungkap Kanasugi.
Dengan demikian, Jepang bisa berkontribusi terhadap kesejahteraan dan pembangunan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia. Sementara itu, untuk pembangunan pembangkit listrik, Jepang juga fokus pada SDG dan EBT, misalnya hydroelectricity. "Saya pikir, kerja sama infrastruktur yang baik akan tetap terjalin di masa depan," katanya.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengatakan kebutuhan pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia masih sangat besar. Dia menyebut, proyek infrastruktur Jepang-Indonesia antara lain Semi-High Speed Train Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Patimban, serta pembangkit-pembangkit listrik.
"Jepang sudah menjadi salah satu pemain ekonomi aktif di Indonesia dan kami ingin melanjutkan tradisi baik dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia," ujar Kanasugi dalam wawancara eksklusif dengan MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (11/10/2021).
Dia menekankan, Jepang berusaha melakukan transfer teknologi ke Indonesia, dan juga berkontribusi terhadap pengembangan kapasitas SDM. Misalnya, proyek Pelabuhan Patimban yang juga menjadi salah satu proyek terpenting saat ini, karena bisa meningkatkan kapabilitas ekspor Indonesia dan juga operabilitas dan konektivitas antara pulau-pulau berbeda di Indonesia.
"Untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya, kami ingin meng-upgrade kecepatannya dan juga jalur relnya, karena untuk yang sekarang, diperkirakan butuh waktu tempuh 11 jam, kami ingin mempercepatnya menjadi hanya 5,5 jam saja," ungkap Kanasugi.
Dengan demikian, Jepang bisa berkontribusi terhadap kesejahteraan dan pembangunan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia. Sementara itu, untuk pembangunan pembangkit listrik, Jepang juga fokus pada SDG dan EBT, misalnya hydroelectricity. "Saya pikir, kerja sama infrastruktur yang baik akan tetap terjalin di masa depan," katanya.
(cip)