Budiman Sudjatmiko dan Fahri Hamzah Isi Malam Minggu dengan Debat Panas soal Terorisme
loading...
A
A
A
Menurut Budiman, ISIS merupakan pemain baru di Afghanistan, sementara Amerika dan Taliban adalah pemain lama. "Islam? Ada banyak negara mayoritas Musim yg tak gagal. Dan aku mau Indonesia bagian dr yg tak gagal itu," cuit Budiman menjawab Fahri.
Fahri menjelaskan bahwa cuitan Budiman gagal menghilang bau tuduhan kepada Islam. Bahkan negara juga terseret dalam tuduhan yang sama.
"Ini yg ingin kita perbaiki supaya peradaban politik negara kita lebih maju.. ini yg sekarang sudah diperbaiki di negara2 asal kampanye sesat ini," tulisnya.
Budiman mengakui bahwa Islam menanggung beban tuduhan dalam kasus terorisme. Sama seperti Hindu di Srilanka dan Katholik di Irlandia Utara.
"Krn itu harus lebih banyak tokoh Islam mengecam terorisme sambil mengajak umat menjemput masa depan yg gak ada preseden masa lalunya," cuitnya.
Perdebatan berlanjut. Fahri Hamzah menegaskan bahwa terorisme dan korupsi adalah kejahatan. "Itu saja, jangan gagal negara yg salah identitas.. yg harus introspeksi siapa? Ya negara lah.. petugas negara siapa? Ya pemerintahlah. Masak pesantren?," ujarnya.
Kata Budiman, salah satu tugas negara adalah menjaga keamanan dari terorisme. Salah satunya diwujudkan dengan membentuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteros. "Densus 88 adalah antiteroris..bukan antiIslam. Jadi gak nyambung kalau menuduhnya Islamofobia," katanya.
Lihat Juga: Sinergi BP Taskin, Badan Gizi Nasional, dan Peknas Diyakini Bisa Menekan Angka Kemiskinan
Fahri menjelaskan bahwa cuitan Budiman gagal menghilang bau tuduhan kepada Islam. Bahkan negara juga terseret dalam tuduhan yang sama.
"Ini yg ingin kita perbaiki supaya peradaban politik negara kita lebih maju.. ini yg sekarang sudah diperbaiki di negara2 asal kampanye sesat ini," tulisnya.
Budiman mengakui bahwa Islam menanggung beban tuduhan dalam kasus terorisme. Sama seperti Hindu di Srilanka dan Katholik di Irlandia Utara.
"Krn itu harus lebih banyak tokoh Islam mengecam terorisme sambil mengajak umat menjemput masa depan yg gak ada preseden masa lalunya," cuitnya.
Perdebatan berlanjut. Fahri Hamzah menegaskan bahwa terorisme dan korupsi adalah kejahatan. "Itu saja, jangan gagal negara yg salah identitas.. yg harus introspeksi siapa? Ya negara lah.. petugas negara siapa? Ya pemerintahlah. Masak pesantren?," ujarnya.
Kata Budiman, salah satu tugas negara adalah menjaga keamanan dari terorisme. Salah satunya diwujudkan dengan membentuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteros. "Densus 88 adalah antiteroris..bukan antiIslam. Jadi gak nyambung kalau menuduhnya Islamofobia," katanya.
Lihat Juga: Sinergi BP Taskin, Badan Gizi Nasional, dan Peknas Diyakini Bisa Menekan Angka Kemiskinan
(abd)