MUI Minta Ulama Bina Puluhan Anak di Garut yang Diduga Masuk NII
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis meminta para ulama dan tokoh masyarakat membina puluhan anak yang diduga direkrut oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurutnya para ulama dan tokoh masyarakat dapat membina mereka agar kembali ke ajaran Islam yang benar dan juga ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Bagi para ulama dan tokoh masyarakat hendaklah membinanya agar mereka belajar Islam yang benar dan kembali ke NKRI,"ucap Cholil saat dihubungi MPI, Rabu,(06/10/2021).
Dia juga meminta kepada pemerintah agar dapat menindaklanjuti kejadian yang dapat mengkhianati NKRI ini. "Ya itu harus ditindak oleh pemerintah karena telah mengingkari NKRI," ucapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 59 anak dan orang dewasa diduga terjerumus ke dalam NII. Hal ini diketahui setelah salah satu orang tua dari anak berinisial G,15, melaporkan kepada pihak Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota bahwa anaknya masuk ke dalam NII.
Setelah itu berbagai pihak seperti tokoh-tokoh agama, TNI serta Polri melakukan tabayun dan menyatakan hal ini telah diproses lebih lanjut. Anakpun sudah sadar lalu berjanji kembali ke ajaran Islam yang benar.
Menurutnya para ulama dan tokoh masyarakat dapat membina mereka agar kembali ke ajaran Islam yang benar dan juga ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Bagi para ulama dan tokoh masyarakat hendaklah membinanya agar mereka belajar Islam yang benar dan kembali ke NKRI,"ucap Cholil saat dihubungi MPI, Rabu,(06/10/2021).
Dia juga meminta kepada pemerintah agar dapat menindaklanjuti kejadian yang dapat mengkhianati NKRI ini. "Ya itu harus ditindak oleh pemerintah karena telah mengingkari NKRI," ucapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 59 anak dan orang dewasa diduga terjerumus ke dalam NII. Hal ini diketahui setelah salah satu orang tua dari anak berinisial G,15, melaporkan kepada pihak Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota bahwa anaknya masuk ke dalam NII.
Setelah itu berbagai pihak seperti tokoh-tokoh agama, TNI serta Polri melakukan tabayun dan menyatakan hal ini telah diproses lebih lanjut. Anakpun sudah sadar lalu berjanji kembali ke ajaran Islam yang benar.
(cip)