Puan: PLBN Sota Milik Kitorang Semua, Harus Dijaga!
loading...
A
A
A
MERAUKE - Ketua DPR RI Puan Maharani berpesan agar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Sota, Merauke selalu dijaga. Gerbang perbatasan yang menghubungkan Indonesia dengan Papua Nugini itu juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Hal tersebut disampaikan Puan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peresmian PLBN Sota, Minggu (3/10/2021). Dalam kesempatan ini, Puan turut menabuh tifa, alat musik tradisional Papua, bersama Presiden Jokowi sebagai simbol peresmian PLBN Sota.
Di PLBN Sota, Puan bersama Jokowi meninjau proses keimigrasian. Kegiatan juga turut dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Bupati Merauke Romanus Mbaraka dan Bupati Asmat Elisa Kambu.
“Tolong PLBN Sota ini dijaga, dirawat, dan kualitas layanannya terus ditingkatkan. PLBN Sota milik kitorang semua,” kata Puan yang hadir dengan memakai tas noken khas Papua.
PLBN Sota menjadi PLBN ke-8 yang dibangun Pemerintah di perbatasan-perbatasan Tanah Air. Sota merupakan PLBN kedua di Papua yang dibangun setelah PLBN Skouw dan sebagai bagian dari pembangunan 11 PLBN berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Pembangunan PLBN Sota mengadopsi ornamen serta kearifan lokal dengan bentuk dan warna tifa, sarang semut serta motif dan warna cokelat. Pembangunan juga memperkuat landmark tugu perbatasan dan tugu 0 Km.
Di PLBN Sota terdapat lambang negara Garuda Pancasila yang besar serta tugu Prokmator sekaligus Presiden pertama RI, Sukarno. Puan menyebut pembangunan PLBN merupakan penguatan martabat negara.
“Karena PLBN menjadi gerbang rumah kita. Kalau ada tamu yang mau datang ke rumah kita, maka pertama yang akan mereka lihat adalah gerbang kita. Jika gerbangnya bagus, maka biasanya langsung tamunya akan kagum karena tahu di dalam rumahnya juga bagus,” ujarnya.
Tetapi kalau gerbangnya jelek, kata Puan, maka tamunya bisa langsung memandang rumah kita sebelah mata karena dianggap dalam rumahnya juga jelek.
PLBN Sota dibangun dengan konsep terintegrasi dan fasilitasnya lengkap. Selain pos pemeriksaan imigrasi, PLBN dilengkapi dengan fasilitas umum dan sosial seperti pasar, tempat ibadah, area parkir, mes pegawai, hingga jalan pedestrian.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu berharap pembangunan PLBN Sota dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Apalagi, kata Puan, dalam 8 bulan terakhir terdapat surplus perdagangan perlintasan barang ekspor impor melalui PLBN Sota.
“Dengan peningkatan kualitas fisik dan layanan di PLBN Sota maka harapan kita adalah akan berujung kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia di Merauke,” ucap cucu Proklamator itu.
Untuk periode Januari-Agustus 2021, nilai ekspor melalui PLBN Sota sekitar Rp107 juta dan nilai impor sekitar Rp62 juta. Produk unggulan dari Merauke berupa kebutuhan harian seperti beras, tepung terigu, tepung beras, kemudian komoditas perkebunan seperti pinang dan sirih, lalu komoditas tanaman pangan seperti bawang merah.
“Semakin bergeliatnya ekonomi masyarakat, termasuk di Pasar PLBN, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya menambah kesejahateraan rakyat,” tutur Puan. CM
Hal tersebut disampaikan Puan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peresmian PLBN Sota, Minggu (3/10/2021). Dalam kesempatan ini, Puan turut menabuh tifa, alat musik tradisional Papua, bersama Presiden Jokowi sebagai simbol peresmian PLBN Sota.
Di PLBN Sota, Puan bersama Jokowi meninjau proses keimigrasian. Kegiatan juga turut dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Bupati Merauke Romanus Mbaraka dan Bupati Asmat Elisa Kambu.
“Tolong PLBN Sota ini dijaga, dirawat, dan kualitas layanannya terus ditingkatkan. PLBN Sota milik kitorang semua,” kata Puan yang hadir dengan memakai tas noken khas Papua.
PLBN Sota menjadi PLBN ke-8 yang dibangun Pemerintah di perbatasan-perbatasan Tanah Air. Sota merupakan PLBN kedua di Papua yang dibangun setelah PLBN Skouw dan sebagai bagian dari pembangunan 11 PLBN berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Pembangunan PLBN Sota mengadopsi ornamen serta kearifan lokal dengan bentuk dan warna tifa, sarang semut serta motif dan warna cokelat. Pembangunan juga memperkuat landmark tugu perbatasan dan tugu 0 Km.
Di PLBN Sota terdapat lambang negara Garuda Pancasila yang besar serta tugu Prokmator sekaligus Presiden pertama RI, Sukarno. Puan menyebut pembangunan PLBN merupakan penguatan martabat negara.
“Karena PLBN menjadi gerbang rumah kita. Kalau ada tamu yang mau datang ke rumah kita, maka pertama yang akan mereka lihat adalah gerbang kita. Jika gerbangnya bagus, maka biasanya langsung tamunya akan kagum karena tahu di dalam rumahnya juga bagus,” ujarnya.
Tetapi kalau gerbangnya jelek, kata Puan, maka tamunya bisa langsung memandang rumah kita sebelah mata karena dianggap dalam rumahnya juga jelek.
PLBN Sota dibangun dengan konsep terintegrasi dan fasilitasnya lengkap. Selain pos pemeriksaan imigrasi, PLBN dilengkapi dengan fasilitas umum dan sosial seperti pasar, tempat ibadah, area parkir, mes pegawai, hingga jalan pedestrian.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu berharap pembangunan PLBN Sota dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Apalagi, kata Puan, dalam 8 bulan terakhir terdapat surplus perdagangan perlintasan barang ekspor impor melalui PLBN Sota.
“Dengan peningkatan kualitas fisik dan layanan di PLBN Sota maka harapan kita adalah akan berujung kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia di Merauke,” ucap cucu Proklamator itu.
Untuk periode Januari-Agustus 2021, nilai ekspor melalui PLBN Sota sekitar Rp107 juta dan nilai impor sekitar Rp62 juta. Produk unggulan dari Merauke berupa kebutuhan harian seperti beras, tepung terigu, tepung beras, kemudian komoditas perkebunan seperti pinang dan sirih, lalu komoditas tanaman pangan seperti bawang merah.
“Semakin bergeliatnya ekonomi masyarakat, termasuk di Pasar PLBN, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya menambah kesejahateraan rakyat,” tutur Puan. CM
(ars)