Ini Alasan Pemerintah Kenapa Larangan Mudik Lebaran Baru Dilakukan

Selasa, 21 April 2020 - 15:04 WIB
loading...
Ini Alasan Pemerintah Kenapa Larangan Mudik Lebaran Baru Dilakukan
Pemudik bersiap menaiki bus menuju kampung halamannya. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan setiap kebijakan yang dibuat harus dipersiapkan secara baik. Termasuk juga dalam kebijakan pelarangan mudik yang baru saja dikeluarkan pemerintah. (Baca juga: Luhut Tegaskan Pemerintah Bakal Beri Sanksi Warga yang Nekat Mudik)

“Jadi kalau saya boleh umpamakan operasi militer, persiapan logistik dilakukan, persiapan sosialisasi dilakukan, latihan ini disiapkan baru kita semua eksekusi. Jadi mulai tanggal 24 April ini itu akan berlaku larangan mudik walaupun sudah hampir tiga minggu ini kita melakukan PSBB yaitu tadi pelarangan yang berskala besar,” katanya seusai rapat terbatas, Selasa (24/3/2020).

Dia mengatakan pemerintah baru mengeluarkan kebijakan larangan mudik setelah bantuan sosial mulai disalurkan kepada masyarakat. Termasuk program bantuan sosial lainnya. (Baca juga: Berlaku Mulai Jumat, Ini Wilayah yang Diberlakukan Pelarangan Mudik)

“Seperti diketahui pemerintah juga baru menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat khusunya wilayah Jabodetabek. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo seluruh hal berkaitan dengan jaring pengaman sosial harus segera berjalan. Atas itulah pemerintah memutuskan untuk melarang mudik pada tahun ini,” paparnya.

Luhut juga menyampaikan pelarangan ini dilakukan karena masih banyak masyarakat yang ingin melakukan mudik. Hal ini diketahui setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan tiga kali survei. Padahal pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait larangan mudik.

“Jadi mempertimbangkan situasi dan kondisi berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan belakangan ini. Kami lakukan itu tiga kali survei. Yang terakhir tanggal 13 dan 15 April. Masih ada didapat kira-kira hampir 20%, warga yang bersikeras untuk melaksanakan mudik meskipun sudah ada imbauan sebelumnya pemerintah untuk tidak melakukan mudik,” katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3036 seconds (0.1#10.140)