Target Suntik 2 Juta Vaksin Sehari Tercapai, Ketua DPD RI Ajak Masyarakat Dukung Herd Immunity
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi keberhasilan pemerintah mencapai target penyuntikan 2 juta dosis vaksin Covid-19 dalam sehari. LaNyalla pun mengajak masyarakat menyukseskan target pencapaian kekebalan komunal ( herd immunity ) lewat vaksinasi.
Target penyuntikan 2 juta vaksin dalam sehari disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk pekan ini, setidaknya sudah dua kali target tersebut tercapai.
Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 2.415.382 dosis vaksin yang disuntikkan Selasa (13/7/2021). Rinciannya 1.994.826 dosis vaksin Corona yang disuntikkan ke penerima dosis pertama dan 420.556 dosis untuk vaksinasi kedua.
Target kembali tercapai, Kamis (12/8/2021), di mana ada 2.801.857 dosis vaksin Corona yang disuntikkan ke masyarakat terdiri atas 1.317.784 suntikan dosis pertama dan untuk dosis kedua ada 1.484.073 suntikan.
"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras Kementerian Kesehatan bersama Satgas dan instansi lainnya yang turut membantu dalam program vaksinasi Covid. Tentunya hal tersebut juga berkat jerih payah para petugas vaksinasi dan jajaran pemerintah daerah yang mengebut pelaksanaan vaksinasi," kata LaNyalla, Sabtu (14/8/2021).
Senator asal Jawa Timur itu menilai, peran serta masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan vaksinasi. "Antusias dan kesadaran warga membantu pemerintah untuk mencapai target vaksinasi. Jika terus seperti ini, saya optimistis target berikutnya yaitu pemberian 5 juta dosis vaksin Covid dalam sehari kepada masyarakat bisa terwujud."
Target sasaran vaksinasi nasional sendiri ada sebanyak 208.265.720. Untuk mendukung target itu, LaNyalla berpesan kepada Pemda sebagai pelaksana program vaksinasi untuk cepat menghabiskan stok vaksin. "Perbanyak dan permudah warga untuk mendapatkan vaksin, dan tidak perlu takut lagi kehabisan stok. Karena pemerintah baru saja mendatangkan 5 juta dosis vaksin Covid siap pakai merek CoronaVac yang diproduksi Sinovac."
Menurut LaNyalla, kedatangan vaksin CoronaVac menambah lagi jumlah stok vaksin yang dimiliki Indonesia untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional. "Dengan kedatangan 5 juta dosis Vaksin Coronavac kemarin, artinya pemerintah sudah berhasil mendatangkan lebih dari 185 juta dosis vaksin. Ini capaian yang baik karena semakin banyak vaksin disuntikkan, maka herd immunity di Indonesia akan segera terbentuk," tuturnya.
LaNyalla juga berharap herd immunity bisa segera terwujud di wilayah Jawa dan Bali, sebagaimana analisis pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Disebutkan, herd immunity bisa terjadi secara alamiah dan melalui vaksinasi.
"Saat ini, jumlah warga yang sudah terpapar Corona di Jawa-Bali sudah mencapai 65 persen dari populasi. Kemudian cakupan vaksinasi berada di kisaran 10-11 persen. Jika digabungkan, angkanya telah lebih dari 70 persen, yang menjadi syarat herd immunity bisa terbentuk," papar LaNyalla.
Dari data tersebut, pakar memprediksi tak akan ada lagi badai kasus Corona terjadi di Jawa-Bali. Meski begitu, LaNyalla mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Karena ini baru sebatas prediksi. Jangan sampai kita lengah sehingga menyebabkan lonjakan kasus kembali terjadi. Mari berharap sekalipun peningkatan kasus Covid terjadi, jumlahnya relatif lebih kecil dan bisa terkendali. Dan semoga dengan mulai terbentuknya kekebalan komunal, kebijakan PPKM bisa segera berakhir dan Indonesia bisa cepat terbebas dari pandemi."
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Target penyuntikan 2 juta vaksin dalam sehari disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk pekan ini, setidaknya sudah dua kali target tersebut tercapai.
Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 2.415.382 dosis vaksin yang disuntikkan Selasa (13/7/2021). Rinciannya 1.994.826 dosis vaksin Corona yang disuntikkan ke penerima dosis pertama dan 420.556 dosis untuk vaksinasi kedua.
Target kembali tercapai, Kamis (12/8/2021), di mana ada 2.801.857 dosis vaksin Corona yang disuntikkan ke masyarakat terdiri atas 1.317.784 suntikan dosis pertama dan untuk dosis kedua ada 1.484.073 suntikan.
"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras Kementerian Kesehatan bersama Satgas dan instansi lainnya yang turut membantu dalam program vaksinasi Covid. Tentunya hal tersebut juga berkat jerih payah para petugas vaksinasi dan jajaran pemerintah daerah yang mengebut pelaksanaan vaksinasi," kata LaNyalla, Sabtu (14/8/2021).
Senator asal Jawa Timur itu menilai, peran serta masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan vaksinasi. "Antusias dan kesadaran warga membantu pemerintah untuk mencapai target vaksinasi. Jika terus seperti ini, saya optimistis target berikutnya yaitu pemberian 5 juta dosis vaksin Covid dalam sehari kepada masyarakat bisa terwujud."
Target sasaran vaksinasi nasional sendiri ada sebanyak 208.265.720. Untuk mendukung target itu, LaNyalla berpesan kepada Pemda sebagai pelaksana program vaksinasi untuk cepat menghabiskan stok vaksin. "Perbanyak dan permudah warga untuk mendapatkan vaksin, dan tidak perlu takut lagi kehabisan stok. Karena pemerintah baru saja mendatangkan 5 juta dosis vaksin Covid siap pakai merek CoronaVac yang diproduksi Sinovac."
Menurut LaNyalla, kedatangan vaksin CoronaVac menambah lagi jumlah stok vaksin yang dimiliki Indonesia untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional. "Dengan kedatangan 5 juta dosis Vaksin Coronavac kemarin, artinya pemerintah sudah berhasil mendatangkan lebih dari 185 juta dosis vaksin. Ini capaian yang baik karena semakin banyak vaksin disuntikkan, maka herd immunity di Indonesia akan segera terbentuk," tuturnya.
LaNyalla juga berharap herd immunity bisa segera terwujud di wilayah Jawa dan Bali, sebagaimana analisis pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Disebutkan, herd immunity bisa terjadi secara alamiah dan melalui vaksinasi.
"Saat ini, jumlah warga yang sudah terpapar Corona di Jawa-Bali sudah mencapai 65 persen dari populasi. Kemudian cakupan vaksinasi berada di kisaran 10-11 persen. Jika digabungkan, angkanya telah lebih dari 70 persen, yang menjadi syarat herd immunity bisa terbentuk," papar LaNyalla.
Dari data tersebut, pakar memprediksi tak akan ada lagi badai kasus Corona terjadi di Jawa-Bali. Meski begitu, LaNyalla mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Karena ini baru sebatas prediksi. Jangan sampai kita lengah sehingga menyebabkan lonjakan kasus kembali terjadi. Mari berharap sekalipun peningkatan kasus Covid terjadi, jumlahnya relatif lebih kecil dan bisa terkendali. Dan semoga dengan mulai terbentuknya kekebalan komunal, kebijakan PPKM bisa segera berakhir dan Indonesia bisa cepat terbebas dari pandemi."
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
(zik)