Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jamin Ketersediaan Vaksin Covid-19 untuk Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjamin ketersediaan vaksin Covid-19 untuk anak. Baginya, kebutuhan terhadap vaksin Covid-19 untuk anak sangat penting.
Apalagi, kata Saleh, penyebaran virus Covid-19 dengan berbagai variannya masih terjadi. Di sisi lain, China saat ini sedang mengalami lonjakan kasus varian baru Covid - 19.
"Saya mendengar, Kemenkes saat ini sedang menunggu vaksin buatan dalam negeri. Itu tentu sangat baik dan bijak. Tetapi, untuk mengisi kekosongan yang terjadi saat ini, pemerintah harus mencari alternatif. Kita juga dikejar oleh waktu agar jadwal vaksinasi sesuai dengan yang semestinya," ungkap Saleh dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (4/1/2023).
Saleh mengingatkan pernyataan Kememenkes dan produsen vaksin yang menyanggupi pengadaan vaksin Covid-19 untuk anak saat rapat terakhir. Mestinya, itu sudah ada sekarang. Kalau belum, berarti ada kendala. Kita perlu menelusuri apa kendalanya untuk diselesaikan," katanya.
Ia pun menyinggung BPOM yang telah memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak. Hanya saja, penggunaan vaksin itu belum dilaksanakan lantaran masih menunggu penilaian dari ITAGI.
"Kerja-kerja seperti ini memang harus kolektif kolegial. Semua yang terlibat harus berperan aktif dan cepat. Proses birokrasinya pun jangan sampai memperlambat dan menunda pelayanan bagi masyarakat," ujarnya.
Saleh pun mengingatkan, vaksinasi untuk anak itu sangat penting. Pasalnya, imunitas anak terhadap penyakit harus diutamakan. "Masa pertumbuhan dan sekolah adalah hal yang sangat krusial. Karenanya, pemerintah harus betul-betul memperhatikan dan memprioritaskan mereka," tandas Saleh.
Apalagi, kata Saleh, penyebaran virus Covid-19 dengan berbagai variannya masih terjadi. Di sisi lain, China saat ini sedang mengalami lonjakan kasus varian baru Covid - 19.
"Saya mendengar, Kemenkes saat ini sedang menunggu vaksin buatan dalam negeri. Itu tentu sangat baik dan bijak. Tetapi, untuk mengisi kekosongan yang terjadi saat ini, pemerintah harus mencari alternatif. Kita juga dikejar oleh waktu agar jadwal vaksinasi sesuai dengan yang semestinya," ungkap Saleh dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (4/1/2023).
Saleh mengingatkan pernyataan Kememenkes dan produsen vaksin yang menyanggupi pengadaan vaksin Covid-19 untuk anak saat rapat terakhir. Mestinya, itu sudah ada sekarang. Kalau belum, berarti ada kendala. Kita perlu menelusuri apa kendalanya untuk diselesaikan," katanya.
Ia pun menyinggung BPOM yang telah memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak. Hanya saja, penggunaan vaksin itu belum dilaksanakan lantaran masih menunggu penilaian dari ITAGI.
"Kerja-kerja seperti ini memang harus kolektif kolegial. Semua yang terlibat harus berperan aktif dan cepat. Proses birokrasinya pun jangan sampai memperlambat dan menunda pelayanan bagi masyarakat," ujarnya.
Saleh pun mengingatkan, vaksinasi untuk anak itu sangat penting. Pasalnya, imunitas anak terhadap penyakit harus diutamakan. "Masa pertumbuhan dan sekolah adalah hal yang sangat krusial. Karenanya, pemerintah harus betul-betul memperhatikan dan memprioritaskan mereka," tandas Saleh.
(muh)