Kemensos Jamin Warga Tak Punya NIK Tetap Disuntik Vaksin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia terus menggenjot program vaksinasi guna menurunkan penyebaran virus covid-19 dengan target 208 juta. Namun kendala di lapangan sering terjadi dimana masih banyak warga Indonesia yang belum memiliki nomor induk kependudukan (NIK) .
Staf Khusus Menteri (SKM) Bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Luhur Budijarso Lulu mengatakan terus mengawal pendataan bagi masyarakat yang belum memiliki NIK di Indonesia.
"Besok kami akan webinar dengan dinsos-dinsos seluruh Indonesia untuk memastikan warga yang tidak memiliki NIK tetap tervaksin," jelas Luhur saat konferensi pers pembukaan Sentra Vaksinasi IPSM Nasional,Rabu,(11/08/2021).
Ia menyebut sampai saat ini ada 2.800 masyarakat rentan di Jabodetabek dengan beragam masalah yang tidak memiliki NIK. "Kami masih terus mendata termasuk yang ada di balai-balai kami, kalau di Jabodetabek ada 2.800 orang dengan beragam masalah kalau vaksin ini kan harus pake NIK. Kami coba bantu mereka dengan cara pendataan kependudukannya dulu," papar dia.
Menurut Luhur, Kemensos telah bekerja sama dengan Dukcapil untuk masalah data kependudukannya dan terus menjangkau masyarakat rentan. "Hasilnya Alhamdulillah sudah lumayan sebagian besar sudah teredukasi karena sebagian masyarakat masih ada yang takut di vaksin," jelas Luhur.
Terkait data kependudukannya untuk yang sama sekali tidak memiliki NIK, Kemensos telah berkoordinasi dengan Dukcapil untuk mencari solusi bagi mereka apakah akan divaksin terlebih dahulu lalu dilakukan pencatatan secara manual dan seterusnya khususnya masyarakat adat di Indonesia.
"Betul apalagi itu, masyarakat terpencil, masyarakat adat. kalau kita lihat data Dukcapil masih ada 3-4 juta warga yang masih belum memiliki NIK itu jadi sasaran utama," jelasnya.
Staf Khusus Menteri (SKM) Bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Luhur Budijarso Lulu mengatakan terus mengawal pendataan bagi masyarakat yang belum memiliki NIK di Indonesia.
"Besok kami akan webinar dengan dinsos-dinsos seluruh Indonesia untuk memastikan warga yang tidak memiliki NIK tetap tervaksin," jelas Luhur saat konferensi pers pembukaan Sentra Vaksinasi IPSM Nasional,Rabu,(11/08/2021).
Ia menyebut sampai saat ini ada 2.800 masyarakat rentan di Jabodetabek dengan beragam masalah yang tidak memiliki NIK. "Kami masih terus mendata termasuk yang ada di balai-balai kami, kalau di Jabodetabek ada 2.800 orang dengan beragam masalah kalau vaksin ini kan harus pake NIK. Kami coba bantu mereka dengan cara pendataan kependudukannya dulu," papar dia.
Menurut Luhur, Kemensos telah bekerja sama dengan Dukcapil untuk masalah data kependudukannya dan terus menjangkau masyarakat rentan. "Hasilnya Alhamdulillah sudah lumayan sebagian besar sudah teredukasi karena sebagian masyarakat masih ada yang takut di vaksin," jelas Luhur.
Terkait data kependudukannya untuk yang sama sekali tidak memiliki NIK, Kemensos telah berkoordinasi dengan Dukcapil untuk mencari solusi bagi mereka apakah akan divaksin terlebih dahulu lalu dilakukan pencatatan secara manual dan seterusnya khususnya masyarakat adat di Indonesia.
"Betul apalagi itu, masyarakat terpencil, masyarakat adat. kalau kita lihat data Dukcapil masih ada 3-4 juta warga yang masih belum memiliki NIK itu jadi sasaran utama," jelasnya.
(muh)