Diorder Gibran dkk, Baliho Puan Selamatkan Nasib Banyak Pekerja Advertising

Selasa, 10 Agustus 2021 - 06:11 WIB
loading...
Diorder Gibran dkk,...
Pemasangan papan iklan seperti billboard dan baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani di beberapa daerah menjadi berkah tersendiri bagi para pekerja periklanan (advertising) dan media luar ruang. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemasangan papan iklan seperti billboard dan baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani di beberapa daerah menjadi berkah tersendiri bagi para pekerja periklanan (advertising) dan media luar ruang. Banyaknya order pemasangan media luar ruang tersebut membuat perusahaan jasa penyedia iklan bisa mempertahankan para pekerjanya di tengah beratnya kondisi dampak pandemi COVID-19.

Salah satu perusahaan periklanan yang kebanjiran job pemasangan iklan Puan Maharani bertuliskan ‘Kepak Sayap Kebhinekaan’ serta billboard dan baliho sosialisasi PPKM adalah Gage Design yang bermarkas di Solo. Bahkan Gage Design tak hanya mengerjakan order untuk daerah Solo dan Jawa Tengah semata, tetapi juga sampai luar Jawa. Baca juga: PAN Sentil Elite Parpol yang Rajin Pasang Baliho

Pemilik Gage Design, Bambang Nugroho mengaku fenomena pemasangan billboard dan baliho Puan Maharani membawa keuntungan yang cukup besar untuk industri advertising. Omzetnya pun tak hanya bisa membuat perusahaannya bertahan di masa pandemi, tapi juga bisa memberikan bonus atau tambahan pemasukan kepada para pekerjanya.

"Dari mulai lockdown awal tahun 2020 beberapa kawan advertising tumbang di bulan ketiga sampai setahun karena dampak pengurangan belanja iklan media luar ruang, yang mengandalkan beberapa coorporate perusahaan di Jakarta,” ujar Bambang, Senin (9/8/2021).

Pria yang akrab disapa Bambang Gage ini menyebut, dampak pandemi COVID-19terasa sekali untuk industri periklanan luar ruang. Beberapa perusahaan memang masih bertahan bagi yang melayani penjualan produk-produk ritel lokal, namun tak sedikit pula yang akhirnya gulung tikar.

Segala upaya dilakukan sektor industri periklanan agar tetap bisa berproduksi, seperti dengan cara memasuki marketplace untuk beberapa produk printing yang memungkinkan untuk bisa dijual. Bambang mengatakan hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan tetap bisa mempertahankan karyawan.

Hingga kemudian di pertengahan 2021, Gage Design mendapat order pemasangan baliho dan billboard Puan Maharani di sejumlah titik. Bambang pun menyebut dampak pemesanan ini sangat luar biasa untuk pihaknya, apalagi orderan masuk di saat kebijakan PPKM diberlakukan.

"Selain bisa membuat kami menjaga omzet dan team work tetap utuh, kami malah bisa memberi bonus kepada karyawan berkat billboard dan baliho Kepak Sayap Kebhinekaan," katanya.

Bambang mengaku mendapat banyak orderan untuk memasang papan iklan Puan, bahkan hingga ke luar daerah Solo. Banyaknya pemesanan ini membuat Gage Design bisa berbagi rezeki ke advertising agency lainnya, sehingga semakin banyak pekerja periklanan luar ruang yang terselamatkan dari krisis pandemi.

“Kebetulan kami ada asosiasi bersama, sehingga kami bisa tahu betapa kawan-kawan di asosiasi maupun di luar asosiasi mendapat manfaat juga (dari pemasangan iklan Puan Maharani), sehingga tidak terdampak pengurangan akibat PPKM Darurat,” sebutnya.

Billboard dan baliho Puan Maharani dipesan oleh para kader PDIP, termasuk kepala daerah dan anggota DPR RI, serta DPD PDIP di sejumlah daerah. Bahkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan wakilnya, Teguh Prakosa ikut memesan pemasangan billboard Puan Maharani.

Bambang menyatakan Gage Design terlibat dalam pemasangan baliho dan billboard Puan Maharani untuk 201 titik di Solo dan sebagian daerah di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Aceh serta Sumatera Barat. Harga satu billboard dan baliho berkisar antara Rp12-15 juta, yang dipesan untuk jangka waktu dua bulan. Omset Gage Design pun naik cukup signifikan.

“Alhamdullah, omset naik 200%. Rekor (pesanan) kami terbanyak dalam sejarah perusahaan justu saat pandemi berkat iklan Mbak Puan. Terima kasih Mbak Puan, engkau telah menyelamatkan kami,” tutur Bambang.

Menurutnya, pemesanan baliho dan billboard Puan Maharani bisa mengubah nasib para pekerja di sektor periklanan media luar ruang. Apalagi sebelum PPKM, disampaikan Bambang, agency advertising banyak yang tidak mendapat pesanan sehingga order iklan Puan Maharani menjadi angin segar bagi perusahaan seperti Gage Design di berbagai daerah.

“Alhamdulillah untuk kami sendiri banyak melibatkan kawan advertising. Yang kami koordinir ada 17-an (agency). Kalau masing-masing advertising dihitung minimal 15 pegawai, ya lumayan banyak periuk yang selamat. Itu belum yang di luar kami, termasuk pekerja teknis yang memasang pasti banyak yang mendapat manfaat. Saya kan hanya salah satu agency media planner,” ucapnya.

Banyaknya publikasi Puan Maharani, dianggap Bambang sebagai vitamin serta suplemen bagi pekerja periklanan. Pemasangan baliho dan billboard tokoh-tokoh juga dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebab pemerintah daerah juga mendapat manfaat melalui pajak pemasangan iklan.

“Tentunya menjadi penguatan imun yang luar biasa dan kami berharap masih ada seri berikutnya sehingga pelaku industri kreatif advertising dan media luar ruang bisa bertahan hidup,” harap Bambang.

Bambang juga berharap agar tokoh-tokoh lain, baik di tingkat nasional dan daerah, bisa mengikuti jejak publikasi Puan Maharani. Dengan begitu, industri advertising akan semakin bergairah dan tidak lagi terdampak pandemi COVID-19.

"Semakin lama (pemasangan media luar ruang), semakin industri ekonomi kreatif bergairah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya.

Fenomena banyaknya baliho dan billboard Puan Maharani mendapat berbagai respons dari berbagai kalangan, bahkan viral di media sosial. Ada yang menjadikannya meme, hingga muncul perdebatan di media massa dan media sosial.

Bambang mengaku kaget pekerjaannya menjadi berita yang ramai. Meski begitu, ia memaklumi munculnya kritikan-kritikan dari sejumlah politisi mengenai pemasangan baliho dan billboard Puan Maharani.

“Mungkin mau pasang (billboard juga) tapi sudah habis lokasinya, jadi nggak dapat,” terang Bambang.

Terlepas dari adanya suara nyinyir mengenai pemasangan billboard dan baliho Puan Maharani, ia berharap masyarakat bisa melihat fenomena ini lebih jauh lagi. Jika dilihat dari kacamata pelaku industri ekonomi kreatif, kata Bambang, orderan iklan Puan Maharani merupakan anugerah.

"Mereka tidak merasakan seperti kami yang harus bertahan hidup dan menghidupi karyawan. Coba kalau mereka menjadi kami, pasti ikut bersyukur. Ibarat panas setahun dihapus hujan sehari. Monggo-monggo saja berpendapat tapi saran saya santunlah bermedia, manfaatkan sarana media dengan bijaksana," paparnya.

“Kalau terbiasa bicara baik Insyaallah rezekinya baik. Energi bisa kita manfaatkan untuk mencari ide gagasan yang kreatif dan inovatif, bagaimana rezeki tetap eksis di masa krisis, karena masih banyak peluang," sambungnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)