Vaksin Corona Belum Ada, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan dan Tetap Produktif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto menegaskan, vaksin virus Corona masih belum ditemukan. Dia pun meminta masyarakat tetap menjaga produktivitas namun dengan protokol kesehatan agar tetap aman dari Corona.
(Baca juga: Pandemi Corona, Pembukaan Aktivitas Sekolah di Tiap Daerah Harus Dibedakan)
"Kita menyadari penyakit ini masih belum bisa dimunculkan kekebalannya secara buatan melalui vaksin. Perkembangan pembuatan vaksin sampai dengan saat ini oleh seluruh dunia oleh para ahli di seluruh dunia terus berjalan. Kita berharap bahwa ini bisa segera diselesaikan. Kita hadapi saat ini adalah vaksin itu belum ada," kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Oleh karena itu kata Yuri, sekarang satu-satunya cara yang bisa mayarakat lakukan adalah bukan menyerah namun tetap melakukan produktivitas namun tetap menjaga agar aman dari Covid-19.
"Kita lakukan adalah bukan kemudian kita menyerah dengan tidak berbuat apapun. Namun kita harus tetap dijaga produktivitas kita. Agar kemudian dalam situasi yang seperti ini kita produktif dan aman dari Covid," ungkapnya.
Maka kata Yuri, diperlukan suatu tatanan satu perilaku yang baru ang disebut sebagai nilai normal atau kenormalan yang baru. "Basis dari kenormalan yang baru ini adalah bagaimana kemudian kita beradaptasi terkait dengan sebaran Covid-19," katanya.
Menurutnya, penyakit ini faktor membawanya adalah manusia. Oleh karena itu yang paling mungkin penularan adalah dari orang yang sakit yang berada di tengah masyarakat dan menular kepada orang lain yang sehat namun rentan terhadap penularan ini.
"Kita memahami bahwa penularan ini hanya bisa terjadi melalui problem orang yang sakit ke orang lain," jelasnya.
Sehingga tetap menjaga jarak, ini adalah dalam rangka untuk bisa keluar dari jangkauan gerak yang memungkinkan terjadinya penularan. "Maka kita harus berada lebih dari 1 meter dari orang lain secara fisik," kata Yuri.
Kemudian memastikan setiap saat menggunakan masker ketika berada di luar rumah. “Kemudian ketika berinteraksi pada kondisi-kondisi tertentu, kadang-kadang tidak mampu menjaga jarak. Misalnya pada titik dimana harus berkumpul di dalam lift atau di fasilitas gerbang yang digunakan orang banyak. Oleh karena itu diharapkan kita menggunakan masker. Inilah cara untuk melindungi kita sebenarnya adalah dua aspek yang penting," jelas Yuri.
(Baca juga: Pandemi Corona, Pembukaan Aktivitas Sekolah di Tiap Daerah Harus Dibedakan)
"Kita menyadari penyakit ini masih belum bisa dimunculkan kekebalannya secara buatan melalui vaksin. Perkembangan pembuatan vaksin sampai dengan saat ini oleh seluruh dunia oleh para ahli di seluruh dunia terus berjalan. Kita berharap bahwa ini bisa segera diselesaikan. Kita hadapi saat ini adalah vaksin itu belum ada," kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Oleh karena itu kata Yuri, sekarang satu-satunya cara yang bisa mayarakat lakukan adalah bukan menyerah namun tetap melakukan produktivitas namun tetap menjaga agar aman dari Covid-19.
"Kita lakukan adalah bukan kemudian kita menyerah dengan tidak berbuat apapun. Namun kita harus tetap dijaga produktivitas kita. Agar kemudian dalam situasi yang seperti ini kita produktif dan aman dari Covid," ungkapnya.
Maka kata Yuri, diperlukan suatu tatanan satu perilaku yang baru ang disebut sebagai nilai normal atau kenormalan yang baru. "Basis dari kenormalan yang baru ini adalah bagaimana kemudian kita beradaptasi terkait dengan sebaran Covid-19," katanya.
Menurutnya, penyakit ini faktor membawanya adalah manusia. Oleh karena itu yang paling mungkin penularan adalah dari orang yang sakit yang berada di tengah masyarakat dan menular kepada orang lain yang sehat namun rentan terhadap penularan ini.
"Kita memahami bahwa penularan ini hanya bisa terjadi melalui problem orang yang sakit ke orang lain," jelasnya.
Sehingga tetap menjaga jarak, ini adalah dalam rangka untuk bisa keluar dari jangkauan gerak yang memungkinkan terjadinya penularan. "Maka kita harus berada lebih dari 1 meter dari orang lain secara fisik," kata Yuri.
Kemudian memastikan setiap saat menggunakan masker ketika berada di luar rumah. “Kemudian ketika berinteraksi pada kondisi-kondisi tertentu, kadang-kadang tidak mampu menjaga jarak. Misalnya pada titik dimana harus berkumpul di dalam lift atau di fasilitas gerbang yang digunakan orang banyak. Oleh karena itu diharapkan kita menggunakan masker. Inilah cara untuk melindungi kita sebenarnya adalah dua aspek yang penting," jelas Yuri.
(maf)