Satgas Covid-19: Keterisian Tempat Tidur di RS Covid-19 Kini 61,95%

Selasa, 03 Agustus 2021 - 19:08 WIB
loading...
Satgas Covid-19: Keterisian...
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito melaporkan saat ini tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di RS rujukan Covid-19 terus mengalami penurunan selama tiga minggu terakhir. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito melaporkan saat ini tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di RS rujukan Covid-19 terus mengalami penurunan selama tiga minggu terakhir. Saat ini BOR di rumah sakit berada di angka 61,95%.

“Kabar baik yang melengkapi sebelumnya, bahwa persentase keterisian tempat tidur isolasi atau BOR mingguan selama 3 minggu terakhir telah menunjukkan penurunan. BOR mingguan yang sempat mencapai 77,07% pada 11 Juli malahan menunjukkan penurunan menjadi 75,91%, kemudian 70,62% dan di minggu terakhir menjadi 61,95%,” ungkap Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia, Selasa (3/8/2021).

Wiku mengatakan penurunan ini juga sejalan dengan penurunan kasus aktif selama dua minggu terakhir dari yang sebelumnya sempat mencapai 18,84% menjadi 18,2% dan terus turun menjadi 15,5% per tanggal 1 Agustus. “Selain itu penurunan nyata juga tampak pada penurunan BOR di Wisma Atlet yang saat ini presentasi huniannya ada di angka 31,34%,” ungkap Wiku.

Wiku melaporkan jika dilihat pada perkembangan di tingkat provinsi, penurunan kasus aktif dan BOR secara bersamaan terjadi di 14 provinsi. “Provinsi ini antara lain adalah Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat,” katanya.

Bahkan, kata Wiku, beberapa provinsi seperti DKI Jakarta juga Banten mengalami penurunan BOR yang signifikan. “Beberapa provinsi juga mencatatkan penurunan BOR cukup signifikan seperti Provinsi DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 21,55% dan provinsi Banten yang turun sebesar 20,57% dalam 1 minggu terakhir,” kata dia.

“Saya sangat apresiasi capaian ini, karena ini artinya pemerintah daerahnya mampu menekan beban berat tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit selama beberapa minggu terakhir. Ini adalah perkembangan yang sangat baik dan harus dipertahankan,” tegas Wiku.

Wiku pun menegaskan meski harus menghadapi varian Delta yang mudah menular, pemerintah dan seluruh masyarakat mampu menghadapinya. “Hal ini menunjukkan walaupun varian Delta ini sangat mudah menular, namun daya lawan seluruh pemerintah dan masyarakat dengan upaya kolaboratif nyatanya efektif dalam menghadapinya. Semangat ini penting untuk kita jaga sehingga kasus positif dapat terus mengalami penurunan,” katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)