Menko Polhukam Tangkap 2 Keresahan Masyarakat, Mati karena COVID-19 atau Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengakui ada dilema dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai ini. Dilema itu akibat keresahan masyarakat takut mati karena COVID-19 dan mati karena ekonomi.
Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan pemerintah telah menyadari adanya ketakutan dan keresahan yang dihadapi di tengah-tengah masyarakat. Ketakutan tersebut muncul berkenaan dengan meningkatnya kasus positif COVID-19.
"Keresahan itu muncul dalam dua bentuk. Satu takut katanya takut mati karena COVID-19. Kemudian di seberangnya itu takut mati karena ekonomi," ujar Mahfud dalam keterangan virtual, Sabtu (14/7/2021).
"Kalau kita bersembunyi dari COVID-19 mati secara ekonomi, tapi kalau kita kita melakukan kegiatan ekonomi diserang COVID-19 itu dilema," lanjut Mahfud.
Mahfud mengklaim bahwa pemerintah telah mencatat kekhawatiran masyarakat dengan mengikuti waktu dan melihat kondisi yang terjadi. Pemerintah akan mengambil kebijakan sesuai berlandaskan pada kondisi kesehatan masyarakat.
"Yang terpenting itu, yang kita lakukan itu harus dihadapi dengan kerja sama di antara elemen-eleman bangsa ini, tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh kampus akademisi tokoh adat. Kerja sama karena ini musuh bersama," pungkasnya.
Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan pemerintah telah menyadari adanya ketakutan dan keresahan yang dihadapi di tengah-tengah masyarakat. Ketakutan tersebut muncul berkenaan dengan meningkatnya kasus positif COVID-19.
"Keresahan itu muncul dalam dua bentuk. Satu takut katanya takut mati karena COVID-19. Kemudian di seberangnya itu takut mati karena ekonomi," ujar Mahfud dalam keterangan virtual, Sabtu (14/7/2021).
"Kalau kita bersembunyi dari COVID-19 mati secara ekonomi, tapi kalau kita kita melakukan kegiatan ekonomi diserang COVID-19 itu dilema," lanjut Mahfud.
Mahfud mengklaim bahwa pemerintah telah mencatat kekhawatiran masyarakat dengan mengikuti waktu dan melihat kondisi yang terjadi. Pemerintah akan mengambil kebijakan sesuai berlandaskan pada kondisi kesehatan masyarakat.
"Yang terpenting itu, yang kita lakukan itu harus dihadapi dengan kerja sama di antara elemen-eleman bangsa ini, tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh kampus akademisi tokoh adat. Kerja sama karena ini musuh bersama," pungkasnya.
(kri)