TP3 Keluarkan Buku Putih, Amien Rais: TNI-Polri Tak Terlibat Kasus Penembakan di KM 50
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar FPI mengeluarkan buku putih pada Rabu 7 Juli 2021. Dalam kesempatan itu, Anggota TP3 Amien Rais menyebut TNI -Polri tidak terlibat dalam kasus pembunuhan enam laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek.
Amien Rais menyebutkan seluruh fakta yang disajikan di buku putih adalah fakta objektif yang sebagian besar diambil dari sumber yang primer bukan sumber skunder. Artinya, lanjut Amien Rais, yang disajikan dalam buku putih ini hasil wawancara dengan para saksi yang berani buku mulut, keluarga korban lewat video dan lain sebagainya.
"Jadi bukan kata si B kata si A yang kita ekspose. Seperti ada apanya di dalam buku putih ini TNI-Polri tidak terlibat dalam skenario maupun imlementasi penggaran HAM berat, maka dari itu kita bersyukur," ungkap Amien Rais dalam peluncuran buku putih yang digelar secara daring, Rabu (7/72021).
Maka dari itu, Amien Rais menegaskan, rekan-rekan TNI dari tiga angkatan dan Polri, tidak terlibat dalam peristiwa itu baik dalam skenario apalagi pelaksanaannya. "Jadi kita bangga, Alhamdulillah ya, tulang punggung keamanan bangsa namanya Polri, dan tulang punggung pertahanan adalah namanya TNI itu tidak terlibat sama sekali," tegasnya.
Lalu siapa yang bertanggung jawab, kata Amien, justru diperlukan keterbukaan dan kejujuran serta proses hukum yang terbuka dan setransparan mungkin. "Maka selama ini kasus pelanggaran HAM ini yang dibuat remang-remang oleh pihak tertentu dan diharapkan menghilang dengan sendirinya, itu tidak akan terjadi, Insyaallah, never tidak akan terjadi," papar Amien.
Dalam kesempatan itu, Amien juga menggunakan pepatah yang namanya ayam kembali ke sarangnya. "Artinya, kejahatan itu akan kembali ke yang kejahatannya. Itu Insyaallah akan terkuak secara bertahap," katanya.
Sehingga, Amien Rais perlu mengingatkan kepada seluruh anak bangsa yang kebetulan ikut dalam zoom meeting peluncuran buku putih kasus pembunuhan enam laskar FPI ini, dalam surat Al An'am ayat 44. "Di situ ada ayat Allah SWT yang bisa membuat kita tergetar. Baik jiwa maupun keimanan kita," ungkap Amien seraya membacakan ayat Alquran itu.
Sehingga ketika ada sekelompok orang tidak lagi mendengarkan peringatan-peringatan menegakan yang benar dan keadilan, maka justru Allah SWT akan membuka pintu-pintu kesenangan buat orang-orang yang dzalim itu. "Tetapi kata Allah sendiri, tatkala di puncak kegembiraannya itu kita bisa melakukan apa saja, Allah akan mengeluarkan palu ghodam hukumannya dan tiba-tiba mereka menjadi porak poranda," paparnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para penegak hukum dimana saja, khususnya yang menyangkut pelanggaran HAM berat ini. "Nanti kalau setelah buku putih ini ternyata pemerintah tetap saja tidak mendengarkan, bahkan akan berusaha untuk melakukan pembalikan fakta, dan mungkin saja mengejar-ngejar, mengancam, siapa tahu bahkan keselamatan kita-kita ini bisa jadi terancam, itu kita tidak usah bersedih hati," tegasnya.
Amien Rais menyebutkan seluruh fakta yang disajikan di buku putih adalah fakta objektif yang sebagian besar diambil dari sumber yang primer bukan sumber skunder. Artinya, lanjut Amien Rais, yang disajikan dalam buku putih ini hasil wawancara dengan para saksi yang berani buku mulut, keluarga korban lewat video dan lain sebagainya.
"Jadi bukan kata si B kata si A yang kita ekspose. Seperti ada apanya di dalam buku putih ini TNI-Polri tidak terlibat dalam skenario maupun imlementasi penggaran HAM berat, maka dari itu kita bersyukur," ungkap Amien Rais dalam peluncuran buku putih yang digelar secara daring, Rabu (7/72021).
Maka dari itu, Amien Rais menegaskan, rekan-rekan TNI dari tiga angkatan dan Polri, tidak terlibat dalam peristiwa itu baik dalam skenario apalagi pelaksanaannya. "Jadi kita bangga, Alhamdulillah ya, tulang punggung keamanan bangsa namanya Polri, dan tulang punggung pertahanan adalah namanya TNI itu tidak terlibat sama sekali," tegasnya.
Lalu siapa yang bertanggung jawab, kata Amien, justru diperlukan keterbukaan dan kejujuran serta proses hukum yang terbuka dan setransparan mungkin. "Maka selama ini kasus pelanggaran HAM ini yang dibuat remang-remang oleh pihak tertentu dan diharapkan menghilang dengan sendirinya, itu tidak akan terjadi, Insyaallah, never tidak akan terjadi," papar Amien.
Dalam kesempatan itu, Amien juga menggunakan pepatah yang namanya ayam kembali ke sarangnya. "Artinya, kejahatan itu akan kembali ke yang kejahatannya. Itu Insyaallah akan terkuak secara bertahap," katanya.
Sehingga, Amien Rais perlu mengingatkan kepada seluruh anak bangsa yang kebetulan ikut dalam zoom meeting peluncuran buku putih kasus pembunuhan enam laskar FPI ini, dalam surat Al An'am ayat 44. "Di situ ada ayat Allah SWT yang bisa membuat kita tergetar. Baik jiwa maupun keimanan kita," ungkap Amien seraya membacakan ayat Alquran itu.
Sehingga ketika ada sekelompok orang tidak lagi mendengarkan peringatan-peringatan menegakan yang benar dan keadilan, maka justru Allah SWT akan membuka pintu-pintu kesenangan buat orang-orang yang dzalim itu. "Tetapi kata Allah sendiri, tatkala di puncak kegembiraannya itu kita bisa melakukan apa saja, Allah akan mengeluarkan palu ghodam hukumannya dan tiba-tiba mereka menjadi porak poranda," paparnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para penegak hukum dimana saja, khususnya yang menyangkut pelanggaran HAM berat ini. "Nanti kalau setelah buku putih ini ternyata pemerintah tetap saja tidak mendengarkan, bahkan akan berusaha untuk melakukan pembalikan fakta, dan mungkin saja mengejar-ngejar, mengancam, siapa tahu bahkan keselamatan kita-kita ini bisa jadi terancam, itu kita tidak usah bersedih hati," tegasnya.
(cip)