Okupansi RS Covid-19 Tinggi, Menkes Berdalih Bed yang Disediakan Sedikit

Selasa, 06 Juli 2021 - 08:24 WIB
loading...
Okupansi RS Covid-19...
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bed okupansi rate RS rujukan Covid-19 tinggi karena jumlah bed yang disediakan memang sedikit. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pemerintah daerah khususnya di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali meningkatkan konversi tempat tidur untuk merespons lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 . Hal ini juga mencegah terjadinya outbreak kedua.

Beberapa wilayah yang mengalami outbreak kedua seperti DKI Jakarta, sudah melakukan konversi yang sangat banyak, lebih dari 50% sudah untuk pasien Covid-19. Namun masih ada juga provinsi lain seperti Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali masih sedikit konversinya.

“Sehingga kalau kita lihat BOR (Bed Occupancy Rate) nya tinggi itu karena memang tempat tidur yang dialokasikan untuk COVID-19 masih sangat rendah,” kata Budi dalam keterangan yang diterima, Selasa (6/7/2021).



Pihaknya akan memonitor segera agar pemerintah provinsi segera meningkatkan konversi tempat tidur di rumah sakit yang masih rendah.

Khusus DKI Jakarta, mengingat tempat tidur di rumah sakit sudah penuh maka pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah pasien-pasien dengan kondisi gejala sedang, saturasi oksigen dibawah 95%, ada sesak dan komorbid. “Itu kita pastikan bahwa mereka bisa mendapatkan akses ke rumah sakit,” ucap Budi.

Bagi pasien dengan gejala berat dan harus di rawat di rumah sakit, pemerintah telah mengkonversi 3 rumah sakit khusus penangan pasien Covid-19, antara lain RS Persahabatan, RS Fatmawati, dan RSPI Sulianti Saroso dengan total kamar sekitar 1.000 tempat tidur.



Sedangkan bagi pasien yang tidak harus dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan kriteria saturasi oksigen di atas 95%, tidak ada sesak, dan tidak ada komorbid. Menkes mengimbau pasien dengan kriteria tersebut untuk tidak dirawat di rumah sakit, sebab akan menghalangi orang-orang yang harusnya bisa dirawat di rumah sakit.

Bagi pasien konfirmasi positif Covid-19 yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah, Kemenkes telah menyediakan 8 ribu kamar di Wisma Atlet dan membuka tempat isolasi kedua dan ketiga yaitu Rusun Nagrak 3 ribu kamar, dan Rusun Pasar Rumput 4 ribu kamar.

“Jadi kita sudah menambah 7 ribu kamar untuk menampung orang yang memang positif tapi gejalanya ringan atau OTG dan tidak bisa isolasi mandiri di rumah,” tutur Budi.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)