Eko Patrio Elus Erick Thohir Jadi Capres, Pengamat Bilang Sulit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang 'dielus-elus' politikus PAN Eko Patrio menjadi calon presiden (capres), paling maksimal menjadi calon wakil presiden (cawapres). Jabatan capres dinilai sulit diraih Erick.
"Paling maksimal juga ET maju sebagai cawapres. Itu kalau dia bisa membeli partai-partai politik dengan dukungan suara hingga 20%," ujar Ujang kepada SINDOnews, Senin (28/6/2021).
Menurut dia, kans Erick Thohir di Pilpres 2024 tergantung apakah menteri BUMN itu bisa atau tidak menaikkan elektabilitasnya. "Kalau bisa menaikkan elektabilitasnya mungkin bisa saja mau jadi cawapres. Untuk capres sulit. Tak akan laku," tuturnya.
Sebelumnya, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) menyebut Erick Thohir mampu memecah kebuntuan mengenai calon presiden (capres) yang lagi-itu lagi. Ujang menilai, PAN akan mencari capres atau cawapres yang bisa mendanai PAN untuk bisa bersaing dalam Pemilu 2024.
"Soal nyindir Prabowo atau tidak, kebersamaan mereka (PAN dan Prabowo, red) kan telah usai ketika Prabowo kalah di pilpres. PAN tak mau mengekor pada Prabowo terus. Makanya ingin berjuang sendiri untuk bisa mengusung capres atau cawapres yang menguntungkannya," pungkasnya.
"Paling maksimal juga ET maju sebagai cawapres. Itu kalau dia bisa membeli partai-partai politik dengan dukungan suara hingga 20%," ujar Ujang kepada SINDOnews, Senin (28/6/2021).
Menurut dia, kans Erick Thohir di Pilpres 2024 tergantung apakah menteri BUMN itu bisa atau tidak menaikkan elektabilitasnya. "Kalau bisa menaikkan elektabilitasnya mungkin bisa saja mau jadi cawapres. Untuk capres sulit. Tak akan laku," tuturnya.
Sebelumnya, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) menyebut Erick Thohir mampu memecah kebuntuan mengenai calon presiden (capres) yang lagi-itu lagi. Ujang menilai, PAN akan mencari capres atau cawapres yang bisa mendanai PAN untuk bisa bersaing dalam Pemilu 2024.
"Soal nyindir Prabowo atau tidak, kebersamaan mereka (PAN dan Prabowo, red) kan telah usai ketika Prabowo kalah di pilpres. PAN tak mau mengekor pada Prabowo terus. Makanya ingin berjuang sendiri untuk bisa mengusung capres atau cawapres yang menguntungkannya," pungkasnya.
(zik)