Peringkat Kampus di Indonesia Turun, Rizal Ramli Merasa Terhina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli merasa prihatin dengan turunnya peringkat kampus di Indonesia bedasarkan laporan Times Higher Education (THE) yang merilis daftar-daftar kampus terbaik di Asia tahun 2021.
"Begitu saya baca laporan itu, perasaan ngenes ya, merasa terhina," kata Rizal Ramli saat berbincang di chanel Youtube Hotspots Bang Arief yang ditayangkan, Rabu (16/6/2021).
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga mengaku prihatin dengan peringkat kampusnya tempat dia pernah menimba ilmu. "ITB zaman kuliah saya dulu 40 tahun lalu (peringkatnya) di bawah 100. Kok hari ini 313 baca saja enggak tega. sebegitu anjlok, UI juga sama dengan yang lain-lain," kata ekonom senior itu.
Menurut dia, turunya peringkat kampus di dalam negeri menjadi pernyataan besar. Logikannya, kata dia, kampus di Indonesia semakin maju karena profesornya, doktor, masternya juga semakin banyak. Begitu juga dengan fasilitasnya yang semakin baik.
"Kok anjlok ada apa?" ujarnya.
Menurut dia, penilian kualitas kampus tidak hanya akademik mahasiswa, tapi juga dunia risetnya. Universitas yang Asia lumayan bagus, risetnya kuat.
Namun di dalam negeri, kata dia, riset hanya permainan administratif untuk mengumpulkan poin atau angka kumulatif bagi para dosen yang ingin menjadi lektor kepala.
"Jadi inilah sistem yang merusak. Penilaian riset dan kualitas akademik berdasarkan poin-poin kumulatif administratif bukan akademik," tutur mantan Menko Kemaritiman ini.
Padahal, kata dia, di negara lain riset dosen diuji akademis oleh senat guru besar kemudian diuji dimasukan dalam jurnal akademik yang memiliki reputasi.
Seperti diberitakan sebelumya, peringkat sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia mengalami penurunan signifikan berdasarkan daftar peringkat terbaru yang dikeluarkan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia The Times Higher Education (THE) yang kembali merilis THE Asian University Ranking 2021.
Bahkan, Universitas di Indonesia tertinggal jauh dari peringkat universitas negara tetangga, Malaysia. Kondisi ini sungguh memprihatinkan sejumlah pihak, termasuk sejumlah akademisi.
Sejumlah universitas di Malaysia mengungguli kampus di Indonesia dalam daftar peringkat yang dikeluarkan lembaga pemeringkatan kampus dunia THE dalam kategori Asian University Ranking.
Data terbaru tahun 2021 menunjukkan University of Malaya (UOM) berhasil menduduki peringkat ke-49 di Asia. Perguruan tinggi yang terletak di Kuala Lumpur ini sekaligus menjadi kampus nomor satu di negeri jiran tersebut.
UOM mengungguli Universiti Teknologi Petronas atau UTP (111), Universiti Tunku Abdul Rahman (119), Univerti Putra Malaysia atau UPM (136), Universiti Kebangsaan Malaysia atau UKM (150), Universiti Teknologi Malaysia (150), Universiti Utara Malaysia (155), dan Universiti Sains Malaysia (163).
Peringkat Universiti of Malaya bahkan jauh di atas universitas terbaik di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) yang berada di posisi ke-15 di Asia Tenggara dan peringkat ke-196 di dunia. Seperti diketahui dari Indonesia hanya UI yang berhasil menembus 200 besar jajaran kampus terbaik di Asia.
"Begitu saya baca laporan itu, perasaan ngenes ya, merasa terhina," kata Rizal Ramli saat berbincang di chanel Youtube Hotspots Bang Arief yang ditayangkan, Rabu (16/6/2021).
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga mengaku prihatin dengan peringkat kampusnya tempat dia pernah menimba ilmu. "ITB zaman kuliah saya dulu 40 tahun lalu (peringkatnya) di bawah 100. Kok hari ini 313 baca saja enggak tega. sebegitu anjlok, UI juga sama dengan yang lain-lain," kata ekonom senior itu.
Menurut dia, turunya peringkat kampus di dalam negeri menjadi pernyataan besar. Logikannya, kata dia, kampus di Indonesia semakin maju karena profesornya, doktor, masternya juga semakin banyak. Begitu juga dengan fasilitasnya yang semakin baik.
"Kok anjlok ada apa?" ujarnya.
Menurut dia, penilian kualitas kampus tidak hanya akademik mahasiswa, tapi juga dunia risetnya. Universitas yang Asia lumayan bagus, risetnya kuat.
Namun di dalam negeri, kata dia, riset hanya permainan administratif untuk mengumpulkan poin atau angka kumulatif bagi para dosen yang ingin menjadi lektor kepala.
"Jadi inilah sistem yang merusak. Penilaian riset dan kualitas akademik berdasarkan poin-poin kumulatif administratif bukan akademik," tutur mantan Menko Kemaritiman ini.
Padahal, kata dia, di negara lain riset dosen diuji akademis oleh senat guru besar kemudian diuji dimasukan dalam jurnal akademik yang memiliki reputasi.
Seperti diberitakan sebelumya, peringkat sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia mengalami penurunan signifikan berdasarkan daftar peringkat terbaru yang dikeluarkan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia The Times Higher Education (THE) yang kembali merilis THE Asian University Ranking 2021.
Baca Juga
Bahkan, Universitas di Indonesia tertinggal jauh dari peringkat universitas negara tetangga, Malaysia. Kondisi ini sungguh memprihatinkan sejumlah pihak, termasuk sejumlah akademisi.
Sejumlah universitas di Malaysia mengungguli kampus di Indonesia dalam daftar peringkat yang dikeluarkan lembaga pemeringkatan kampus dunia THE dalam kategori Asian University Ranking.
Data terbaru tahun 2021 menunjukkan University of Malaya (UOM) berhasil menduduki peringkat ke-49 di Asia. Perguruan tinggi yang terletak di Kuala Lumpur ini sekaligus menjadi kampus nomor satu di negeri jiran tersebut.
UOM mengungguli Universiti Teknologi Petronas atau UTP (111), Universiti Tunku Abdul Rahman (119), Univerti Putra Malaysia atau UPM (136), Universiti Kebangsaan Malaysia atau UKM (150), Universiti Teknologi Malaysia (150), Universiti Utara Malaysia (155), dan Universiti Sains Malaysia (163).
Peringkat Universiti of Malaya bahkan jauh di atas universitas terbaik di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) yang berada di posisi ke-15 di Asia Tenggara dan peringkat ke-196 di dunia. Seperti diketahui dari Indonesia hanya UI yang berhasil menembus 200 besar jajaran kampus terbaik di Asia.
(dam)