Zaskia Lawyer Indonesia Dibalik Gugatan Hukum Korban Lion dan Sriwijaya Air ke Boeing

Sabtu, 12 Juni 2021 - 02:24 WIB
loading...
Zaskia Lawyer Indonesia Dibalik Gugatan Hukum Korban Lion dan Sriwijaya Air ke Boeing
Zaskia Putri lawyer asal Indonesia yang sukses menggeluti dunia peradilan di Amerika Serikat bertekad ingin memberikan kontribusi pada penegakan hukum di Indonesia. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pepatah kerja keras tidak akan mengkhianati hasil mungkin tepat dialami oleh Zaskia Putri yang harus jatuh bangun mengisahkan perjalanan karirnya sebagai lawyer asal Indonesia yang berkecimpung di dunia peradilan Amerika Serikat. Karir yang Zaskia jalankan di Amerika Serikat bukanlah perjalanan yang mulus.

Zaskia Putri lahir di Jakarta, Indonesia 30 tahun yang lalu ini contoh sukses perempuan muda Indonesia yang sukses mewujudkan mimpi dan menggapai karier sukses sebagai lawyer di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Setelah menerima gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (UI) pada 2013, magang di sebuah firma hukum litigasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Dia kemudian pindah kembali ke Jakarta dan menghabiskan empat tahun di sebuah firma hukum perusahaan besar di bilangan SCBD, Jakarta Selatan.

Selanjutnya, Zaskiah melanjutkan pendidikan hukumnya ke Seattle dimana dia memperoleh gelar Master of Law dari University of Washington, Seattle. Kesuksesan ini pun tak diraihnya dengan mudah dimana diawal memutuskan untuk menjalani studi hukum di Amerika Serikat sempat mengalami minder dengan lawyer di Amerika Serikat yang kebanyakan laki laki. Terlebih dirinya juga wanita asal Indonesia negara Asia yang merupakan pendatang dan kaum minoritas.

“Awalnya aku minder dalam arti bukan hanya karena perempuan tapi juga berbeda karena aku bukan orang kulit putih karena di Amerika mayoritasnya kulit putih, yang kedua dunia hukum masih didominasi oleh kaum lelaki di Amerika dan mungkin di Indonesia juga. Jadi ketika masuk kuliah di sana strata 2 aku lihat laki-laki di Amerika itu satu kelas sama aku. Jujur aku minder tapi aku perhatikan apa yang membuat kaum lelaki lebih baik dari kita ternyata kalau kita perhatikan ternyata kita bisa kok lebih baik dari mereka jadi cari celahnya dan setelah dipelajari aku berpikir perempuan itu bisa lebih baik karena memperhatikan orang lebih pintar,”ujar Zaskia Putri kepada SINDOnews.com ditemui di Nyai Kopi, jalan Percetakan, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin

Menurut perempuan kelahiran 1 Mei 1991 ini, perjuangannya untuk sukses dalam karirnya ditunjukan dimana pada saat sebagian besar teman-temannya menghabiskan waktu liburan sekolah dengan liburan atau “road trip”, Zaskia memilih menghabiskan waktu liburannya dengan magang di Pengadilan Tinggi King County di Seattle di bawah supervise Hakim John Ruhl. Hal tersebut dilakukan Zaskia karena ia bercita-cita untuk berlisensi di Amerika dan kemudian bekerja di Amerika. “Saya menyadari untuk bisa mendapat pekerjaan di Amerika, terutama mendapat visa kerja di sini, bukanlah hal yang mudah. Jadi saat itu saya berpikir saya harus berusaha lebih dari teman-teman saya yang mungkin mempunyai tujuan yang berbeda dengan saya [tidak ingin bekerja di Amerika” ungkapnya,

Zaskia menambahkan. Banyak orang yang tidak tahu bahwa Zaskia sempat gagal ketika ia mengambil ujian pengacara (bar exam) di Seattle, Washington. Kegagalan tersebut tidak membuat ia putus asa. Ia mencoba lagi untuk kedua kali nya dan kegigihannya membuahkan hasil. Zaskia dinyatakan lulus dan bisa berpraktik sebagai pengacara di Negara Bagian Washington pada musim panas tahun 2019.

“Kelulusan saya dalam bar exam adalah “hadiah” dari kegigihan saya. Tapi lebih dari itu, saya belajar lebih banyak melalui kegagalan saya dan proses di saat saya harus belajar lagi untuk kedua kalinya. Saya belajar bagaimana mengalahkan diri saya sendiri – rasa putus asa, lelah, dan harus berusaha sendiri karena saya jauh dari keluarga dan teman. Tapi menurut saya hal tersebutlah yang bisa menjadi modal saya untuk menjadi pengacara yang hebat dan lebih baik dari yang lain – tidak mudah menyerah dan terus mencari jalan agar mendapatkan hasil yang diinginkan”, kenang Zaskia.

"Aku ujian advokat itu sampai 2 kali yang pertama gagal kedua baru lulus dan itu belajar cuma bisa satu setengah bulan karena ada programnya itu cuma dibuka sebulan dan ujian 2 hari satu hari durasi 6 jam, hari pertama 200 pertanyaan pilihan ganda, sedangkan hari kedua sebanyak 8 pertanyaan esai. Gagal pertama hampir menyerah saat bersamaan aku dengar ibu kena cancer. Mau pulang, pilihan sulit jadi aku tetap putuskan stay setelah mendengar saran ibu pulang pun gak ada hasilnya mending selesaikan ujian," ucapnya.

Dia pun memberikan pesan bahwa untuk meraih mimpi dan sukses dalam karir menjadi apapun harus keep going karena memang pasti banyak banget lika-likunya dan momen ibu sakit cancer menjadi titik balik yang memberikan semangat untuk bisa sukses dalam karir. "Jadi aku selalu bilang kalau kita mau sukses mendapatkan piala itu lebih bernilai gimana mengalahkan ego sendiri, putus asa," paparnya.

Alhasil kini, kerja kerasnya pun membuahkan hasil dimana dirinya menjadi perempuan Muda Indonesia (Dual Licensed Lawyer di Amerika dan Indonesia) dibalik gugatan hukum Lion Air JT 610 dan Sriwijaya Airlines SJ182 di Amerika Serikat. Mendapatkan kehormatan untuk mewakili keluarga korban Lion Air JT 160 dan Sriwijaya Air SJ 182, Zaskia Putri adalah sosok perempuan muda Indonesia di balik gugatan hukum terhadap perusahaan manufaktur pesawat asal Amerika Serikat, Boeing. Zaskia adalah salah satu anggota tim dari firma hukum Herrmann Law Group yang berbasis di Seattle, Washington.

Zaskia bergabung dengan Herrmann Law Group pada tahun 2019 dan dengan pengacara senior Charles Herrmann dan Mark Lindquist, dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menangani kasus kecelakaan Lion Air JT 610 dan sekarang Sriwijaya Air SJ 182. “Walaupun saya sekarang berada jauh dari negara asal saya Indonesia, saya masih bisa membantu warga negara Indonesia melalui pekerjaan saya. Sebuah kebanggaan untuk saya pribadi bisa membantu mereka keluarga korban dalam mendapatkan keadilan”,tuturnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)