Nadiem Makarim Diingatkan Jangan Berjudi dengan Kesehatan Anak Indonesia

Jum'at, 04 Juni 2021 - 11:45 WIB
loading...
A A A
"Itupun, apabila Nadiem mau menggunakan kantor sebagai acuan, maka di Jakarta sendiri sudah ada ratusan klaster kantor dan ribuan orang melanggar protokol kesehatan di pusat perbelanjaan, padahal pekerja kantoran dan pengunjung mall adalah orang dewasa yang seharusnya memiliki kesadaran lebih menjaga protokol kesehatan dibanding anak-anak," jelas Hendra.

Menurutnya, masih belum terlambat untuk Nadiem merevisi kebijakan memaksakan sekolah tatap muka. Tidak mempertimbangkan sisi positif dan negatif sebuah kebijakan tapi tutup mata dan telinga untuk memaksakan pelaksanaan kebijakan tersebut sama saja dengan perjudian.

Kata dia, Nadiem tidak boleh berjudi dengan kesehatan anak-anak Indonesia. Memang sekolah online tidak mudah tapi itulah tugas seorang menteri yang membidangi pendidikan untuk memberikan fasilitas dan mendidik orang tua agar mampu dan terbiasa menjalankan sekolah online.

"Nadiem perlu membaca jurnal dalam International Journal of Infectious Diseases berjudul “Mortality in Children with positive SARS-CoV-2 polymerase chain reaction test: leason learned from a tertiary referral hospital in Indonesia” yang mencatat data pasien anak di RS Cipto Mangunkusumo dari Maret hingga Oktober 2020 menemukan bahwa tingkat kematian anak pada kasus terkonfirmasi COVID-19 adalah 40%."

"Jadi jelas sekolah online mungkin tidak ideal bagi beberapa orang tua tapi masih yang terbaik di masa pandemi. Sekolah tatap muka hanya boleh dilaksanakan apabila pandemi sudah menunjukkan tanda selesai," tutup dia.
(kri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)