MNC Peduli Gelar Pemeriksaan Mata dan Pembagian Kacamata Gratis di Ponpes
loading...
A
A
A
JAKARTA - MNC Peduli menggelar pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis kepada santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). Pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis diharapkan dapat menunjang aktivitas belajar santri.
Baca Juga: MNC Peduli
Sebanyak 300 santri antusias mengikuti pemeriksaan mata. Selain pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis, MNC Peduli bekerja sama dengan Essilor, RS Ali Sibroh Malisi, dan Lotte juga melakukan pemeriksaan kesehatan umum kepada tenaga pengajar dan penyemprotan disinfektan area lingkungan pondok pesantren.
Sejumlah kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para santri dan tenaga pengajar serta sterilisasi tempat belajar sebelum dimulainya pembelajaran.
Syukron mengatakan proses pembelajaran di Ponpes telah menerapkan sistem tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan dengan sabun.
Tidak hanya itu, sebelum melakukan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan setiap anak yang hendak masuk ke pondok pesantren harus dikarantina oleh orang tua murid di rumah dan ponpes.
"Selain menerapkan protokol kesehatan, anak yang hendak masuk pondok diatur secara bertahap. Setelah dikarantina lima hari dan diketahui tidak ada penyakit langsung dicampur. Yang tidak baik itu yang sehat campur dengan tidak sehat, kalau sehat dengan yang sehat tidak ada masalah," jelasnya.
Dia menilai komitmen menjaga kesehatan tidak bisa hanya dibebankan kepada orang tua santri atau hanya kepada lembaga pendidikan namun juga pada santri itu sendiri. Santri harus diberi pengetahuan tentang menjaga kesehatan.
"Selain protokol kesehatan, pemerintah juga harus mengingat umat untuk ingat kepada yang membuat penyakit Allah. Kalau kata Al-Ghazali kalau kamu dikejar anjing yang kayak serigala kamu jangan lawan tapi datangi ke pemiliknya kalau kamu baik dengan pemiliknya anjingnya dipanggil dan gak digigit," pungkasnya.
Salah satu santri kelas satu bernama Fauzi mengaku berterima kasih atas pemeriksaan mata pemberian kacamata. Dia mengaku telah lama memiliki kendala mata dan harus selalu menggunakan kacamata.
"Iya terima kasih sudah diperiksa mata terus dikasih kacamata sama susu dan snack," katanya.
Baca Juga: MNC Peduli
Sebanyak 300 santri antusias mengikuti pemeriksaan mata. Selain pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis, MNC Peduli bekerja sama dengan Essilor, RS Ali Sibroh Malisi, dan Lotte juga melakukan pemeriksaan kesehatan umum kepada tenaga pengajar dan penyemprotan disinfektan area lingkungan pondok pesantren.
Sejumlah kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para santri dan tenaga pengajar serta sterilisasi tempat belajar sebelum dimulainya pembelajaran.
Syukron mengatakan proses pembelajaran di Ponpes telah menerapkan sistem tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan dengan sabun.
Tidak hanya itu, sebelum melakukan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan setiap anak yang hendak masuk ke pondok pesantren harus dikarantina oleh orang tua murid di rumah dan ponpes.
"Selain menerapkan protokol kesehatan, anak yang hendak masuk pondok diatur secara bertahap. Setelah dikarantina lima hari dan diketahui tidak ada penyakit langsung dicampur. Yang tidak baik itu yang sehat campur dengan tidak sehat, kalau sehat dengan yang sehat tidak ada masalah," jelasnya.
Dia menilai komitmen menjaga kesehatan tidak bisa hanya dibebankan kepada orang tua santri atau hanya kepada lembaga pendidikan namun juga pada santri itu sendiri. Santri harus diberi pengetahuan tentang menjaga kesehatan.
"Selain protokol kesehatan, pemerintah juga harus mengingat umat untuk ingat kepada yang membuat penyakit Allah. Kalau kata Al-Ghazali kalau kamu dikejar anjing yang kayak serigala kamu jangan lawan tapi datangi ke pemiliknya kalau kamu baik dengan pemiliknya anjingnya dipanggil dan gak digigit," pungkasnya.
Salah satu santri kelas satu bernama Fauzi mengaku berterima kasih atas pemeriksaan mata pemberian kacamata. Dia mengaku telah lama memiliki kendala mata dan harus selalu menggunakan kacamata.
"Iya terima kasih sudah diperiksa mata terus dikasih kacamata sama susu dan snack," katanya.
(maf)