Tak Kunjung Dapat Kepastian, Pemerintah Lebih Baik Tunda Haji 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satu setengah bulan jelang pelaksanaan ibadah haji, kuota haji Indonesia dan negara-negara lain untuk tahun 2021 ini masih belum juga diumumkan oleh Pemerintah Arab Saudi . Padahal, Pemerintah Arab Saudi sebelumnya sudah mengumumkan pembukaan ibadah haji untuk jamaah dari luar negeri sebanyak 45 ribu.
"Mengacu pada tahun lalu 10 hari setelah Lebaran (Idul Fitri) kita sudah mengumumkan (tidak memberangkatkan jamaah haji), sekarang sudah 21 hari setelah Lebaran kita belum mengumumkan," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Namun, dia meminta kepada pemerintah agar tetap harus memprioritaskan kesehatan para jamaah. Sehingga, kalaupun diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan ibadah haji, kesehatan jamaah harus dijamin termasuk juga protokol kesehatan selama di Arab Saudi.
Untuk itu, Ketua DPP Partai Golkar ini lebih merekomendasikan agar Pemerintah Indonesia lebih realistis terkait dengan penyelenggaraan haji tahun 2021 ini. "Saya merekomendasikan lebih baik pemerintah realistis saja, kita lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan jamaah," usulnya.
Menurut Ketua Ikatan Alumni UIN Jakarta ini, realistis dan mengutamakan kesehatan para jamaah ini jauh lebih penting ketimbang memberikan harapan-harapan kepada para calon jamaah namun, Indonesia belum juga bisa memberikan kepastian pemberangkatan haji.
"Dari pada memberikan harapan-harapan, sebetulnya kita juga tidak bisa memberikan jaminan kepada mereka lebih baik kita tegas saja, lebih baik menunda pemberangkatan," pungkas Ace.
"Mengacu pada tahun lalu 10 hari setelah Lebaran (Idul Fitri) kita sudah mengumumkan (tidak memberangkatkan jamaah haji), sekarang sudah 21 hari setelah Lebaran kita belum mengumumkan," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Namun, dia meminta kepada pemerintah agar tetap harus memprioritaskan kesehatan para jamaah. Sehingga, kalaupun diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan ibadah haji, kesehatan jamaah harus dijamin termasuk juga protokol kesehatan selama di Arab Saudi.
Untuk itu, Ketua DPP Partai Golkar ini lebih merekomendasikan agar Pemerintah Indonesia lebih realistis terkait dengan penyelenggaraan haji tahun 2021 ini. "Saya merekomendasikan lebih baik pemerintah realistis saja, kita lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan jamaah," usulnya.
Menurut Ketua Ikatan Alumni UIN Jakarta ini, realistis dan mengutamakan kesehatan para jamaah ini jauh lebih penting ketimbang memberikan harapan-harapan kepada para calon jamaah namun, Indonesia belum juga bisa memberikan kepastian pemberangkatan haji.
"Dari pada memberikan harapan-harapan, sebetulnya kita juga tidak bisa memberikan jaminan kepada mereka lebih baik kita tegas saja, lebih baik menunda pemberangkatan," pungkas Ace.
(kri)