Tumbuhnya Kesadaran terhadap Ruang Pertahanan Kita

Selasa, 18 Mei 2021 - 05:05 WIB
loading...
Tumbuhnya Kesadaran...
Hasan Sadeli (Foto: Istimewa)
A A A
Hasan Sadeli
Pemerhati Sejarah Maritim dan Kajian Pertahanan

KEJADIAN memilukan yang menimpa kapal selam Nanggala-402 di perairan utara Bali beberapa waktu lalu memantik perasaan duka bagi bangsa Indonesia. Kejadian ini juga membuka sejumlah fakta mengenai usia KRI Nanggala-402 dan minimnya anggaran untuk dukungan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Tak pelak kondisi ini membuat publik bersimpati dan tergerak untuk ambil bagian dalam gerakan donasi untuk membeli kapal selam baru pengganti KRI Nanggala-402.

Mereka mengajak rakyat Indonesia untuk nyicil kepedulian dan kesadaran terhadap realitas bahwa adakalanya urusan pertahanan tidak selalu bersifat eksklusif dan rakyat tidak dilarang untuk ikut ambil bagian meskipun dengan menempuh prosedur ketat.

Perhatian Publik
Pada kenyataannya tidak sedikit yang memandang skeptis gerakan iuran untuk kapal selam tersebut karena dianggap potensial ditunggangi untuk tujuan popularitas atau hal-hal lain semacamnya. Tapi penting kiranya bagi kita semua untuk mengambil jarak dari persangkaan dan mengarahkan penglihatan pada ruang kosong tentang pertahanan dan keamanan yang selama ini jarang didekati oleh masyarakat kita.

Sebab peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 dapat dikatakan sebagai magnet yang menarik kesadaran publik untuk lebih peduli dan perhatian terhadap hal-hal menyangkut urusan pertahanan negara. Sebelumnya masyarakat tampak tidak begitu akrab dengan tugas dan fungsi yang dimiliki kapal selam, bahkan mungkin dengan semua jenis alutsista matra laut lainnya. Rakyat juga mungkin tidak mengetahui bahwa kapal perang itu memiliki keragaman berdasarkan jenis dan fungsinya.

Ringkasnya hal-hal berkenaan dengan aspek pertahanan dan alutsista sedemikian berjarak dengan kehidupan sehari-hari masyarakat kita sampai ketika tenggelamnya KRI Nanggala-402 secara perlahan membuka mata publik akan pentingnya memiliki alutsista dalam bidang-bidang pertahanan. Kejadian ini juga menunjukkan kepada masyarakat bahwa pertahanan negara merupakan suatu tugas yang berat dan kompleks.

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 juga menyadarkan kita semua bahwa KRI Nanggala-402 bersama dengan KRI Cakra-401 adalah kapal selam yang tidak lagi muda. Sebab keduanya sudah menjaga perairan Indonesia selama empat dekade (1981–2021). Dua “kakak-beradik” ini merupakan kapal selam kelas cakra tipe 209/1300 yang sebenarnya memiliki ketangguhan dan unggul dalam tugas operasi senyap (stealth), di antaranya ketika jelang jajak pendapat di Timor Leste.

Pada masanya kapal selam buatan Howaldtswerke Jerman ini memang menarik minat banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan jejak ketertarikan Indonesia terhadap produsen kapal selam, khususnya yang berasal dari Jerman, sudah terlihat ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda.

Jaap Anten dalam “Navalisme nekt onderzeeboot: de invloed van internationale zeestrategieën op de Nederlandse zeestrategie voor de defensie van Nederlands-Indië, 1912-1942” menjelaskan bahwa Belanda yang saat itu sebagai negeri induk koloni Hindia Belanda merencanakan untuk memperkuat Hindia Belanda di bidang pertahanan maritim dengan merencanakan pengadaan 16 unit kapal selam yang diimpor dari Jerman melalui perusahaan Friedrich Krupp Germaniawerft pada permulaan tahun 1920.

Rancangan mengenai kebutuhan dan desain kapal selam tersebut tertuang dalam draf Vlootwet-Commisie tahun 1923. Sebagai persiapan, setahun sebelumnya, tepatnya pada Juli 1922, Krupp Germaniawerft mendirikan perusahaan gabungan di Belanda untuk memuluskan rencana pengadaan kapal selam Hindia Belanda tersebut. Dari sini Belanda juga memanfaatkan transfer pengetahuan dalam pembuatan kapal selam sendiri dengan melibatkan empat insinyur dari Jerman di galangan kapal Wilton-Fijenoord.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
Karier Mantan Panglima...
Karier Mantan Panglima TNI Yudo Margono Setelah Pensiun, Pernah Berencana Jadi Petani
Bursa Panglima TNI,...
Bursa Panglima TNI, Wakasal Erwin S. Aldedharma Berpeluang Jadi Calon Kuat
Wartawati di Banjarbaru...
Wartawati di Banjarbaru Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Kapuspen: Kelasi J Adalah Pacar Korban
Wartawati Diduga Dibunuh...
Wartawati Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Kapuspen: Kalau Terbukti Hukum Seberat-beratnya
Ketum PB Lemkari, Mayjen...
Ketum PB Lemkari, Mayjen TNI Mar Purn Bambang Sutrisno Canangkan Panca Cipta Digdaya
Usulan Restitusi Ditolak...
Usulan Restitusi Ditolak Hakim, Anak Bos Rental Mobil: Niat Kami untuk Perberat Hukuman Terdakwa
Anak Bos Rental Mobil...
Anak Bos Rental Mobil Belum Bisa Maafkan Pembunuh Ayahnya: Kami Masih Sakit Hati
2 Oknum TNI AL Divonis...
2 Oknum TNI AL Divonis Hukuman Seumur Hidup, Keluarga Bos Rental Mobil: Sudah Sesuai yang Kami Harapkan
Rekomendasi
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
PSSI Dikabarkan Dekati...
PSSI Dikabarkan Dekati Tristan Gooijer, Proses Naturalisasi Dimulai?
Berita Terkini
PHK Massal dan Perlindungan...
PHK Massal dan Perlindungan Pekerja
7 jam yang lalu
Profil Mayjen TNI R...
Profil Mayjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, Stafsus KSAD yang Dimutasi Jelang Lebaran 2025
7 jam yang lalu
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
8 jam yang lalu
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan Ramadan kepada 18.240 Warga Gaza dan Indonesia
9 jam yang lalu
Prabowo Unggah Momen...
Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo
11 jam yang lalu
Momen Open House Prabowo...
Momen Open House Prabowo bersama Pejabat di Istana Merdeka
11 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komisi Eropa...
3 Alasan Komisi Eropa Dorong UE Miliki Blok Pertahanan Baru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved