Sindir AHY, Kubu Moeldoko Bandingkan Demokrasi Era Jokowi dengan SBY

Selasa, 04 Mei 2021 - 12:23 WIB
loading...
Sindir AHY, Kubu Moeldoko...
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai belum memahami demokrasi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengamat Politik sekaligus Lawyer, Saiful Huda Ems menyatakan, di laman resmi Partai Demokrat, putra mahkota Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebutnya dipaksakan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menyoroti kebebasan sipil di era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang dikatakannya menurun.

Menurutnya, berkaca dari The Economist Intelligence Unit, AHY menyatakan skor indeks demokrasi di Indonesia telah menurun secara signifikan. "Itulah yang akhirnya Indonesia dianggap berada di angka terendah dalam 14 tahun terakhir dari aspek demokrasi". AHY pun menambahkan Indonesia seharusnya menjadi contoh bagi negara demokrasi lainnya, paling tidak di Asia Tenggara.

Mencermati pernyataan AHY itu, pria yang akrab disapa SHE itu akhirnya membuat beberapa tanggapan. Pertama, pernyataan AHY yang seperti itu jelas menunjukkan kualitas intelektual yang rendah dari seorang AHY yang merupakan politisi pemula. Karena pernyataan itu selain menunjukkan bahwa AHY belum benar-benar bisa memahami apa itu demokrasi, AHY pun rupanya lupa bahwa 14 tahun yang lalu itu SBY yang merupakan bapaknya sendiri masih menjabat sebagai Presiden Indonesia.

"Itu artinya AHY bermaksud ingin meledek Presiden Jokowi namun ia tidak sadar ternyata yang diledeknya bukan hanya Presiden Jokowi, melainkan pula SBY alias bapaknya sendiri, karena menurut AHY selama 14 tahun terakhir Indonesia berada di angka terendah dari aspek demokrasi. Memalukan bukan? Makanya lain kali AHY kalau mau menjiplak omongan orang haruslah sedikit lebih kritis," ujarnya, Selasa (4/5/2021).

Kedua, kata SHE, belum pernah terjadi sepanjang sejarah di Indonesia, ada demonstran yang membakar dirinya sendiri sampai hangus dan mati di depan Istana Negara karena protesnya terhadap prilaku Kepala Negara yang dianggapnya korup, tidak adil dan tidak demokratis, kecuali di zaman SBY menjadi Presiden.

"Apakah AHY anak Pepo itu kurang membaca, hingga dia tidak tau bahwa pernah ada seorang Mahasiswa Universitas Bung Karno yang bernama Sondang Hutagalung yang telah memprotes Presiden SBY dengan membakar dirinya sendiri sampai hangus dan mati di depan Istana Negara pada Tanggal. 7 Desember 2011? Sekali lagi ini terjadi bukan di era kepemimpinan Jokowi, melainkan di era kepemimpinan SBY," ungkapnya.

Lebih lanjut SHE mengatakan, apakah AHY juga tidak pernah diajari oleh para seniornya di Partai Demokrat, bahwa di zaman bapaknya menjadi Presiden RI selama dua periode itu, ormas-ormas pelopor kekerasan dan penentangan ideologi negara seperti HTI dan FPI tumbuh subur, hingga banyak rakyat dan aktivis NU serta para penganut agama dan kepercayaan di negeri ini menjadi korban kekerasan ormas-ormas pentungan itu.

Di sisi lain, lupakah AHY terhadap kekerasan yang pernah dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal di negeri di era kepemimpinan SBY, terhadap kelompok Syiah dan Ahmadiyah yang rumah-rumahnya dibakar dan orang-orangnya dibunuh? Jika AHY tidak mengerti soal itu, maka silahkan AHY banyak bertanya ke aktivis-aktivis NU seperti KH. Maman Imanulhaq dan lain-lain, atau silakan AHY membaca hasil survei yang diungkap oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) di tahun-tahun terakhir SBY menjabat sebagai Presiden RI.

Menurut LSI saat itu ada peningkatan kasus kekerasan yang berlatar belakang diskriminasi, agama, sosial maupun etnis di era kepemimpinan SBY. Belum lagi kasus-kasus pelanggaran HAM berat di era kepemimpinan SBY. "Menurut hasil survei LSI, jika sebelum kepemimpinan SBY terdapat 915 kekerasan dengan rata-rata pertahun 150 kasus, di era SBY kekerasan meningkat menjadi 1483 kasus dengan rata-rata 210 kasus pertahun yang terjadi mulai tahun 2005 hingga 2012," bebernya.

Ketiga, lanjut pria yang bergabung ke kepengurusan Partai Demokrat kubu Meoldoko ini memandang, dengan mencermati pernyataan AHY di atas yang menyatakan bahwa di era kepemimpinan Jokowi, skor indeks demokrasi di Indonesia telah menurun secara signifikan, itu menurutnya jelas menunjukkan bahwa AHY dan bapaknya yakni SBY jelas sekali tidak dapat memahami apa itu demokrasi yang sesungguhnya, hingga keduanya menyimpulkan skor indeks demokrasi secara serampangan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2710 seconds (0.1#10.140)