Din Syamsuddin: Anggaran Negara Harus Diprioritaskan untuk Atasi Wabah Corona

Minggu, 19 April 2020 - 17:47 WIB
loading...
Din Syamsuddin: Anggaran...
Din Syamsuddin. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Selain ikut berbuat nyata lewat Satgas Penanggulangan Wabah Corona di pusat dan daerah, Pergerakan Indonesia Maju (PIM) juga menyampaikan pesan kebangsaan kepada penyelenggara negara maupun kepada semua elemen masyarakat madani terkait pandemi virus corona (Covid-19) di Tanah Air.

Menurut Ketua Umum Dewan Nasional PIM Din Syamsuddin , pesan pertama adalah, dalam melawan wabah corona dan mengatasi dampaknya, pemerintah dan elemen masyarakat hendaknya bekerja secara bersungguh-sungguh melindungi segenap rakyat warga negara, dan melipatgandakan kerja serta kinerja yang sudah ada, dengan tetap menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan seluruh lapisan dan golongan masyarakat.

"Pemerintah agar bekerja secara terfokus terhadap penanggulangan Wabah corona dan akibatnya, dan menghindari segala bentuk kepentingan dan perhatian yang tidak relevan dengan penanggulangan wabah corona," kata Din Syamsuddin dalam keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020).

Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, sesuai tuntutan konstitusi, pemerintah hendaknya mengerahkan segala daya dan upaya untuk menjamin keamanan rakyat dengan memberi rasa aman, baik melalui pelayanan kesehatan yang cepat dan prima, penyediaan kebutuhan pokok terutama bahan makanan, penyediaan informasi yang terbuka dan transparan.

Selain itu, pihaknya meminta pemerintah untuk menyediakan pelayanan pendidikan melalui fasilitas akses internet memadai bagi seluruh anak didik, bukan dengan memberi materi kursus bernilai triliunan rupiah bagi kelompok prakerja.

"Pemerintah wajib memberikan perlindungan yang nyata kepada semua kalangan rakyat. Anggaran negara harus lebih diprioritaskan untuk mengatasi wabah corona, bukan untuk lainnya," paparnya.

Din menegaskan agar pemerintah memisahkan antara anggaran penanganan wabah corona dari anggaran untuk mengatasi permasalahan perekonomian yang memang sudah menjadi program pemerintah selama ini.

Sebagai garda terdepan penanggulangan wabah corona, kata Din, rumah sakit dan tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat dan tenaga medis lain perlu diberi perhatian yang serius dan khusus agar mereka sebagai pejuang di garda terdepan dapat menjalankan tugas dengan baik dan selamat. ( ).

"Anggaran untuk penanggulangan wabah corona tak boleh lebih kecil dari anggaran yang diberikan untuk stimulus ekonomi yang lebih menguntungkan kelompok pengusaha," urainya.

Pihaknya juga meminta pemerintah pusat dan daerah serta pihak DPR, DPD, dan DPRD perlu memelihara hubungan dan komunikasi yang harmonis dan sinergis sehingga tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat akibat peraturan atau kebijakan yang sering berubah dan tumpang tindih.

"Pemerintah perlu menata kembali koordinasi dan sinergi yang kuat di antara kementerian dan lembaga negara lainnya agar tercipta kebijakan yang padu dan seirama, baik di tingkat nasional, daerah, maupun antara nasional dan daerah," urainya. ( ).

Menurut Din, pemerintah pusat maupun daerah perlu berusaha maksimal, sistematis, dan meyakinkan membangun rasa kepercayaan diri dan optimisme masyarakat, serta menghilangkan suasana batin mereka yang panik, takut, waswas atau merasa ketakpastian akan hari-hari mendatang.

Pemerintah juga dinilai perlu menata ulang sistem perekonomian nasional yang menjamin pemulihan kehidupan ekonomi nasional secara berkelanjutan dan mandiri sebagai upaya strategis. Caranya, melalui perlindungan dan pengembangan ekonomi mandiri, terutama mengakselerasi pembangunan ekonomi kerakyatan sesuai amanat Konstitusi, dan mengurangi semaksimal mungkin ketergantungan pada impor.

"Kami mengajak kepada seluruh keluarga besar bangsa untuk senantiasa berdoa menurut agamanya masing-masing agar Allah Yang Maha Kuasa melindungi dan menyelamatkan Bangsa Indonesia dari malapetaka dan marabahaya," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)