Ramadhan, Momentum Meningkatkan Spritualitas Umat dan Empati Bangsa
loading...
A
A
A
Peningkatan Kualitas Empati Bangsa
Salah satu esensi puasa yaitu agar kita memiliki empati terhadap saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Mereka mengalami kesulitan untuk makan sehari-hari, sehingga dengan berpuasa kita dapat merasakan apa yang mereka alami. Apatah lagi dengan kondisi seperti ini, banyak masyarakat terkena dampak COVID-19 dan berimbas pada kondisi ekonomi yang makin memprihatinkan. Selain melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, kita juga diharapkan memiliki rasa empati yang “lebih”. Dengan meningkatkan kualitas kepedulian kepada sesama (Syam, 2020).
Zakat fitrah yang ditunaikan menjadi media proses pembelajaran bahwa kita wajib berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Sesuai firman Allah SWT dalam surah Adz-Dzariyat ayat 19: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bahagian”. Rezeki dan harta yang didapatkan merupakan titipan Allah Swt, sebagian dari harta yang kita miliki terdapat hak orang lain yang membutuhkan.
Puasa merupakan manifestasi “empati” merasakan lapar dan dahaga, seperti yang dialami saudara kita yang belum beruntung. Zakat fitrah merupakan implementasi “empati” dengan memberikan secara langsung sebagian harta yang kita miliki kepada yang berhak. Empati dengan “merasakan” dan “memberikan” secara langsung diharapkan terinternalisasi dalam diri setiap muslim. Hal ini akan berdampak pada keseimbangan dalam kehidupan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Refleksi Ramadhan
Di bulan yang penuh berkah ini, marilah sama-sama kita untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk meningkatkan spritualitas kita dengan berpuasa dan melaksanakan amaliah Ramadhan lebih intens. Meningkatkan empati kita sesama umat Islam dan anak bangsa.
Kita masih beruntung dapat melalui masa-masa sulit ini dengan tetap sehat walafiat. Bagi saudara-saudara yang telah mendahului kita akibat COVID-19, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Saudara-sauadara penyintas COVID-19, bersyukur diberikan kesembuhan dan kesempatan oleh Allah Swt untuk memanfaatkan umur dengan meningkatkan kualitas ibadah dan berbuat kebajikan kepada sesama manusia.
Semoga doa-doa yang dipanjatkan di bulan suci ini kepada Allah SWT dapat memberikan kekuatan dan kesabaran bisa melalui pandemi COVID-19 dengan selamat. Meningkatkan spritualitas dan empati sesama umat dan bangsa. Semoga Ramadhan tahun depan akan berjalan normal seperti yang kita harapkan bersama.
Salah satu esensi puasa yaitu agar kita memiliki empati terhadap saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Mereka mengalami kesulitan untuk makan sehari-hari, sehingga dengan berpuasa kita dapat merasakan apa yang mereka alami. Apatah lagi dengan kondisi seperti ini, banyak masyarakat terkena dampak COVID-19 dan berimbas pada kondisi ekonomi yang makin memprihatinkan. Selain melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, kita juga diharapkan memiliki rasa empati yang “lebih”. Dengan meningkatkan kualitas kepedulian kepada sesama (Syam, 2020).
Zakat fitrah yang ditunaikan menjadi media proses pembelajaran bahwa kita wajib berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Sesuai firman Allah SWT dalam surah Adz-Dzariyat ayat 19: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bahagian”. Rezeki dan harta yang didapatkan merupakan titipan Allah Swt, sebagian dari harta yang kita miliki terdapat hak orang lain yang membutuhkan.
Puasa merupakan manifestasi “empati” merasakan lapar dan dahaga, seperti yang dialami saudara kita yang belum beruntung. Zakat fitrah merupakan implementasi “empati” dengan memberikan secara langsung sebagian harta yang kita miliki kepada yang berhak. Empati dengan “merasakan” dan “memberikan” secara langsung diharapkan terinternalisasi dalam diri setiap muslim. Hal ini akan berdampak pada keseimbangan dalam kehidupan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Refleksi Ramadhan
Di bulan yang penuh berkah ini, marilah sama-sama kita untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk meningkatkan spritualitas kita dengan berpuasa dan melaksanakan amaliah Ramadhan lebih intens. Meningkatkan empati kita sesama umat Islam dan anak bangsa.
Kita masih beruntung dapat melalui masa-masa sulit ini dengan tetap sehat walafiat. Bagi saudara-saudara yang telah mendahului kita akibat COVID-19, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Saudara-sauadara penyintas COVID-19, bersyukur diberikan kesembuhan dan kesempatan oleh Allah Swt untuk memanfaatkan umur dengan meningkatkan kualitas ibadah dan berbuat kebajikan kepada sesama manusia.
Semoga doa-doa yang dipanjatkan di bulan suci ini kepada Allah SWT dapat memberikan kekuatan dan kesabaran bisa melalui pandemi COVID-19 dengan selamat. Meningkatkan spritualitas dan empati sesama umat dan bangsa. Semoga Ramadhan tahun depan akan berjalan normal seperti yang kita harapkan bersama.
(thm)