PDIP Dinilai Sulit Memenangkan Pemilu Tanpa Dipimpin Megawati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai sulit bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) memenangkan pemilu jika Megawati Soekarnoputri tak lagi menjadi ketua umum partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Diketahui, PDIP menjadi partai pemenang Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2014 dan 2019 lalu.
"Sulit menang Pemilu jika ketua umumnya bukan Megawati. Karena kader PDIP hormat pada Megawati," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Selasa (30/3/2021). Baca juga: Elektabilitas PDIP Tertinggi, Hasto Sebut Survei Hanya Alat Ukur
Menurut Ujang, jika Ketua Umum PDIP bukan Megawati maka belum tentu semua kader partai itu hormat. "Jika Megawati turun, PDIP itu akan konflik dan pecah. Makanya (Megawati, red) bicaranya PDIP harus tetap ada," jelas Ujang menyikapi pernyataan Megawati di acara peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi’ yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu 24 Maret 2021.
Dalam acara itu, Megawati mengaku siap digantikan sebagai Ketua Umum PDIP asalkan partai itu tetap menjadi salah satu andalan di republik ini. "Megawati masih menjadi sosok pemersatu di PDIP. Dia dipilih kembali dan berkali-kali, itu bukan karena memberi uang pada pemilik suara," tutur Ujang.
Ujang berpendapat Megawati masih dibutuhkan oleh kader PDIP. "Dan sistem penentuan ketum partai di PDIP tidak berdasarkan pemilihan. Namun berdasarkan usulan dari kepengurusan PDIP tingkat bawah," pungkasnya.
Lihat Juga: Tanggapan Berbagai Partai Politik soal Jokowi Dipecat PDIP, Ada yang Siap Menerimanya Bergabung?
"Sulit menang Pemilu jika ketua umumnya bukan Megawati. Karena kader PDIP hormat pada Megawati," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Selasa (30/3/2021). Baca juga: Elektabilitas PDIP Tertinggi, Hasto Sebut Survei Hanya Alat Ukur
Menurut Ujang, jika Ketua Umum PDIP bukan Megawati maka belum tentu semua kader partai itu hormat. "Jika Megawati turun, PDIP itu akan konflik dan pecah. Makanya (Megawati, red) bicaranya PDIP harus tetap ada," jelas Ujang menyikapi pernyataan Megawati di acara peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi’ yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu 24 Maret 2021.
Dalam acara itu, Megawati mengaku siap digantikan sebagai Ketua Umum PDIP asalkan partai itu tetap menjadi salah satu andalan di republik ini. "Megawati masih menjadi sosok pemersatu di PDIP. Dia dipilih kembali dan berkali-kali, itu bukan karena memberi uang pada pemilik suara," tutur Ujang.
Ujang berpendapat Megawati masih dibutuhkan oleh kader PDIP. "Dan sistem penentuan ketum partai di PDIP tidak berdasarkan pemilihan. Namun berdasarkan usulan dari kepengurusan PDIP tingkat bawah," pungkasnya.
Lihat Juga: Tanggapan Berbagai Partai Politik soal Jokowi Dipecat PDIP, Ada yang Siap Menerimanya Bergabung?
(kri)